Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tikuz.putihAvatar border
TS
tikuz.putih
Hasil Mengerikan Eksperimen 30 Hari Tidak Tidur
Spoiler for Foto 1:


Tidur merupakan bagian penting dalam kehidupan kita. Tidur dapat memulihkan kembali tenaga kita untuk menjalani aktivitas harian. Ini alasannya mengapa tidur cukup memiliki konsekuensi serius untuk kesehatan fisik dan mental kita.

Tapi, kira-kira apa yang akan terjadi jika kita tidak tidur? Ya, ilmuwan Rusia melakukan eksperimen mengenai hal ini. Mereka membuat beberapa orang tetap terjaga selama berminggu-minggu dan hasilnya benar-benar mengerikan.

Di akhir tahun 1940-an, pemerintah Rusia memilih lima orang untuk ambil bagian dalam percobaan ini. Tujuannya, mereka ingin menguji gas eksperimental, yaitu obat yang konon dapat menghilangkan kebutuhan tidur pada manusia.

Mereka dikurung dalam ruang tertutup agar para peneliti tak terkena gas, mereka juga dibekali dengan air mengalir, buku, toilet,
makanan untuk bertahan selama satu bulan penuh, dan ranjang tanpa selimut. Para tahanan hanya diberi mikrofon untuk berkomunikasi dengan para peneliti.
Tiga

Spoiler for Foto 2:


Tiga hari pertama berlalu dan semuanya berjalan dengan baik. Para tahanan diberitahu bahwa mereka akan dibebaskan, jika
mereka mau bekerja sama untuk tidak tidur selama 30 hari. Dari tindakan dan dialog yang peneliti amati, para tahanan mulai mengingat trauma di masa lalu dan percakapan semakin memburuk setelah empat hari.

Hari kelima para tahanan mulai menunjukkan paranoia. Mereka juga mulai mengeluh mengenai keadaan mereka di masa lalu dan keputusan yang membawa mereka ke sini.

Hari kesepuluh. Ini merupakan hari di mana jeritan dimulai. Salah satu tahanan mulai berlari bolakbalik di dalam ruangan sambil berteriak keras. Setelah suaranya mulai melemah, ia hanya bisa berderit dan dokter mengatakan bahwa pita suaranya telah robek. Anehnya, keempat tahanan lainnya tidak bergeming sama sekali.

Para peneliti tidak mendengar apapun dari dalam ruangan, dan mereka mulai cemas. Di hari ke14,
mereka melakukan sesuatu diluar yang direncanakan. Agar dapat berkomunikasi kembali dengan para tahanan, peneliti akhirnya menggunakan interkom. Para peneliti memberi tahu, jika mereka mau bekerja sama mereka akan dibebaskan. Tapi tak disangka respon mereka adalah, "Kami tidak ingin lagi dibebaskan."

Spoiler for Foto 3:


Di hari ke15, para peneliti mematikan gas, tetapi para tahanan memohon agar gas tersebut diaktifkan kembali. Akhirnya, beberapa tentara diutus untuk mengambil para tahanan, tetapi sayangnya hanya empat tahanan yang masih bertahan hidup. Mereka hanya menemukan potongan tubuh tanpa paha dan dada dari tahanan yang mati, yang ditemukan menyumbat saluran pembuangan hingga membanjiri ruangan. Bahkan para tahanan yang masih hidup terlihat seperti tanpa kulit dan daging, mereka diketahui telah menyakiti diri sendiri.

Tentara paling berpengalaman sekalipun ketakutan saat diperintahkan untuk membawa mayat keluar. Kekerasan terjadi dan salah satu tahanan dibunuh oleh tahanan lain. Saat para tahanan ditanya mengapa mereka melakukan tindak kekerasan, salah satu
dari mereka hanya menjawab, "Saya harus tetap terjaga."

Akhirnya para tentara dan peneliti mulai menembaki para tahanan, dan hanya ada satu tahanan yang selamat. Kemudian peneliti bertanya pada tahanan tersebut, "Siapa kamu?" Tahanan menjawab sambil tersenyum, "Apakah Anda lupa begitu mudah? Kami adalah Anda." Peneliti akhirnya menembak tahanan terakhir tepat di jantung. Katakata terakhir yang diucapkan tahanan adalah, "Jadi...dekat...ke..kebebasan."

Sumber: http://log.viva.co.id/news/read/7953...berita?ref=yfp
0
17.7K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.