Pertama, manfaat yang paling agan rasakan nanti dikemudian hari, agan bakal merasakan susahnya untuk mendapatkan sesuatu. Contoh simplenya ane beberapa tahun yang dulu. Untuk membeli sesuatu yang orang lain bilang murah aja, itu butuh pengorbanan yang luar biasa. Beda sama orang yang emang dari sononya udah beduit. Mau apa apa tinggal gesek. Tapi tetap inget, patuhi prinsip membeli karena kebutuhan, bukan karena keinginan. Jangan korbankan hal-hal pokok hanya untuk memenuhi hasrat sekunder.

Kedua, bagi agan yang sedang hidup dalam kondisi ini. Agan jadi lebih mengerti ke orang lain itu entah temen, sahabat, pacar ataupun yang lain. Bagi orang yang hidupnya jauh diatas agan, terkadang melihat kondisi temen yang sedikit lebih berhemat langsung dijudge dengan kata orang yang pelit. Tapi hal itu tidak berlaku untuk agan, bagi agan. Orang lain dengan kondisi yang sama sedikit berhemat itu bukan artinya pelit, tapi lebih mengutamakan hal-hal yang penting. Udah tau kan yak, Murah versi orang berduit ama murah sederhana itu beda.

Ketiga, sudah pasti agan jadi orang yang lebih bisa mengatur kondisi keluar masuknya uang yang agan punya. Terlebih lagi saat agan sudah mempunyai keluarga nanti. Tentu hal ini jadi manfaat yang paling berharga karena agan sudah tau sendiri, mengatur uang itu ga semudah yang dikira. Ada aja hambatannya

Mentalnya orang yang hidup dengan kondisi kesederhanaan yang sedemikian rupa itu kuat banget gan dibanding orang yang udah dari akar nya berduit. Kesulitan keuangan dll udah jadi bahan pikiran dan santapan hari-hari. Apalagi di kondisi Indonesia yang sekarang ini lagi labil-labilnya. Ga jarang saat dikeadaan terpuruk sekalipun kita masih tahan banting, beda cerita dengan yang udah kaya dari lahir, saat kondisi keuangannya drop, ga sedikit yang frustasi bahkan bunuh diri karena sdah terbiasa hidup bergelimang harta.
Bagi agan, memiliki barang yang perlu sedikit pengorbanan itu luar biasa. Tapi bagi orang lain ah biasa aja. Itu salah satu manfaatnya agan jadi bisa lebih sedikit menghargai sesuatu, berapapun harganya itu.

Kurang lebih point nomor 4, orang yang pernah hidup pas-pasan pasti bisa lebih bersukur atas pencapaiannya selama ini dan dia miliki walaupun kondisinya dengan serba nge-pas. Makan di angkringan udah biasa, menggunakan baju non label juga biasa. Beda lagi dengan yang udah terbiasa WAH. Apa apa pokoknya harus wah. Padahal semua materi yang kita dapat ini sudah diporsi masing-masing dengan sedikit bantuan usaha masing-masing. Dan lagi ane ingetin, materi kgk dibawa mati. Hidup dengan pas-pas an, mendapatkan sesuatu menggunakan keringan sendiri itu lebih WAH rasanya sekalipun harganya tidak seberapa. Pernah tuh HP ane pertama waktu SMA dulu Siemens C35 jatuh ga sengaja, itu paniknya luar biasa gan. Itu ane dapatin waktu masih jaga warnet pas SMA dengan gaji sekitaran 350Rb-an. Wkwkwkkw

Pengalaman ane sendiri berapa tahun yang lalu
Image : Google