Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mchristyanaAvatar border
TS
mchristyana
Menjadi GURU
Kaskusers, episode kali ini, aku pengen berbagi tentang pengalamanku jadi seorang guru. Tetapi juga ada cerita lain sebagai cerita pendukung gitu hehe... emoticon-Big Grin

Ya, aku guru. Aku orangtua anak-anak didikku di sekolah. Ketika mereka pulang, orangtua kandung mereka yang memberikan pendidikan sepenuhnya.
Banyak hal yang aku bisa pelajari ketika menjadi orangtua anak-anak didikku di sekolah. Aku belajar banyak tentang tingkah polah mereka, keingintauan mereka, pengetahuan mereka, dan karakter tiap anak yang berbeda-beda. Dan menjadi seorang guru, harus siap akan semua keadaan itu. Profesionalitas sebagai tenaga pendidik tetap harus teruji di segala keadaan.

Baru-baru ini, ada berita mengenai anak yang mungkin terlalu berlebihan dalam aksi melindungi dirinya. Sudah santer sekali di berita, anak ini DAN ORANGTUA anak ini tidak terima perlakuan gurunya. Singkat cerita, duduklah sang guru ini di pengadilan atas tuntutan tindakan kekerasan terhadap anak tadi. Ckckck.... sungguh miris memang. Kenapa bisa terjadi demikian?

Sebenernya aku bukan ada maksud mau ngehakimin, atau mau provokasi tentang kasus itu. Hanya saja, perlu ada dua sudut pandang/ opini mengenai hal ini.
YANG PERTAMA, dari sudut pandang sang murid beserta orangtuanya.( aku berusaha mengkomentari secara positif ini hahaaa emoticon-Big Grin )
Sang murid ini, memiliki mental yang kurang cukup. Masih masa-masanya mencari jati diri. Masih sangat perlu diperhatikan lebih lagi oleh orangtuanya yang kabarnya berprofesi sebagai TNI. ANAK INI emang bikin geregetan (Dibaca: Penting banget gitu? Yakin dek? Udah dipikir belum kalo mau ngelapor 1. ke ortu 2. Ikut lapor sama ortu ke polisi?!). Dia juga masih perlu belajar lebih lagi dari berbagai pengalaman yang seharusnya diajarkan langsung oleh orangtuanya (karena mengingat, karakter anak terbentuk paling kuat ketika dia belajar dari keluarganya). Nahhhh, masalahnya kenapa anak ini bisa sedemikian merasa tersakiti/ terhina sekali ketika diperhadapkan teguran-teguran guru untuk sholat atau untuk berpakaian rapi mungkin, atau segala macam aturan sekolah yang harus dipatuhi siswa?! Lalu berujung masalah ini, dia justru lapor ke orangtuanya yang berprofesi sebagai TNI dan orangtuanya melapor ke polisi lalu mengadili sang guru ke pengadilan karena teguran sang guru berupa tindakan fisik.
JAWABANNYA ADALAH, pembentukkan karakter anak ini yang salah kaprah. ORANGTUANYAAA juga. PERLU diinget supaya anak ini dari kecil seharusnya terus-menerus diajari cara sholat yang baik, waktunya jam berapa aja, gimana kewajiban-kewajiban sebagai anak sholeh itu diterapkan. Kalau misal papa nya sibuuk, mamanya dong ngasi contoh betul-betul. Lalu yang seharusnya dilakukan juga, seorang anak harus bisa mandiri. Siapa yang ngajarin? YA ORANGTUA. Harus diajarkan cara hidup mandiri, ga boleh apa-apa orangtua. Kalau apa-apa orangtua, kapan anak BISA BELAJAR MANDIRI? Dan jangan pernah memback-up/ menyokong anak karena profesi orangtua (dalam hal ini, membanggakan/secara tidak langsung bilang/menunjukkan sisi pekerjaan secara tidak baik "Tenang nak, papa ini kan polisi/ TNI/ Kepala Badan bla bla/ Direksi perusahaan bla bla..) FATAL AKIBATNYA kalau masih ada orangtua yang seperti ini. Bila anak dari kecil sudah terbiasa diberikan pernyataan-pernyataan seperti itu, dia menyerapnya dengan bertingkah semaunya, seperti layaknya orang yang memiliki kedudukan juga, merasa aman dan berkuasa selayaknya orangtuanya. Padahal, salah besar sikap itu. Akibatnya, kepribadian atau mentalnya sendiri kurang berkembang secara sempurna. Anak-anak sekiranya juga perlu diajarkan untuk MENCARI SOLUSI! Kalau dari kasus ini, SOLUSI sudah disiapkan oleh orangtuanya (Dengan cara melapor tadi) dan sang anak tinggal iya iya aja,..waaaahhh lebih salah lagi ini. APA TIDAK DIPIKIR SOLUSI LAIN? ADA kan solusi awal (SECARA kekeluargaan/ ngomong ke gurunya langsung/ ke kepsek?), eeehhh aksinya malah main laporrrr ajaa. Ga coba ditelisik dulu, "Anak gue bisa gini, ada apa? Anak gue kok ya nakalnya kebangetan? Ahh,.. bodo, ni anak gue kasi pelajaran hidup dulu..dsb dsb..gitu harusnya) ATAU beri sang anak kebijakan untuk memecahkan masalahnya sendiri, SYUKUR SYUKUR DIA BELAJAR DARI pengalamannya itu (MISAL, supaya guru ga marah marah terus/ negur aku, akuu harus patuh aku harus melakukan kewajibanku). Nah tapi sungguh sayang, karakter anak ini ditambah pendidikan/ perhatian dari orangtuanya (yang menurut saya masih perlu ditingkatkan lagi) sungguh entahlah... emoticon-thumbdown Dan kabar lainnya, waooooww sungguh mencengangkan. Sang anak ngisep rokok di usianya masihh sangat muda. Aku yakin banget, ini anak begini, tanpa sepengatuan ortunya yang TNI itu, . dan semakin jelas sekarang, PERHATIAN ORANGTUA HARUS DITINGKATKAN LAGI. Sayang kan pak, anaknya dari kecil udah ngerokok gedenya nyandu kan bahaya...emoticon-Thinking

