- Beranda
- The Lounge
Momen Libur Lebaran, Momen Paling Pas Buat Menghabiskan Uang
...
TS
ibnutiangfei
Momen Libur Lebaran, Momen Paling Pas Buat Menghabiskan Uang
Mohon Perhatian!!!
Quote:
Biasakan membaca isi tritnya terlebih dahulu sampai selesai sebelum komen. Jangan hanya membaca judulnya saja, langsung disimpulkan dengan komen
Terimakasih
TerimakasihQuote:
Quote:
Halo gansis ketemu lagi dengan ane nih
Bagaimana dengan puasa ente semua? Masih lancar-lancar jaya kan? Tidak terasa sudah hampir sebulan kita sebagai umat muslim berpuasa gansis. Sebentar lagi kan mau merayakan lebaran nih, agenda apa saja nih yang sudah direncanakan gansis semua? Apakah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya? Atau mungkin ada perbedaan kegiatan dari lebaran-lebaran sebelumnya? Apapun kegiatan yang bakal ente lakukan, semoga bernilai positif dan membawa manfaat bagi diri sendiri serta orang lain
Melalui trit ini, ane ingin berbagi sedikit cerita tentang berbagai perilaku masyarakat sini ketika akan merayakan lebaran. Perilaku yang sebenarnya sudah terjadi turun temurun dari generasi satu ke generasi lainnya
Dan sepertinya belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Perilaku-perilaku ini sudah ane pantau sejak lama, dan sepertinya akan selalu terulang setiap tahun. Khususnya setiap menjelang lebaran atau mungkin pas hari lebaran dan juga sesudahnya
Biar sedikit lebih banyak ceritanya
Bagaimana dengan puasa ente semua? Masih lancar-lancar jaya kan? Tidak terasa sudah hampir sebulan kita sebagai umat muslim berpuasa gansis. Sebentar lagi kan mau merayakan lebaran nih, agenda apa saja nih yang sudah direncanakan gansis semua? Apakah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya? Atau mungkin ada perbedaan kegiatan dari lebaran-lebaran sebelumnya? Apapun kegiatan yang bakal ente lakukan, semoga bernilai positif dan membawa manfaat bagi diri sendiri serta orang lainMelalui trit ini, ane ingin berbagi sedikit cerita tentang berbagai perilaku masyarakat sini ketika akan merayakan lebaran. Perilaku yang sebenarnya sudah terjadi turun temurun dari generasi satu ke generasi lainnya
Dan sepertinya belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Perilaku-perilaku ini sudah ane pantau sejak lama, dan sepertinya akan selalu terulang setiap tahun. Khususnya setiap menjelang lebaran atau mungkin pas hari lebaran dan juga sesudahnya Biar sedikit lebih banyak ceritanya Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sudah tidak bisa dipungkiri, bahwa kegiatan menghabiskan uang dengan berbelanja berbagai macam barang, sudah pasti terjadi setiap menjelang lebaranLihat saja pusat-pusat perbelanjaan di sekeliling tempat gansis semua, seperti pasar atau mall pasti banyak orang-orang menumpuk yang ingin berbelanja ini itu. Pasti tempat-tempat seperti itu ramai pengunjungnya, apalagi jika ada diskon-diskon khusus yang memancing ibu-ibu gatal untuk berbelanja barang-barang. Padahal mungkin barang-barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan karena sudah terlalu banyak stok di rumah Berbelanja dengan model seperti itu, sepertinya tidak membekas sama sekali makna ibadah puasa yang mereka jalani Karena hakikat puasa kan tidak sekedar menahan lapar dan haus saja. Tetapi juga menahan nafsu-nafus yang bersifat keduniawian seperti berbelanja tadi. Coba kita perhatikan orang-orang yang sedang berbelanja tadi Ada tidak yang memperturutkan hawa nafsu dengan menghabiskan seluruh uang yang mereka miliki, seolah-olah seluruh isi dunia mau dibeli semua? Berbelanja sih boleh saja gansis, tapi seperlunya saja dan sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan apa-apa mau dibeli
