Hai agan dan sista semua, pernah merasa gak fase hidup kita berubah-ubah? Selama perjalanan hidup kita terus berkembang. Mulai dari kita masih bayi hingga kita tua nanti, kita menghadapi tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Ternyata, sebenarnya perkembangan kita sudah memiliki kerangka tersendiri, lho. Nah, apa aja sih yang harus kita lakukan dalam perkembangan kita? Menurut salah satu tokoh psikologi bernama Erik Erikson, inilah tugas-tugas yang akan kita hadapi di usia kita sekarang maupun nantinya.

1. Remaja (12-20 tahun): Mencari identitas


Hayo, kamu yang di rentang usia ini udah ngaku dewasa? Ternyata menurut Erikson, sampai usia 20 tahun masih dihitung remaja,lho. Jadi, jangan bingung pacaran dulu, deh!

Pada usia ini, tugas kamu adalah untuk mencari jati dirimu. Dalam melaksanakan tugas tersebut, kamu harus memperluas pergaulanmu. Cobalah berteman dengan siapa saja, dan temukanlah tempat-tempat dimana kamu merasa nyaman dan diterima. Cari dan milikilah gambaran yang kuat akan dirimu. Jika perlu, coba tuliskan dalam sebuah kertas: siapa kamu, apa kelebihan dan kekuranganmu, bakat apa yang kamu miliki, ingin jadi apa kamu ketika dewasa, dan dimana kamu bisa memaksimalkan potensimu. Nggak mau kan kalo nantinya udah berumur masih mencari jati diri.

2. Dewasa muda (20-40 tahun): Membangun keintiman.


Ini kenapa kamu yang berumur 20 ke atas sudah mulai merasa malu mengakui status jomblomu. Teman-teman yang lain sudah bawa gandengan, kamu belum. Well, ternyata memang tugas perkembangan dari usia kita adalah membangun keintiman dengan orang lain. Kita ingin mencintai dan dicintai oleh orang lain. Namun, karena pada usia ini pula kita sedang dalam usia produktif, banyak pula yang memutuskan untuk lebih fokus pada karir daripada hubungan. Eits, ada kabar baik nih buat yang masuk dalam kelompok ini. Ternyata, keintiman yang harus dibangun nggak harus sama pacar aja, lho! Kamu bisa membangun keintiman dengan orang-orang terdekat kamu. Sudah saatnya mulai melakukan seleksi terhadap teman-teman. Kurangi waktu bersama teman-teman yang hanya sekadar untuk having fun, dan pertahankan dalam hidup kamu teman-teman yang mengerti dan bisa membangun secara positif. Nggak mau kan, kesepian di masa tua nanti? Kalau kamu sudah melakukan ini, you’re on the right track.

3. Dewasa (40-65 tahun): Mewariskan sesuatu.


Orang dewasa perlu mengembangkan sesuatu yang bisa bertahan dan diwariskan pada generasi penerusnya. Oleh karena itu, pada usia ini orang tua akan merasa tertuntut untuk mendidik dan menyiapkan masa depan anak dengan baik; baik secara finansial maupun kepribadian.

Selain tertuntut untuk "mewariskan", kita juga akan merasa bertanggung jawab untuk menciptakan perubahan positif yang menguntungkan orang lain. Kita ingin meninggalkan sesuatu yang dapat berarti bagi lingkungan kita. Semuanya agar apa yang kita kerjakan selama hidup kita tidak berhenti, tapi terus tersalurkan. Hal ini dapat membuat kita merasa telah melakukan pencapaian yang baik.

Mungkin ada baiknya juga ya, apabila kita dapat mulai mempersiapkan "warisan" kita ini sejak muda.

4. Manula (65 tahun-meninggal): Merefleksikan hidup.


Saat menginjak usia manula, kita seharusnya telah matang secara usia, pengalaman, dan kebijaksanaan. Kita akan masih memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal dan berprestasi, namun keterbatasan fisik akan membuatnya menjadi lebih susah. Pada akhirnya, kita akan mulai berefleksi pada hal-hal yang telah kita lakukan sebelumnya. Siapa kita ? Siapa yang kita cintai dan mencintai kita ? Apa saja yang telah berhasil kita capai selama hidup, bahkan kita wariskan pada orang lain ?

Hal yang paling tidak kita inginkan terjadi pada usia ini adalah penyesalan yang mendalam karena gagal mencapai hal-hal yang ingin kita capai di masa lalu. Oleh karena itu, persiapkan masa depanmu baik-baik, ya!