Sudut pandang guru. YA, seperti yang aku bilang di awal segmen ( macem acara talk show aja ini emoticon-Wink , guru memiliki peranan yang memang berat. Guru yang baik, harus mencakup segala hal. Menurutku, jadi guru itu dari segi perilaku, wawasan, cara berpakaian, dan kesemua-muanya deh harus sesuai kode etik guru. Ciahh... emoticon-Wowcantik
Dalam kasus ini, sang guru sudah memberi peringatan berulang kali mengenai kewajibannya sebagai murid, kepada anak ini. Tetapi sungguh sayang, anak ini tidak menuruti apa kata gurunya. Lalu kemudian, sang guru sudah tidak tahan dan tindakan fisikpun menimpa anak ini. hmmmm.... Sungguh sayaang sekali, awalnya ingin mendidik sang murid ke arah yang benar, tetapi sang guru justru dinilai salah. emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)
Malang nasib guru ini. Tetapi, seperti di segmen pertengahan aku bilang juga, bahwa aku ga mau memprovokasi apa2 dalam kasus ini. Aku usahain sepositif mungkin (Walau ada capslock2 dikit, yaaa maksud aku cuma mau negesin ajaa heheee) Menurut aku, tindakan fisik segala macam bentuknya itu, sebenernya tidak dilakukan lebih baik. Sekolah-sekolah sebaiknya sudah harus mengimprovisasi mengenai sanksi/ peringatan dalam bentuk verbal/ non-verbal. Yahh gimana yah, dalam rangka ini, tu anak udah kelewat ga hormat/ ga patuh sama kewajibannya, memang menjengkelkan dan perlu suatu tindakan yang membuat anak jera. Bapak guru tersebut memilih secara terpaksa melakukan tindakan fisik. Sebaiknya begini, ada cara lain yaitu, kita sebagai guru bisa langsung bertatap muka/menyelesaikan permasalahan langsung sama murid tsb. Sang murid iini, dicecar pertanyaan pertanyaan terus menerus sampai dia mengungkapkan isi hatinya kenapa tidak mau patuh/ kenapa kamu seperti ini? bla bla.. Lalu jangan lupa diberi saja konsekuensi (pengganti sanksi), yang menyatakan kalau tidak ingin patuh, bapak guru akan mendiskusikan dengan bapak kepsek untuk mengurus surat panggilan ke ortumu. Yang kedua, kamu ga lagi nurut, ga lagi patuh, surat pengeluaran kamu dari sekolah ini, bapak layangkan ke ortumu.) Lalu sanksi lain, nilai keagamaan dan PKN kamu tidak akan tertulis MENCAPAI KKM sampai kamu kelas akhir nanti, karena praktek kamu nol besar, lalu bapak juga akan memberitau orangtuamu. emoticon-thumbsup Sekarang, terserah kamu, PILIH MANA NAK? (pasang muka nyengir emoticon-Big Grin ) Ingat, bapak juga ada rekaman cctv kelas kamu, yang menunjukkan kamu salah satu murid tidak rajin/ tidak mau patuh di sekolah. Lalu bapak lihatkan ke orangtuamu. Biar orangtuamu tau, kamu ini perlu dididik lebih keras. emoticon-Mad


Oke,.guys, begitulah dua sudut pandang mengenai kasus ini. Ingat, thread aku ini murni pendapat-pendapatku. Bukan maksud mau sok-sok an atau kontroversial atau provokasi, hanya mengungkapkan saja selagi kepikiranemoticon-Embarrassment
SEMOGA, PARA ORANGTUA MENGERTI LEBIH BAIK LAGI BAHWA KARAKTER ANAK TERBENTUK LEBIH KUAT DARI CONTOH-CONTOH HIDUP MANDIRI DAN BERAGAMA,, PENGALAMAN ORANGTUA YANG POSITIF, DAN PENDIDIKAN MENGENAI PENYELESAIAN MASALAH.
ANAK-ANAK JUGA SEBAIKNYA MELAKONI DAN TERUS BELAJAR JADI MANUSIA YANG LEBIH BAIK KARENA HIDUP INI KERAS, PERLU MENTAL DAN SIKAP/ KARAKTER YANG KUAT.
GURU-GURU, TETAP KUAT DAN TEGAR MENGHADAPI SEGALA MACAM BENTUK KARAKTER SISWA. INGAT, KITA ADALAH ORANGTUA KEDUA ANAK-ANAK DIDIK KITA DI SEKOLAH, ANAK GA MAU DIDIDIK DI RUMAH KEDUA (SEKOLAH) BALIKIN AJA KE ORANGTUA PERTAMA HEHEEE.. emoticon-Embarrassment supaya ga nambah2 in kerjaan emoticon-Stick Out Tongue emoticon-Peace emoticon-thumbsup emoticon-Genit
anasabila
tien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
1.7K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.