Lihat saja pusat-pusat perbelanjaan di sekeliling tempat gansis semua, seperti pasar atau mall pasti banyak orang-orang menumpuk yang ingin berbelanja ini itu. Pasti tempat-tempat seperti itu ramai pengunjungnya, apalagi jika ada diskon-diskon khusus yang memancing ibu-ibu gatal untuk berbelanja barang-barang. Padahal mungkin barang-barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan karena sudah terlalu banyak stok di rumah Berbelanja dengan model seperti itu, sepertinya tidak membekas sama sekali makna ibadah puasa yang mereka jalani Karena hakikat puasa kan tidak sekedar menahan lapar dan haus saja. Tetapi juga menahan nafsu-nafus yang bersifat keduniawian seperti berbelanja tadi. Coba kita perhatikan orang-orang yang sedang berbelanja tadi Ada tidak yang memperturutkan hawa nafsu dengan menghabiskan seluruh uang yang mereka miliki, seolah-olah seluruh isi dunia mau dibeli semua? Berbelanja sih boleh saja gansis, tapi seperlunya saja dan sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan apa-apa mau dibeli Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sebenarnya agak dilematis gansis, ketika ada perusahaan atau pemerintah yang memberikan THR kelewat besar kepada karyawan atau pegawainya. Pada satu sisi, mungkin dengan uang THR itu bisa meringankan beban anggaran belanja kebutuhan pokok para karyawan atau pegawai. Karena yang sudah umum terjadi, harga-harga kebutuhan pokok pasti akan melonjak drastis setiap menjelang lebaran. Sehingga mau tidak mau harus merogoh kantong lebih dalam jika ingin memenuhi semua kebutuhan pokok mereka. Namun, dengan adanya THR paling tidak mereka dapat terbantukan dalam berbelanja kebutuhan primer dan tidak perlu sampai menguras gaji bulanan. Apalagi sampai hutang kesana kemariTetapi pada sisi lainnya, dengan adanya uang THR yang besar bisa menjadi boomerang bagi setiap penerimanya. Sebagai contoh, mungkin pada saat belum menerima THR, seorang karyawan merasa cukup karena semua kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi. Namun, kondisi tadi bakal berputar 360 derajat ketika sudah menerima THR. Dia merasa kebutuhannya selalu kurang selama masih ada uang THR di tangan. Budaya konsumtif mendadak muncul gara-gara THR Ujung-ujungnya seperti poin pertama tadi, berbelanja sepuasnya sampai uang habis Tetapi tidak semuanya seperti itu gansis, ada juga yang merasa sayang memakai uang THR dan lebih memilih untuk menabungnya ketimbang berbelanja yang tidak perlu Kalo ente sendiri termasuk model yang mana nih?
Tetapi pada sisi lainnya, dengan adanya uang THR yang besar bisa menjadi boomerang bagi setiap penerimanya. Sebagai contoh, mungkin pada saat belum menerima THR, seorang karyawan merasa cukup karena semua kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi. Namun, kondisi tadi bakal berputar 360 derajat ketika sudah menerima THR. Dia merasa kebutuhannya selalu kurang selama masih ada uang THR di tangan. Budaya konsumtif mendadak muncul gara-gara THR Ujung-ujungnya seperti poin pertama tadi, berbelanja sepuasnya sampai uang habis Tetapi tidak semuanya seperti itu gansis, ada juga yang merasa sayang memakai uang THR dan lebih memilih untuk menabungnya ketimbang berbelanja yang tidak perlu Kalo ente sendiri termasuk model yang mana nih?Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Mengingat ane tinggalnya di desa, jadinya ane mengetahui sendiri tentang fenomena iniSetiap menjelang lebaran pasti selalu ada pemudik yang datang dari kota menuju kampung halamannya. Mereka ingin merayakan lebaran di rumah bersama keluarganya dan teman-teman terdekatnya. Bagi masyarakat desa, setiap pemudik yang datang dari kota rata-rata dianggap memiliki banyak uang yang siap dibelanjakan di desa. Padahal belum tentu gansis, karena ada juga pemudik yang terpaksa menggadaikan barang miliknya atau hutang ke bank, agar dapat pulang ke kampung halamannya Apa mereka tidak mendapat THR? THR mungkin sudah dapat sih, tapi terlanjur sudah ludes buat berbelanja sebelum mudik Gara-gara asyik berbelanja demi memuaskan hawa nafsunya, sampai-sampai lupa diri dan lupa segalanya, bahwa masih ada kebutuhan untuk mudik yang tidak kalah pentingnya. Bahkan menurut ane sih lebih penting buat mudiknya, percuma berbelanja banyak-banyak tapi tidak bisa mudik Ayo gansis pilih yang mana? Sudah dianggap memiliki banyak uang oleh masyarakat desa, ditambah lagi dengan rasa gengsi tinggi oleh pemudik. Akhirnya si pemudik secara loyal membelikan berbagai barang untuk dibagikan ke keluarganya atau ke teman-temannya. Berbagi itu memang baik gansis, namun sewajarnya saja dan jangan berlebihan. Apalagi jika hanya ingin di cap sebagai pemudik sukses, malah tidak mendapatkan pahala apa-apa gansis. Benar tidak?
