Nah ini dia orang baik yang gue bilang sebelumnya namanya adalah Pak Rafi cuman gue sama Mbel panggil dia Pak Cik . Dia keturunan Malaysia dan Thailand. Dia orang yang berjasa karena dia memberikan kita tumpangan ke Patong karena kebetulan dia juga kerja dan tinggal disana. Saat sampai Patong dia juga membantu kami mencarikan hotel kami . Setelah sampai hotel kita pamit dan meletakan carrier kita di hotel dan belum cek in karena kamar hotel yang dipesan baru kosong jam 13.00.

Tidak butuh lama untuk kita langsung jalan-jalan lagi setelah meletakan carrier di hotel karena tempat peminjaman motor ada di sebelah hotel kita. Harga pinjam motor itu 200 bath per 1 hari full, harga itu yang paling murah ada juga motor yang 500cc yang diberi harga sampai 800 bath per 1 hari full. Kita langsung jalan-jalan melihat Patong dan beberapa saat kemudian kita melihat patung Buddha besar di bukit Phuket. Segerlah gue sama Mbel menuju lokasi bedasarkan arah patung itu makanya kita nyasar .

Akhirnya sampai juga kita di Big Buddha. Big Buddha ini masih dalam masa pembangunan namun gue lihat pembangunannya udah mencapai 70% lah. Disana kita bisa melihat Phuket dari tempat yang tinggi sambil foto-foto bersama Buddha yang besar dan Buddha emas juga ada.

Perjalanan berikutnya kita sampai di Chonglung Tample atau kuil tempat orang beragama Buddha berdoa kepada Tuhan. Disini bangunannya bener-bener kaya kuil yang biasa kita lihat namun gue rasa ada budaya Cina juga di bangunannya.

Ini dia tempat paling nyaman bagi gue selama di luar negri yaitu kamar 203 Hotel Yim Siam. Di kamar ini fasilitas standar semua ada seperti air anget, heater air, kulkas, dll. Oiya guys ada juga fasilitas yang sangat berguna disini yaitu TV dengan Bahasa Thailand didalamnya bikin pusssing haha. Pemandangan keluar hotel juga lumayan kreeen kok jadi nilai tambah hotel ini yang bisa lo bayar cuman 170rb per orang selama 3 hari.

Perjalanan berlanjut dengan puter-puter Patong dan daerah sekitarnya. Daerah Patong juga merupakan daerah yang ramai pengunjung dari luar negri jadi daerah ini rame banget. Pembangunan di Patong juga masih berlanjut pemerintah Thailand benar-benar menyediakan anggaran untung membangun Patong dan semua wilayah di Phuket .

Nah guys ditempat ini lo harus tahan iman lo soalnya disana saat malam hari lah kota Patong hidup. Dunia malam seperti bar, penari striptis, bahkan lady boy bermunculan pada malam hari. Jangan kaget lo kalo ditawari sex atau lady boy karena emang di daerah itu sudah biasa tempat prostitusi dan hiburan pria. Jadi guys kalo kesana kalo lo mau bisa foto-foto bareng lady boy (kalo lo mau).

Suasana malam di Pantai Patong yang letaknya di sebelah Bangla Road yang ada di video sebelumnya. Suasana malam dengan angin sejuk menambah kenikmatan di malam itu yang menunjukan jam 23.00. Sekedar info Phuket itu kota yang hidup di malam hari, siang mereka tidur dan malam mulai beraksi bagaikan kelelawar.

Lanjut ke tempat jalan-jalan berikutnya kita ke Phuket Aquarium. Letaknya jauh dari Patong yang melewati Phuket Town dulu atau kota Phuket. Disana banyak jenis-jenis hewan laut dan ada ikan favorit gue yaitu hiu abu-abu. Tapi menurut gue tempat ini masih kalah dengan Sea World Ancol mungkin karena beda harga juga. Harga tiket ke Phuket Aquarium cuman 180 Bath atau Rp 72.000.

Lanjut lagi ke Kao-Khad Tower, disana lebih tinggi dari lokasi big Buddha jadi lo bisa liat Phuket lebih luas lagi. Tempat ini menurut gue belum terlalu diperhatikan untuk dijadikan tempat rekreasi terlihat dari sepi banget tourist kesana semoga pemerintah kota bisa lebih memperhatikan tempat rekreasi disana.

Setelah melihat pemandangan yang luas dari atas kita langsung maen ke pantai Karon. Letaknya gak jauh dari Patong kok. Disana kita cuman maen ombak di suasana mendung dan hujan. Oiya Pantai Karon pada saat itu juga ombaknya tidak terlalu tinggi makanya kita pilih pantai Karon buat maen air .

Di hari ini full kita mau jalan-jalan ke Pulau Phi-Phi oleh tour yang harganya 900 bath. Awal perjalanan kita dijemput di Hotel Yam Siam jam 07.00 dengan mini bus ke pelabuhan yang ada di Phuket. Cuaca saat itu hujan deras dan kami pun cemas kalo tour ini gak jadi karena ombak tinggi. Namun ternyata tour pun dilanjutkan walaupun cuaca tidak bagus.

Perjalanan ke Pulau Phi-Phi kita lanjutkan dengan kapal Yacht atau big boat yang harga tournya lebih murah dibandingkan kalo lo pake speed boat. Di kapal kamu bersama banyak tourist dari banyak negara walaupun sempet gue masuk angin soalnya udara yang bikin masuk angin.

Nah sudah sampai kita di Pulau Phi-Phi, sekilas pulaunya terlihat biasa namun kalo bisa dilihat bentuk karateristik yang unik. Di video ini kita cuman melihat pulaunya saja padahal kalo gue ngerekam lebih lama lo bakal ngeliat resortnya yang banyak karena daerah itu menjadi tujuan destinasi andalan.

Di paket tour ke Phi-Phi Island ini disediakan juga paket snorkling bagi yang mau atau yang mau stay di Phi-Phi Island untuk belanja. Ya kalo gue mah merasa rugi kalo gak snorkling bisa lihat batu karang yang pastinya kreeen.

Di tour juga lo bisa makan di Pulau Phi-Phi. Gue sama Mbel dateng agak telat karena harus mandi dulu, cuman itu bukan masalah malah keuntungan buat kita bisa menjadi pembersih meja makan kaya Shaggy dan Schoby Doo aja. Makanan disitu ada sekita 7 jenis salah satunya Tom Yam yang merupakan makanan khas Thailand .

Seperti mahasiswa di akhir bulan yang makan mie dia akhir bulan, kami pun sama dengan duit yang sudah menipis kita buat mie dengan heater yang kita bawa dari Jakarta . Yah lumayan mie bisa ganjel perut biar gak laper beberapa saat sambil membicarakan trip selanjutnya menuju pulang ke Tanah air.

Mulai kali ini perjalanan mulai menuju ke arah pulang ke Indonesia. Cara awalnya adalah kita berjalan di saat ujan untuk mengejar Bus dari Phuket ke Hat Yai jam 22.00. Kita mulai jalan jam 15.00 karena songthew (kendaraan Thailand) udah berhenti beroprasi jam 18.00. Jalan kaki kita sampai pertigaan dekat Bangla Road dan naik songthew disana lalu turun di Phuket Town naik songthew pink (dijelaskan pada video berikutnya).

Nah ini guys yang gue bilang songthew. Jadi songthew ini sejenis kendaraan angkot tapi menggunakan truk yang dimodif kaya angkot carry lah di Jakarta. Kalo lo pake songthew ke Terminal Phuket lo bisa lebih hemat dibandingkan lo pake Tuk-Tuk (alat transportasi Thailand). Harga songthew dari pertigaan Bangla Road ke Phuket Town itu 40 bath dan dari Phuket Town ke Terminal Phuket 15 bath .

Lanjut lagi jalan kaki, kalo kemaren kita naik ojek dari Stasiun Hat Yai ke Terminal Hat Yai naik ojek dan bayar 100 bath kali ini kita jalan untuk menghemat duit. Perjalanan dimulai dari Terminal Hat Yai sore hari di jalan yang padat banget seperti Jakarta dengan air seadanya menjadikan perjalanan ke Stasiun Hat Yai ini jadi perjalanan terlelah gue .

Masi menuju Stasiun Hat Yai kali ini kita melewati rel yang kata penduduk ikutin saja rel terus dan kamu akan menemukan stasiun. Ternyata yang dibilang orang sana tidak semudah realita, faktanya si Mbel sendalnya tipis jadi sakit kalo lewat rel terus banyak anjing yang galak karena kita melewati belakang rumah (disangka maling) makanya anjingnya banyak yang menggonggong dan mau gigit kita .

Akhirnya sampai juga di Stasiun Hat Yai dan kita bertemu orang Thailand yang bisa bahasa Melayu. Ternyata bapak itu adalah seorang penjual dukoh (katanya dukoh beda sama dukuh) yang berjualan disana. Bapak itu banyak cerita tentang Thailand dan kulturnya. Baiknya bapak ini juga dia ngasih dukohnya jam 15.00 tepat kita mau naik ke kereta api, terima kasih bapak .

Perjalanan pulang kita berjumpa lagi dengan Stasiun Padang Besar atau Stasiun Imigrasi Thailand dan Malaysia. Gak tanggung-tanggung delay kereta sampe 4 jam dan baru bisa berangkat lagi jam 22.15. Tips buat lo guys kalo mau pulang ke Indonesia jangan terlalu mepet dengan tiket pesawat karena delay ini emang gak terduga .

Kembali lagi kita ke Stasiun KL Sentral setelah 10 jam di kereta. Kali ini kita mau menuju KLIA (Kuala Lumpur International Airport) 2 dengan menggunakan bus. Tips kalo pengen murah dari Stasiun KL Sentral ke KLIA 2 lo mending naik bus harganya cuman 11 ringgit daripada naik MRT ekspress yang lebih mahal yaitu 35 ringgit .

Kembali seperti diawal perjalanan di Singapore kita tidur lagi di Bandara Kuala Lumpur karena pesawat kita Lion Air cabut jam 07.40. Kalo menurut gue Bandara Kuala Lumpur masi kalah dengan Changi Airport dari segi kenyamanan, internet, dan juga fasilitasnya kalah dah tapi gapapa yang penting bisa tidur deh .

Akhirnya sampai di bandara Soekarno Hatta setelah hilang 2 minggu di Singapore, Malaysia, dan Thailand. Kesimpulan Singapore itu masyarakatnya tertib banget taat pada pemerintah dan kota bagaikan kota masa depan, Malaysia punya tata kota mirip Indonesia cuman lebih maju sedikit karena lebih bersih dan ada MRT , Thailand terutama Phuket punya keindahan alam yang bagus banget kalo ada kesempatan gue mau kesana lagi deh.