Dalam pikiran orang - orang, berkunjung ke Brunei Darussalam berada dalam urutan terakhir sebagai salah satu tujuan wisata, setelah menjelajah negara asean yang lain. Bukan karena apa, tetapi karena negara ini memang jarang sekali promosi wisata mereka, sehingga jarang sekali orang - orang tau potensi wisata di negara ini,

Brunei Darussalam adalah Negara pengekspor minyak dan gas bumi. Hasil ekspor minyak bumi dan gas alam membuat Brunei menjadi salah satu Negara termakmur si Asia. Tambang minyak dan gas bumi merupakan sumber penghasilan yang utama


Wilayah Brunei dibagi menjadi empat distrik (daerah), yaitu : Belait, Tutong, Muara serta Temburong. Uniknya Distrik Temburong letaknya terpisah dengan tiga distrik lainnya dan dipisahkan oleh wilayah Negara Bagian Sarawak, Malaysia.

Jadi, kalau agan ingin berkunjung ke Distrik Tutong dari Bandar Seri Begawan (Distrik Brunei dan Muara) via darat, agan harus membawa paspor, karena agan akan keluar dari wilayah Negara Brunei Darussalam kemudian masuk ke wilayah Negara Malaysia (Negara Bagian Sarawak) dan kemudian masuk ke wilayah negara Brunei Darussalam lagi.
kalau agan berkunjung ke Distrik Tutong via laut, agan tidak perlu membawa paspor karena tidak melewati perbatasan negara Brunei Darussalam dan Malaysia, jadi tidak ada pemeriksaan paspor.

Brunei Darussalam negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. Letaknya di bagian utara Pulau Borneo/Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Brunei terdiri dari dua bagian yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia. Negara ini terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.

Entah kapan dan siapa yang memulainya, selama ini Bekasi selalu jadi bahan guyonan para netizen. Padahal orang – orang bekasi patut berbangga karena Bekasi beberapa kali jauh lebih ramai dari ibu kota Negara Brunei Darussalam. Iya Bandar Seri Begawan adalah kota yang enggak terlalu ramai, tetapi tertib dan rapi.

Brunei Darussalam merupakan Negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di kawasan Asia Tenggara, Menurut data tahun 2014, penduduk Brunei Darussalam diperkirakan 422.675 jiwa (estimasi Juli 2014)














Sepanjang perjalanan agan tidak akan melihat adanya kemacetan, jalanan mulus, dan lancar. Menariknya, sebagian besar toko dan aktifitas lainya sudah tutup jam 10 malam. Dan itu memang benar adanya suasananya begitu sepi dan tenang.

Sakit tapi nggak ada yang bisa nganterin ke rumah sakit? Tenang saja disana ada mini bus gratis yang bisa mengantarkan ke rumah sakit tanpa perlu bayar alias gratis.
Sakit Apapun, Orang Brunei Darussalam Hanya Cukup Bayar Satu Dollar Brunei, Kesehatan penduduknya begitu diperhatikan negara disini. Berdasarkan informasi dari Pak Haji yang merupakan orang brunei asli, orang Brunei kalau sakit dan pergi ke rumah sakit hanya perlu membayar satu dollar brunei saja. Semua itu berlaku baik untuk pengobatan di dalam negeri atau di luar negeri. Sisa biaya yang menanggung adalah negara. *duh envy*

Pajak itu apa? Di Brunei Darussalam enggak kena pajak, bahkan untuk ekspat atau orang asing yang kerja di Brunei Darussalam! *brb cari kerja di Brunei dah* (sumber)
Ini yang bikin super envy, gaji bulanan tetap aman karena enggak ditarik pajak sepeserpun! Hehee, bisa cepet banyak tabungan ini

Kampong Ayer, atau juga dikenal dengan Desa Air (Melayu: Kampung Air) adalah sebuah daerah di Ibukota Brunei Bandar Seri Begawan yang terletak di atas Brunei Bay. Sebanyak 39.000 orang tinggal di Desa Air ini.Itu berarti kira-kira sepuluh persen dari total penduduk Brunei Darussalam tinggal disini.


Uniknya semua bangunan yang ada di Kampong Ayer ini dibangun di atas rumah panggung yang berada di atas Sungai Brunei.


Desa air ini terdiri dari sekumpulan desa kecil yang terhubung bersama-sama oleh lebih dari 29.140 meterjembatan. Totalnya terdapat lebih dari 4200 struktur termasuk rumah, masjid, restoran, toko-toko, sekolah, dan bahkan rumah sakit.Terdapat taksi air yang menyediakan angkutan cepat dari daratan ke Kampong Ayer. Sebagian taksi ini menyerupai kapal cepat kayu panjang.


Pun dari kejauhan desa air terlihat seperti sebuah perkampungan kumuh. Desa ini sebenarnya juga menikmati fasilitas modern termasuk AC, televisi satelit, akses internet, pipa air bersih, dan listrik. Kalau ada banyak waktu, sempatkan berkunjung ke Kampong Ayer deh!

Berkunjung ke suatu negara baru akan terasa sangat kurang sekali kalau tidak mencoba kuliner setempatnya. Asal masih bisa di makan (red : halal), ane pasti menyempatkan untuk mencobanya barang cuma sedikit.
Sebenarnya makanan di Brunei Darussalam itu banyak yang mirip dengan di Malaysia dan Indonesia. Wajar sih, karena sebenarnya kita masih satu rumpun, apalagi lokasi Brunei kan juga satu daratan dengan Kalimantan. Namun, untuk yang unik dan katanya hanya bisa ditemui di Brunei, Orang Brunei biasanya merekomendasikan untuk mencoba yang namanya Selurut.


Orang lokal banyak mengenalnya dengan Jelurut, Selurut atau Celurut. Selurut ini adalah kue camilan tradisional yang manis nan lembut ketika dikunyah, terbuat dari tepung beras dan santan. Kue ini biasanya dibungkus dengan daun nipah dan janur hingga berbentuk kerucut. rasanya agak mirip dengan lapis legit, tapi Selurut ini lebih lembut.


kue ini juga bisa ditemukan di Jawa, Lombok Dan Bali. Namanya saja yang berbeda. Kalau di Bali dan Lombok namanya Cerorot, sementara kalau di Jawa namanya clorot atau celorot. Yah, namanya juga serumpun, wajar saja kalau banyak kemiripan.