Alhamdulillah HT, terima kasih mimin, momod & all kaskuser

Hai agan & sista, selamat datang di trit ane. Kali ini ane akan membagikan pengalaman ane saat melakukan body rafting di green canyon, pangandaran.

Berawal dari obrolan dan hasrat ane dan temen-temen yang haus akan refreshing disaat rutinitas kerja di ibukota. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata green canyon. Terlebih lagi waktu itu masih musim kemarau, musim ini adalah waktu yang tepat untuk menikmati & merasakan jernih dan warna air hijau kebiru-biruan serta sangat tenang. Sementara dimusim penghujan airnya keruh coklat dan sangat berbahaya karena debit air bisa saja mendadak banyak dn terkadang lokasi wisata ini ditutup.
Sedikit info tentang green canyon, penduduk sekitar lebih mengenal green canyon dengan sebutan Cukang Taneuh, yang berarti jembatan tanah. Berlokasi di Jalan Raya Cimerak, Kertayasa, Cimerak, Pangandaran atau kurang lebih sekitar 30 km dari pantai pangandaran. Sejarah asal mula nama green canyon sendiri adalah pemberian dari seorang turis perancis yang bernama Bill Jhon yang pada tahun 1993 ketika melihat air sungai di kawasan itu sangat jernih berwarna kehijauan maka ia menyebutnya green canyon.
Beberapa aktifitas seru yang bisa dilakukan di kawasan wisata ini antara lain: berenang, panjat tebing, sewa sampan, dan body rafting. Dari beberapa pilihan tersebut sudah jelas pilihan kami jatuh pada body rafting, karena kegiatan ini sangat pas untuk merasakan nikmat kesejukan alami, menyatu dengan alam melewati pepohonan rindang, air terjun dan batu-batu stalaktit & stalakmit yang ada di gua.

Kami membayar Rp 1.100.000,- untuk 5 orang yang berarti per orang dikenakan biaya Rp 220.000, kami mendapatkan fasilitas transport pickup + perahu, makan siang, juru potret dan yang utama river guide. Sebelum beranjak menuju start poin body rafting, terlebih dahulu kami menggunakan perlengkapan body rafting personal yaitu helm standar pengarungan sungai, jaket pelampung, decker (pengaman kaki), dan alas kaki.
Setelah itu jam 11.05 kami menaiki pick up yang menghantarkan kami menuju start point guha bau. Rute yang dilalui cukup ekstrim, jalur yang cukup menanjak dan melewati perkebunan warga. Singkatnya beberapa menit perjalanan kami sampai di pemberhetian terakhir pickup. Di sini kami melakukan briefing dan do’a dipandu oleh river guide. Setelah itu kami harus berjalan kaki menuruni jalan setapak yang dipagari rimbun pepohonan hijau untuk sampai di guha bau.




Akhirnya kami bisa melihat aliran Sungai Cijulang tempat kami akan melakukan body rafting, baru pertama akan memulai adrenalin sudah terpacu karna sang river guide memerintahkan untuk melompat memasuki air sungai yang sudah menanti. Padahal pijakan lompatan tidak terlalu tinggi

Perjalanan menyusuri panorama mengagumkan inipun dimulai, menyusuri aliran dari Sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktit dan stalakmitnya. Diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.
Intinya ini tempat keren banget gansis, selain tempatnya keren aktifitas ini juga memberikan manfaat untuk fisik dan mental diantaranya nya: membersihkan paru-paru, merelaksasi pikiran, menghilangkan stres, melawan rasa takut, dan melatih emosi.
Balik lagi ke perjalanan ane menyusuri sungai, berenang melewati dua sisi bukit yang ditumbuhi pepohonan, melompat dari atas batu yang cukup tinggi, berjalan menyusuri sungai untuk mencapai gua yang dihiasi stalaktit dan stalakmit, terjun bebas lagi menuju air yang menyegarkan, membentuk barisan di tengah-tengah sungai sehingga tak perlu susah payah berenang karna ditarik oleh river guide, meluncur diarus sungai yang seakan menarik tubuh ke dalam air sungai membuat tubuh seakan tenggelam padahal akan muncul otomatis lagi ke permukaan, merasakan kenikmatan air terjun yang jatuh dari atas bukit, menikmati pelangi yang biasanya dilihat dilangit namun dapat terlihat disela-sela batu, berusaha membentuk lingkaran di atas permukaan sungai yang hijau dan singkatnya setelah sekitar 5 jam melewati panoranama alam yang menenangkan jiwa dengan jarak tempuh hampir 10 km, ane sampe di dermaga ciseureuh.




























Sesampainya di dermaga, kami melepaskan semua perlengkapan tadi dan menikmati kelapa muda. Setelah istirahat sejenak, kamii dihantarkan menggunakan perahu menuju pinggiran sungai yang terdapat jalan menuju basecamp. Sesampainya disana, kami bersih-bersih mengganti baju, dan menikmati hidangan yang telah disediakan.

Thanks to River Guide and Photographer yang setia menemani

Jangan lupa untuk jaga kebersihan tempat yang dikunjungi ya. Keep eksploring, dreaming and discovering

Mampir ke trit ane yang lain ya: