SELEKTIF | Senpi bukan untuk orang yang doyan pamer, pemberang, gampang lupa diri, dan bertipe "trigger happy".
Selain untuk olahraga menembak dan berburu, senjata api (senpi) juga boleh dimiliki oleh kalangan sipik untuk membela diri.

Peraturan Kapolri No. 4 Tahun 2007 mengatur hal itu. Selain menetapkan "perorangan/pejabat yaitu pejabat pemerintah/pcjabat swasta..." yang diberi izin, peraturan itu juga membahas tes psikologis untuk calon pemilik senpi.

Prosedur pemilikan senpi untuk setiap keperluan itu dicontohkan Bidang Humas Polda Kalsel. Dalam laman daring disebutkan bahwa untuk bela diri ada senpi peluru karet dan senpi peluru gas.

Selain senpi untuk bela diri, Polri juga memberi izin pemilikan dan penggunaan senpi untuk satuan pengaman (satpam) dan polisi khusus (polsus).

Sebelum peraturan tadi, ada Surat Keputusan (Skep) Kapolri bernomor 82/II/2004 tentang Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Non-Organik.

Ihwal Skep itu, empat tahun lalu Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto berkata, "Senjata api untuk bela diri digunakan untuk melindungi diri dari ancaman, bukan untuk gagah-gagahan atau menakut-takuti orang." (Detik, 6/5/2012)

Berapa sih jumlah senpi sipil di Indonesia? Belum kami dapatkan data mutakhir. Versi yang ada di Gun Policy adalah data lama (2007): sekitar sejuta pucuk senpi (resmi dan gelap).

Adapun Small Arms Survey 2015, "Weapons and the World", mencatat bahwa pada 2012 Indonesia adalah salah satu dari delapan negara pengimpor utama senpi ringan. Negeri lainnya adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, Inggris, Australia, dan Thailand.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...bersenjata-api

---

Baca juga dari kategori INFOGRAFIK :

- Polisi Jepang tangkap dua WNI karena beli perlengkapan senjata

- Pemerintah tetap kontrol tenaga kerja asing

- Vaksin palsu beredar, negara lalai