Ribuan penumpang arus mudik Lebaran asal Bau-bau dan Ambon turun dari KM Nggapalu di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/7/2016).

Mudik Lebaran 2016 menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah. Adalah kemacetan total dan kecelakaan di darat yang paling utama untuk dibenahi.

Pihak pemerintah juga sudah mengaku pelaksanaan mudik tahun ini masih minus. Hal itu tercermin dari beberapa menteri yang minta maaf.

Yang terbaru adalah Senin kemarin (18/7/2016), ketika Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akhirnya minta maaf.

"Kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya," kata Jonan dalam Konferensi pers Evaluasi Angkutan Lebaran 2016 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan sudah lebih dulu minta maaf atas banyaknya persoalan layanan mudik.

Persoalan yang paling diingat masyarakat tentu saja kemacetan parah di ruas Brebes-Tegal. Kemacetan dimulai jelang pintu keluar tol di Brebes Timur atau yang terkenal dengan sebutan Brexit.

Untuk itu beberapa solusi telah diwacanakan agar kejadian serupa tak terulang di Lebaran tahun depan. Di antaranya melakukan pembangunan infrastruktur penunjang, rekayasa lalu lintas yang detail, serta sosialisasi penggunaan transportasi umum.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono mengajukan ide soal penambahan rest area atau tempat istirahat di tol yang tidak full service. Tempat istirahat hanya akan memiliki toilet dan tempat ibadah.

Tempat tersebut juga cuma dioperasikan pada saat darurat seperti mudik Lebaran. "Per 10 kilometer (km) akan ditambah rest area, itu akan menjadi SOP (Standard Operating Procedures)," katanya, juga di jumpa media di Kementerian Perhubungan.

Di jalur non tol, pemerintah berencana membuat jalan layang untuk jalur yang dilewati rel kereta api. Contohnya seperti di Klonengan, Sumpiuh dan Paguyangan.

Diperkirakan pembangunan jalan layang itu tidak akan lama. Hanya memakan waktu enam bulan.

Percepatan pembangunan ruas tol Trans Jawa juga akan dilakukan. Targetnya tahun depan dapat tersambung hingga Semarang. Basuki bilang, bila sampai Semarang, kemacetan akan dapat terurai karena jalur perjalanan mudik mulai terpecah.

Tol yang dimaksud Basuki adalah rute Brebes - Semarang, Pemalang - Batang dan Batang - Semarang. "Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa difungsikan," katanya.

Ia berkilah kemacetan Lebaran tahun ini bukan disebabkan oleh tol. Menurutnya kemacetan yang melanda jalan tol merupakan dampak dari kepadatan yang terjadi di luarnya. "Sebetulnya bukan di tol, tapi dampaknya (dari luar) sampai di tol," ujarnya.

Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Hudaya Arryanto mengatakan siap mengimplementasikan instruksi pemerintah terkait percepatan pembangunan tol. "Kami siap. Tahun ini ada beberapa yang mulai dibangun," kata Hudaya.

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan jalan tol terpanjang di Indonesia itu (Trans Jawa). Panjangnya hampir mencapai 54 kilometer.

Soal kesiapan juga ditegaskan PT Jasa Marga. Saat ini perusahaan plat merah tersebut sedang mengidentifikasi lahan yang akan digunakan sebagai rest area. Dikutip dari Kontan, nantinya pembangunan rest area itu akan diprioritaskan di jalur pantai utara.

Dari hasil evaluasi, Kementerian Perhubungan mencatat, jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan angkutan mudik 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,30 persen, dengan kenaikan merata di setiap moda transportasi kecuali angkutan jalan yang mengalami penurunan sebesar 5,99 persen.

Jumlah angka kecelakaan mengalami penurunan sebesar 6 persen, dibanding tahun 2015 lalu. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian RI mencatat, dari 3.172 kasus pada 2015, kini turun menjadi 2.979 kasus.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...akan-rest-area

---