‎
‎

Presiden China Xi Jin Ping dengan para Menteri Keuangan dari berbagai negara telah meresmikan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) atau Bank Infrastruktur Asia. Lembaga multilateral ini siap beroperasi untuk membantu pembiayaan berbagai proyek infrastruktur.
China memegang peranan besar dalam AIIB, dengan kontribusi sebesar US$ 50 miliar atau Rp 700 triliun (Kurs Rp 14.000/US$). Sementara negara-negara lainnya, disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan untuk berpartisipasi dalam lembaga tersebut.
‎
"China merupakan inisiator dalam AIIB, untuk mendukung pembangunan. China akan berkontribusi US$ 50 miliar untuk membantu pembiayaan pembangunan," kata Xi dalam sambutannya pada ‎peresmian AIIB di Daioyutai State Guest House, Beijing, Sabtu (16/1)
‎
‎‎Xi menceritakan panjangnya perjalanan untuk membentuk AIIB. Di mulai sejak 2013, para kepala negara berkumpul untuk mendirikan lembaga khusus pembangunan infrastruktur Asia. Kemudian diikuti dengan berbagai pertemuan pada level Menteri Keuangan hingga yang sangat teknis.

Setahun kemudian, tampak progres yang cukup berarti dalam pembentukan AIIB. Sebanyak 22 negara, menandatangani kesepakatan untuk bergabung. Selanjutnya pada 2015‎, bertambah menjadi total 57 negara.

"Saya melihat ada semangat yang tinggi dari banyak negara untuk bergabung bersama AIIB. AIIB akan menjadi lembaga multilateral yang proefisonal dan memiliki standar yang tinggi," terangnya.

Adanya AIIB, Xi menilai akan banyak membantu pembangunan di banyak negara. Infrastruktur memang menjadi tujuan utama, namun AIIB tetap memperhatikan berbagai aspek lainnya. Seperti pengelolaan sumber daya, tenaga kerja hingga sosial masyarakat.

"Kita ke depannya akan bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," tegas Xi


Source