KEJADIAN menarik tertangkap kamera menjelang Presiden Joko Widodo melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito di Istana Negara.

Dari tiga gambar yang diterima JawaPos.com memperlihatkan percakapan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Gambar pertama menunjukkan Ahok tengah memberikan semacam penegasan sambil mengacungkan jarinya kepada Susi. Mereka berdua pun terlihat serius saat sedang bercakap-cakap dan dari depan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo seperti menyimak pembicaraan mereka.

Tanpa mengetahui apa yang dipercakapkan kedua public figure itu, tampak Susi dengan wajah yang ganas, mengepalkan tangannya sambil mengarahkannya kepada Ahok.

Namun terlihat, Ahok hanya cengingisan saat Susi seolah memberikannya sebuah ancaman melalui kepalan tangannya.

Gambar ketiga memperlihatkan Susi yang tadinya mengepalkan tangan, sekarang menghadap ke depan dengan wajah yang kehilangan senyum.

Saat dikonfirmasi, Ahok mengatakan bahwa percakapannya bersama Susi hanyalah sebuah candaan tentang rokok.

"Oh bercanda itu soal rokok. Dia (Susi) bilang eh lu gubernur bikin gua susah ngerokok lu satu Jakarta," ujarnya meniru ucapan Susi, Rabu (20/7).

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat itu Susi hendak mengeluarkan tisu yang biasanya sebagai tempat menyimpan rokok. Tetapi Ahok dengan candaannya menegur kebiasaan buruk Susi tersebut.

"Jadi waktu itu kan dia presiden belum dateng, itu biasa becanda aja," pungkasnya.

Seperti diketahui, saat ini Ahok sedang bersitegang bersama Susi sebagai akibat dihentikannya reklamasi di Pulau G.

Pasalnya keputusan yang diambil untuk membatalkan reklamasi tersebut dilakukan oleh Komite Gabungan yang salah satunya adalah Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Namun ternyata foto yang menggambarkan kegeraman Susi sampai menunjukkan ekspresi mau menonjok Ahok hanyalah sebuah candaan, bukan karena masalah reklamasi.

Sumber