Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cherleviAvatar border
TS
cherlevi
Mengarungi Tuntunan Kesejatian - Mengenal Lapisan Rohani Unsur Langit
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Di dalam tubuh kita terdapat unsur2 badan jasmani. Yaitu empat unsur sari, dari sari bumi/tanah, sari api/panas, sari air, dan sari angin/napas. Sebagai alatnya, badan jasmani tersebut diberi pancaindra oleh Tuhan. Sedikitnya ada lima macam pancaindra yang dipasang oleh Tuhan pada jasad manusia. Yaitu pendengaran berbentuk telinga. Pengucap berwujud mulut. Penglihatan melalui mata. Penciuman melalui hidung, dan perasa melalui syaraf otak.

Badan jasmani manusia, selain dipasang pancaindra, juga oleh Tuhan diletakkan 4 macam nafsu. Nafsu2 itu juga diambil dari unsur sari jasad. Dari unsur sari bumi/tanah, menumbuhkan unsur nafsu Lauwamah, yang memiliki sifat jahil, serakah, tamak dan sejenisnya.



Dari unsur sari api/panas, menumbuhkan unsur nafsu amarah yang memiliki sifat beringas, mudah tersinggung, bertindak kekerasan, gelap mata, dan lain sebagainya. Sedangkan dari unsur sari air, menumbuhkan unsur nafsu Sufiyah. Sifatnya menumbuhkan hasrat keinginan untuk asmara, meminum minuman keras dan molimo (madat, main, minum, maling, madon) dan sejenisnya.

Dari unsur sari udara, menumbuhkan unsur nafsu mutmainah, yang memiliki watak nerima, watak suci, watak berbakti, beribadah, watak kasihan, suka menolong dan lain2.

Kedua kelengkapan badan jasmani, yaitu pancaindra dan nafsu tersebut, hanyalah merupakan pelengkap sarana penggerak yang belum sempurna. Semua itu tidak berfungsi dan tidak bergerak sebelum dimasuki unsur hidup yaitu badan rohani, istilah lain adalah unsur langit.

Dalam badan rohani manusia terdapat dua lapis yang terdiri atas Badan Roh dan Cahaya Tuhan. Cahaya Tuhan itu disebut juga Nur Muhammad, Lintang Tagih, Johar Awal, Nur Ilahi, atau Sukma Sejati.Dia itulah yang hidup tan kena ing pati.Untuk mengetahui mengenai badan rohani ini, sesungguhnya Tuhan memberi pengetahuan hanya sedikit kepada manusia.

Sebagaimana Quran Surat Al Isra' ayat 85 secara tegas menyebutkan, yang artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh (wahai Muhammad), katakanlah roh itu urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit saja.

Karena hanya sedikit, maka tidak mampu mengenali dirinya sendiri secara jelas.Karena itu, di dalam mengenal Tuhan pun samar2. Sebab perihal roh merupakan rahasia Tuhan. Rahasia Tuhan itu diletakkan dalam hati. Itu sebabnya, gerakan hati sekecil apapun, baik berupa niat, kerentek, bisikan keinginan, doa2, didengar oleh Tuhan secara jelas. Hanya Tuhan yang mendengarnya. Makhluk lain, termasuk malaikat tidak dapat mendengar, apalagi mengetahui isi hati manusia.

Sebagaimana ditegaskan dalam Quran Surat Qaf ayat 16 yang artinya: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang telah dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat nadi lehernya.

Tuhan lebih dekat dengan manusia daripada urat nadi lehernya. Urat leher itu melekat di dalam leher. Sedangkan Tuhan lebih dekat dari itu. Logikanya, Tuhan berada di dalam tubuh manusia. Apakah wujudnya? Hal inilah tidak ada ilmu untuk mengetahuinya karena yang diberikan hanyalah sedikit.Karena itu banyak penafsiran yang dihasilkan oleh ahli ilmu kalam, ahli tauhid.

Pada Quran Surat Al Hijr ayat 29, Tuhan telah berfirman kepada semua makhluk, yang artinya: Maka apabila Aku telah menyempurnakan bentuknya, dan telah meniupkan sebagian roh ciptaanku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Dengan demikian, logikanya wujud Tuhan yang berada di dalam diri manusia adalah Roh. Mengenai hal ini, Tuhan berfirman kepada Nabi Isa Alaihissalam, yang artinya: Allah itu Roh adanya, maka orang menyembah Allah wajiblah dengan Roh dan kebenaran.

Jelas bahwa dua lapis badan Rohani yang terdiri badan Roh dan Cahaya Tuhan, itulah yang menjadikan manusia hidup. Dengan Cahaya Tuhan, semua pancaindra berfungsi. Karena Cahaya Tuhan, unsur nafsu dapat bekerja. Karena manusia bisa hidup lantaran cahaya Tuhan, maka Cahaya(Nur) itulah yang menyembah Tuhan, dan pada waktunya kembali kepada Tuhan dengan membawa amal perbuatannya.

Karena Tuhan merupakan sumber dari segala sumber cahaya, sebagaimana ditegaskan dalam Quran Surat An Nur ayat 35: Tuhan merupakan cahaya bagi langit dan bumi. Perumpamaan Cahaya-Nya adalah seperti lubang yang didalamnya ada pelita. Pelita itu dalam kaca. Dan kaca itu laksana bintang yang berkilauan yang dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang bukan di timur dan tidak juga di barat. Minyaknya saja hampir menerangi sekalipun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya. Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya. Allah membuat perumpamaan2 bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka cahaya yang bersemayam dalam diri manusia menjadikan manusia hidup. Dapat memfungsikan pancaindra dan nafsunya untuk melaksanakan dharmanya di dunia.

Lantas dapatkah Roh dan Cahaya yang ada dalam diri manusia itu kembali kepada sumbernya Maha Cahaya? Apabila di dunia ini sudah manunggal dengan Maha Cahaya, tentunya tidak ada kesulitan.

Wassalammualaikum


0
8.5K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.