Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah:
"Tim Alfa yang lima orang sampai sekarang masih mengejar mereka. Diperkirakan mereka masih di sekitar lokasi. " ujarnya.
"Tim Alfa sudah bergerak tiga hari minim istirahat. Tapi, mereka masih bisa bergerak lagi untuk mengejar. Tidak perlu menunggu ada bantuan. Nanti sasaran keburu lari jauh," (tribunnews/abdul qodir)
Quote:
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo:
Keterpaduan TNI-Polri dalam Satgas Operasi Tinombala, kata Gatot, merupakan hal yang paling penting di atas segalanya.
PETA SULTENG
Spoiler for Peta Sulteng:
VIDEO LAMA Panglima TNI Tinjau Latihan PPRC di Poso
Anggota Satgas Operasi Tinombala mengevakuasi jenazah terduga teroris SantosoTIMUR/HO
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Alfa 29 Batalyon Infantri 515 Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Kostrad) berhasil menembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sekaligus gembong teroris paling dicari, Santoso, dalam baku tembak di hutan salah satu Pegunungan Biru, Poso, Sulteng, Senin (18/7) petang.
"Jadi, saat dalam pergerakan mengendap-endap, tim Alfa 29 melihat suatu gubuk terlihat ada pergerakan manusia. Di situ ada lima orang, dua perempuan dan tiga laki-laki. Setelah diamati, ternyata di pria di antara mereka ada dua yang membawa senjata laras panjang," ujar Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah
Alamsyah menceritakan,ada tiga ribu personel TNI (AD, AL dan AU) dan Polri yang dilibatkan dalam operasi Tim Satgas Tinombala dengan target pengejaran anggota kelompok di hutan dan pegunungan Poso. Mereka disebar untuk mengejar kelompok Santoso di empat sektor:
Sektor I di wilayah Poso Pesisir Utara Tambaran
Sektor II di wilayah Tokorondo,
Sektor III di wilayah Poso Pesisir Timur dan
Sektor IV di wilayah Nako.
Tim Alfa 29 Yonif 515 Kostrad yang bermarkas di Jember mulai diterjunkan ke Sektor I Operasi sejak 13 hari lalu dari Desa Tambarana, yang diketahui kampung istri Santoso.
Para Raider Kostrad yang mempunyai keahlian bertempur dengan strategi gerilya tersebut membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak 11 kilometer ke lokasi hutan Pegunungan Biru dari Desa Tambarana. Hal itu dikarenakan topografi medan yang terbilang berat dan terjal.
"Medannya sangat terjal dan bergelombang, naik turun gunung dengan hutan lebat." ujarnya.
"Sangat sulit untuk menyebutkan berapa lama mereka bisa istirahat saat melakukan pencarian dan penyisiran ke tempat-tempat yang sudah dicurigai. Mereka istirahat tidak teratur, tergantung dinamika di lapangan. Mereka bergerak, mengendus dan mengendap-ngendap pada malam hari. Karena beratnya medan di gunung, 1 kilometer bisa lebih berjam-jam jalan hingga merangkak," katanya.
Saat berada di titik koordinat UPM 20.27-65.11, salah seorang anggota melihat pergerakan beberapa orang di sebuah gubuk, termasuk dua perempuan. Di samping gubuk terdapat sungai kecil dan terdapat seorang pria di tepinya. "Di gubuk ada tiga orang, di dekat sungai ada dua orang," ujar Alamsyah.
"Di samping gubuk, selain sungai ada tanaman sayuran dan ubi yang sedang mau diambil oleh laki-laki. Mungkin itu bagian kamuflase sekaligus logistik mereka," terangnya.
Selanjutnya, para Raider Kostrad tersebut melakukan pengintaian dan pengendusan. Dan saat itu mereka mendapati salah seorang pria dan perempuan tengah mengangkat senjata laras panjang berdiri tak jauh dari gubuk.
Setelah memastikan kelompok orang yang berada di sekitar gubuk dengan senjata laras panjang diduga kuat bagian kelompok Santoso, tim Alfa 29 berinisiatif melancarkan serangan dengan melepaskan beberapa kali tembakan.
Namun, mereka sempat mendapatkan balasan tembakan dan baku tembak berlangsung hingga 30 menit.Setelah tak lagi mendapatkan perlawanan, rupanya dua orang laki-laki di sekitar gubuk telah tewas tergeletak.
"Tim Alfa yang lima orang sampai sekarang masih mengejar mereka. Diperkirakan mereka masih di sekitar lokasi. " ujarnya.
"Tim Alfa sudah bergerak tiga hari minim istirahat. Tapi, mereka masih bisa bergerak lagi untuk mengejar. Tidak perlu menunggu ada bantuan. Nanti sasaran keburu lari jauh," sambungnya. (tribunnews/abdul qodir)
Alhamdulillah jadi HT, thx Kaskus dan Kaskuser . . . oke ane update ya . . .
Sebelum Ditembak Mati Kostrad, Posisi Santoso Diintai dengan Drone TNI AU
Quote:
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, menumpas Santoso tak hanya keberhasilan personel Raider 515 Kostrad, tetapi seluruh anggota Satgas Tinombala.
Gatot mencontohkan andil TNI AU yang juga patut diapresiasi.
"Kenapa AU? Karena yang terbangkan drone yang selalu melihat posisi-posisinya," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (19/7).
Keberhasilan memburu Santoso merupakan hasil dari sebuah kesabaran. personel harus berangkat sejak 13 hari sebelum baku tembak terjadi pada Senin (18/7). para personel juga menempuh jarak 13 Km dengan memakan waktu tiga hari.
"Dan hanya bergerak malam hari, karena harus senyap supaya tidak terlihat dan selama 8 hari mengendap di tempat-tempat yang sudah dicurigai," katanya.
Dua perempuan itu diketahui Istri Santoso bernama Jumiatun Muslimayatun, berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat dan Nurmi Usman yang juga berasal dari Nusa Tenggara Barat. Satu pria lain bernama Basri yang merupakan suami dari Nurmi Usman.***
Santoso tewas, ancaman terorisme 'tak langsung mengecil'
Quote:
Pengamat terorisme Taufik Andrie mengatan penangkapan atau tewasnya pemimpin kelompok militan tidak menjadi jaminan akan berkurangnya secara signifikan aksi-aksi terorisme.
“Dalam kacamata penengakan hukum ini bagus menangkap orang-orang penting, tetapi dalam kacamata yang lebih luas counter kekerasan dan pemberantasan terorisme secara lebih luas ini belum selesai karena persoalannya ini ideologinya sendiri, bukan orang per orang," kata Andrie.
Penumpas Santoso Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit TNI Kostrad dari Tim Alpha 29, Batalion 515/Raider, Jember, yang berhasil menumpas gembong teroris Indonesia, Santoso
"Saya apresiasi dan bangga. Saya akan berikan kenaikan pangkat luar biasa, yaitu Bintara dan Tamtama, termasuk (prajurit) yang menewaskan kelompok Santoso," ujar Gatot di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (19/7/2016).
Meski demikian, Gatot mengakui keberhasilan menumpas teroris paling dicari di Indonesia itu bukan berkat unsur TNI saja, melainkan juga unsur Polri.
Keterpaduan TNI-Polri dalam Satgas Operasi Tinombala, kata Gatot, merupakan hal yang paling penting di atas segalanya.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta aparat keamanan tidak berhenti memburu kelompok teroris. Kendati Santoso telah dilumpuhkan, bukan berarti aksi terorisme berhenti.
Juru bicara Presiden, Johan Budi, mengatakan Presiden meminta sisa-sisa kelompok Santoso tetap dikejar. "Presiden mengingatkan untuk tetap waspada," ucapnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.
[JAKARTA] Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan peristiwa pembunuhan yang menimpa tiga orang warga di wilayah di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang digorok hingga kepalanya putus terkait teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.
==> http://sp.beritasatu.com/home/terori...ga-warga/96519
Fadli, Petani Yang Tewas di Gorok di Poso Tulang Punggung Keluarga
Quote:
Poso, Metrosulteng.com - Warga kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah tidak pernah menyangka jika Muhamad Fadli 50 tahun, petani asal Desa Padalembara itu tewas digorok kawanan orang tidak dikenal.
Ia ditemukan tewas didepan rumahnya setelah didatangi lima pria dengan mamakai penutup kepala atau sebo di rumahnya Desa Taunca, Poso Pesisir, Kamis (18/9/2014) sekitar pukul 21:30 wita.
==> http://www.metrosulawesi.com/article...ggung-keluarga
Alhamdulillah, luar biasa, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua unsur Satgas Ops Tinombala. Tetap kirim doa semoga Tim yang berisi 5 orang yang masih mengejar berhasil dan juga kembali dengan selamat.
SUARA PEMIRSA
Quote:
Original Posted By heartsounds►bujug 3000???
ga bawa brimob sama densus88??
Quote:
Original Posted By .Xbot.►ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
Quote:
Original Posted By kyaku►3000 vs 25 orang
ini yg hebat santosonya apa aparatnya yak?
Quote:
Original Posted By dwiatmaja►
selain nyisir hutan, juga harus memetakan lawan2nya dan posisinya dulu
mknya butuh byk orang
bukan dar der dor 3000 lawan 25, loe kate film 300
klo mau cepet dan gak banyak orang dibom dari pesawat aja
tp nanti urusannya sama ham
TS tanggapi dengan berita resmi: Seperti ini Hutan Tempat Persembunyian Santoso
Quote:
Dia menilai, Santoso sangat cerdik dengan menjadikan hutan itu sebagai tempat persembunyian. Di mana medannya sangat sulit karena hutan itu masih jarang disentuh.
"Hutannya sangat lebat. Saya pernah jadi Kapolda Papua dua tahun. Papua hutan terlebat di Bamboramo di daerah Asmat. Saya akui hutan kedua terlebat setelah daerah Bamboramo, Mamropen itu adalah Sulawesi Tengah. Hutannya masih perawan sekali,"ungkap Tito.
==> http://www.jpnn.com/read/2016/04/12/...nyian-Santoso-
Perjuangan berat Satgas Operasi Tinombala buru teroris Santoso
Quote:
Hutan seluas 700 hektare di Poso, Sulawesi Tengah harus mereka lalui.
Tidak hanya hutan lebat yang harus ditembus, tapi juga sungai-sungai berarus deras juga harus diseberangi
Kewaspadaan di tengah beratnya medan menjadi hal yang utama, karena kelompok Santoso lebih menguasai medan dapat saja menyerang secara langsung. Begitu juga dengan jebakan-jebakan yang dibuat dan ditebar oleh mereka dapat membahayakan keselamatan personel TNI-Polri.
di tengah hutan para personel Satgas Operasi Tinombala harus mempersiapkan kebutuhan sehari-hari. Seperti makanan dan minuman tanpa merusak hutan atau pun membunuh hewan langka yang ada di dalam hutan Poso.
Dalam tugasnya, personel Satgas tak lupa tetap beribadah dan berdoa sebagai kewajiban umat yang beragama. Dengan harapan Tuhan memberikan keselamatan dan meridai Operasi Tinombala berjalan lancar.
Dalam kegiatan perburuan Teroris di tanah air ada dua sisi yang menjadi perhatian,satu sisi penegakan hukum terhadap pelaku Teror , di sisi lain Polri melindungi masyarakat yang berpotensi menjadi sasaran tindakan Terorisme.
Di wilayah penugasan Tim kesehatan bekerja ekstra untuk melayani personil baik TNI maupun POLRI namun demikian Tim kesehatan masih peduli dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Pada hari rabu tanggal 24 februari 2016 Tim Kesehatan POLRI – TNI mengadakan Bakti sosial kesehatan dengan mengadakan kegiatan sunatan massal, pelayanan KB dan pengobatan umum kepada masyarakat di wilayah desa Wuasa kecamatan Lore Utara kabupaten Poso tepatnya di gedung SD GKST Wuasa.
AKBP dr. Made, SpPD yang memimpin kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan bhakti sosial kesehatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan terpadu baik dari kesehatan POLRI maupun kesehatan TNI. Diharapkan kegiatan ini dapat membatu masyarakat sekitar di bidang kesehatan. (BO3)
Usai Latihan Perang, Satu Batalyon TNI 'Berjaga' di Poso TNI mengklaim, ini adalah permintaan masyarakat di sana.
Quote:
Namun dari 2000-an pasukan yang terlibat hingga akhir pelaksanaan latihan, satu Batalyon akan ditinggalkan dalam rangka Pembinaan Teritorial.
Menurut Panglima Difisi 2 Kostrad, yang juga Komandan PPRC, Mayjen TNI Bambang Haryanto, berdasarkan aspirasi masyarakat Poso, pihaknya akan meninggalkan satu Batalyon atau sekitar 600 personil, guna membantu kegiatan TNI selanjutnya di sana.
Ini Identitas 2 Anggota Kelompok Santoso yang Tewas Ditembak Marinir
Quote:
"Kedua anggota kelompok Santoso yang tewas tertembak masing-masing Firman alias Aco alias Ikrima asal Malino Poso dan Yazid alias Taufik asal Jawa. Keduanya ada dalam daftar pencarian orang (DPO) Satgas Tinombala, " kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudi Sufahriadi selaku penanggung jawab Operasi Tinombala 2016 dalam keterangan Pers di Mapolres Poso pada Senin (16/5/2016).
==> http://daerah.sindonews.com/read/110...nir-1463391601
Mohon ijin untuk ikut berpesan sesuai dg amanat UUD: mencerdaskan kehidupan bangsa
Spoiler for mohon ijin:
Operasi Tinombala ini adalah selain operasi penindakan juga mengupayakan operasi simpatik untuk meraih dukungan dan bantuan warga sekitar, dengan cara bhakti sosial, pembangunan, dan penyuluhan.
Kita sebagai kaskuser dan WNI juga bisa berperan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan masalah radikalisme di NKRI ini yaitu dengan tetap menjaga persatuan, kesatuan, kebersamaan, dan ketertiban bersama.
Jangan sampai ada saudara atau teman yang merasa terkucilkan dan juga mengucilkan.
Terus kembangkan aneka komunitas yang positif dan bermanfaat, bisa komunitas olahraga, kerajinan tangan, atau bahkan sholat berjamaah.
Terus upayakan cara-cara kekeluargaan dan persahabatan dalam setiap sendi kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Jangan mudah terpecah-belah, selalu teliti dan teliti setiap informasi yang beredar, apalagi informasi yang anonim. tidak dikenal, tidak resmi dan tidak bertanggung-jawab.
Mohon maaf untuk segala kekurangan dalam penyampaian.
Terima kasih, Tanah Air Pasti Jaya
Diubah oleh nwgp 22-07-2016 01:54
0
121.1K
Kutip
646
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!