Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.yakuza.Avatar border
TS
.yakuza.
poor catholic ..Laporan Pelecehan Seksual Meningkat Tajam dalam Audit Gereja Katolik
Audit tahunan laporan pelecehan seksual oleh anggota keuskupan Katolik Roma Amerika Serikat (AS) diumumkan pada Jumat 20 Mei 2016. Laporan tersebut menunjukkan peningkatan tajam jumlah baru laporan pelecehan dan nilai ganti rugi bagi para korban.

Audit menunjukkan 838 orang mengajukan laporan dari 1 Juli 2014 hingga 30 Juni 2015. Mereka mengatakan telah dilecehkan secara seksual oleh uskup, diaken, atau anggota lembaga agama saat mereka anak-anak, menurut Konferensi Waligereja AS.

Laporan itu meningkat 35 persen dari 620 laporan baru pelecehan seksual pada 2015. Peningkatan itu, menurut para uskup, sebagian besar tercermin dari sejumlah besar klaim di enam keuskupan, yang mengajukan kebangkrutan atau berada di negara-negara bagian yang membuka peluang bagi korban untuk menuntut sebuah kasus lama kekerasan seksual.

Sementara itu, sebagian besar laporan tersebut terkait dengan kasus kekerasan seksual pada dekade 1960, 1970 dan 1980. Ada 26 laporan yang dibuat oleh anak di bawah umur yang dilecehkan belum lama ini.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa paroki Katolik dan kelompok lainnya menghabiskan USD153,6 juta (setara Rp2,1 miliar) untuk membayar ganti rugi, biaya bantuan hukum, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan klaim kekerasan seksual selama periode audit. Jumlah itu meningkat 29 persen dari USD119,1 juta (setara Rp1,6 miliar) pada 2015.

Laporan tidak menyebutkan kota mana yang mengalami peningkatan tajam. Keuskupan Agung Saint Paul dan Minneapolis mengajukan kebangkrutan sementara negara bagian Minnesota dan Hawaii mencabut statuta pembatasan untuk melaporkan kasus-kasus lama pelecehan selama periode yang dicakup oleh laporan itu.

Kebangkrutan biasanya menyebabkan lonjakan laporan oleh para penyintas karena mereka takut tidak lagi memiliki peluang untuk mencari keadilan, kata Marci Hamilton, seorang profesor di New York Cardozo School of Law yang telah mempelajari krisis pelecehan seksual.

“Korban tersebut mungkin belum pernah melapor dan akhirnya memutuskan untuk melakukannya karena beranggapan itu mungkin adalah kesempatan terakhir mereka,” kata Hamilton, seperti dimuat Reuters, Minggu (22/5/2016).

Temuan itu muncul di edisi ke-13 dari laporan itu, sebuah praktik yang telah dilakukan gereja setelah munculnya laporan serangkaian pelecehan seksual oleh para uskup serta setelah upaya menutupi kasus-kasus itu secara sistematik oleh hirarki Katolik meledak di media Amerika Serikat pada tahun 2002.

Pola serupa pelecehan seksual telah muncul di keuskupan di seluruh dunia sejak saat itu, hingga merongrong otoritas moral gereja dan menguras keuangannya untuk membayar miliaran dolar biaya ganti rugi. Paus Fransiskus pada tahun 2014 membentuk sebuah komisi Vatikan yang ditujukan untuk membangun praktik terbaik guna membasmi aksi kejahatan di paroki.

http://news.okezone.com/read/2016/05...katolik?page=1

stupid poor fucking catholic pedophile gay cardinals,priests,bishops .
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
4
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.