Setiap menjelang lebaran pasti selalu ada pemudik yang datang dari kota menuju kampung halamannya. Mereka ingin merayakan lebaran di rumah bersama keluarganya dan teman-teman terdekatnya. Bagi masyarakat desa, setiap pemudik yang datang dari kota rata-rata dianggap memiliki banyak uang yang siap dibelanjakan di desa. Padahal belum tentu gansis, karena ada juga pemudik yang terpaksa menggadaikan barang miliknya atau hutang ke bank, agar dapat pulang ke kampung halamannya Apa mereka tidak mendapat THR? THR mungkin sudah dapat sih, tapi terlanjur sudah ludes buat berbelanja sebelum mudik Gara-gara asyik berbelanja demi memuaskan hawa nafsunya, sampai-sampai lupa diri dan lupa segalanya, bahwa masih ada kebutuhan untuk mudik yang tidak kalah pentingnya. Bahkan menurut ane sih lebih penting buat mudiknya, percuma berbelanja banyak-banyak tapi tidak bisa mudik Ayo gansis pilih yang mana? Sudah dianggap memiliki banyak uang oleh masyarakat desa, ditambah lagi dengan rasa gengsi tinggi oleh pemudik. Akhirnya si pemudik secara loyal membelikan berbagai barang untuk dibagikan ke keluarganya atau ke teman-temannya. Berbagi itu memang baik gansis, namun sewajarnya saja dan jangan berlebihan. Apalagi jika hanya ingin di cap sebagai pemudik sukses, malah tidak mendapatkan pahala apa-apa gansis. Benar tidak?Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Setiap liburan, tempat-tempat wisata pasti selalu ramai dikunjungin wisatawan. Entah wisatawan dari lokal atau mungkin dari luar daerah. Tidak terkecuali saat liburan lebaran gansis. Coba saja deh, ente pantau tempat-tempat wisata pada waktu liburan lebaran. Ane yakin banyak tempat wisata yang bakal diserbu pengunjung. Termasuk mungkin para pemudik yang ingin memanfaatkan waktu liburnya untuk berwisata dengan anggota keluarganya. Karena mungkin momen-momen semacam itu hanya datang sekali dalam setahun. Bahkan ada yang selang-seling setiap tahunnya, jadi tidak bisa setiap tahun pulang kampungNah pada waktu berwisata tadi, tentu rentan sekali dengan yang namanya momen menghabiskan uang. Benar tidak? Meskipun mungkin ada tempat-tempat wisata yang murah meriah gansis atau bahkan gratis Tetapi setelah berada di dalam lokasi wisata, biasanya ada rasa gatal ingin mencoba ini itu atau mencoba makanan yang mungkin secara khusus hanya ada di dalam lokasi wisata dan tidak bisa dijumpai pada tempat lainnya Beruntunglah jika tempat wisatanya memiliki sedikit wahana sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk sekedar berwisata. Tapi biasanya sang pengelola tempat wisata pandai mengatur strategi dengan menambah koleksi berbagai wahana yang menarik wisatawan, terutama pada musim libur lebaran. Cara seperti itu sah-sah saja gansis, karena mereka membutuhkan banyak pemasukkan untuk biaya perawatan, gaji karyawan dll. Tinggal pandai-pandainya kita mengatur keuangan, agar tidak jebol saat sedang berwisata
Nah pada waktu berwisata tadi, tentu rentan sekali dengan yang namanya momen menghabiskan uang. Benar tidak? Meskipun mungkin ada tempat-tempat wisata yang murah meriah gansis atau bahkan gratis Tetapi setelah berada di dalam lokasi wisata, biasanya ada rasa gatal ingin mencoba ini itu atau mencoba makanan yang mungkin secara khusus hanya ada di dalam lokasi wisata dan tidak bisa dijumpai pada tempat lainnya Beruntunglah jika tempat wisatanya memiliki sedikit wahana sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk sekedar berwisata. Tapi biasanya sang pengelola tempat wisata pandai mengatur strategi dengan menambah koleksi berbagai wahana yang menarik wisatawan, terutama pada musim libur lebaran. Cara seperti itu sah-sah saja gansis, karena mereka membutuhkan banyak pemasukkan untuk biaya perawatan, gaji karyawan dll. Tinggal pandai-pandainya kita mengatur keuangan, agar tidak jebol saat sedang berwisataQuote:
Demikian tadi gansis, sedikit tulisan ane yang semoga bisa bermanfaat bagi gansis semua agar lebih pandai mengatur pengeluaran selama libur lebaran. Sekali lagi, berbelanja atau mengeluarkan uang selama lebaran sih boleh-boleh saja gansis dan itu hak gansis semua. Namun sebaiknya masih dalam batas-batas kewajaran dan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Jangan memaksakan diri jika memang belum mampu, apalagi sampai hutang sana-siniTerimaksaih sebelumnya dan mohon maaf bila ada salah-salah kata.
Terimaksaih sebelumnya dan mohon maaf bila ada salah-salah kata.Quote:
Quote:
Diubah oleh ibnutiangfei 04-07-2016 23:13
0
2.8K
29
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya