alex49Avatar border
TS
alex49
"Catatan Kecil Hari Tua"
"Cerita Kecil Hari Tua"

Restoran Toulos, bunyi riuh dentingan sendok garpu dan pisau dari perak, mesin pembuat espreso, dan percakapan melalui ponsel
Aku menunggumu pagi ini sayang, setelah beberapa lama kita melepas rindu melalui sinyal satelit yang mengambang di udara
Janji yang selama ini kita latih, memandang dan saling melayangkan senyuman
Kuharap nantinya kau akan mengenakan celana panjang flanel berlipit berwarna kelabu
Blus berwarna gading rancangan Laura Ashley
Dan, sepatu gaya klasik dengan hak datar.
Rambutmu yang berwarna hitam dan ditata dalam gaya yang paling populer di Washington.

Mungkin aku akan memberimu sedikit kejutan,
Kali ini bukanlah sebuah perumpamaan yang biasa ku susun rapi melalui kata, tertulis pada lembaran kulit lama bersimbol cinta
Teka-teki mengenai fikiran yang berupaya membawa imajinasimu jauh ke dalam kasih sayang
Sebuah rasa yang tumbuh saat kita mengalami jarak yang penuh sesak
Dipermainkan oleh waktu, membaca slogan-slogan yang muncul di setiap majalah
Kemiripan kau dan aku

Aku kehilangan kendali
Kemarin petang di sebuah gubuk kecil sebelah barat
Meneguhkan hasratku untuk Tatapan jernihmu
Suara riuh dari berbagai arah turut bergema
Disertai para bocah yang berkeliaran kesana kemari
Mereka bermain petak umpet, melempar batu, dan memukul bola
Beraneka ragam boneka lengkap dengan aksesoris yang terjual terpisah juga ada
Bocah perempuan dengan senyuman manja
Bocah laki-laki dengan kemampuan ganda
Aku sedikit iri melihat keceriaan mereka
Kau tahu sayang, senja dan senja sebelum berkumandangnya Adzan

Wirid remaja dan Tadarusan, sedikit Ceramah dari Buya Ruslianto
Melafalkan Al-Qur'an dan Shalat berjemaah di Mesjid Hidayatussalam
Aku masih ingat kala itu, ketika aku berdiri dan memegang microfon kecil, menghela nafas dan ku Kumandangkan Adzan Mahgrib
ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR
Pengeras suara menghantarkan Lafasku ke seluruh desa
Para orang tua bergegas berangkat dari rumahnya masing-masing
Sajadah di pundak, peci hitam yang bersih, baju koko dan sarung yang begitu rapi
Malam ini dengan beribu bintang, Suara Adzan berkumandang,
Tawaf Haji yang selalu mengelilingi KA'BAH
Menjadikan Bumi tetap berputar hingga saat ini.

Sayang, betapa bahagianya aku yang mampu mengingatkan waktu Shalat pada seluruh penduduk desa
Saat kesibukan mengambil alih sebagian waktu mereka,
Termasuk juga aku yang kala itu sebelum Maghrib menjelang
Aku duduk di depan laptop, monitor berpendar menyala dengan latar belakang awan biru, standar windows
Lalu mengakses situs Web The Florentine
Ku lihat berbagai judul berita utama, bagian berita terbaru, dan blog polisi setempat
Artikel mengenai kebakaran, skandal-skandal, dan peristiwa kejahatan ringan lainya
Dan juga aku masuk pada akun email ku, memeriksa pesan-pesan, serangkaian surat biasa dari teman-teman sejawat
Di pojok meja, di atas tumpukan buku-buku dan majalah lokal, bertengger sebuah foto Polaroid, itu foto kita, foto kau dan aku yang saling berpandangan dan segenap melepas tawa dan tepat di atasnya juga terdapat pesan tulisan tangan dengan spidol Magic Marker: "Karena Aku adalah Aku dengan Kamu Untukku dan Kamu adalah Kamu dengan Aku Untukmu"

Aku sedikit tertunduk dan memejamkan mataku rapat-rapat
Dalam kegelapan aku menangkap bayanganmu yang berdiri di seberang sungai, menembus udara dengan beberapa suara-suara yang terdengar sejauh mata memandang
Aku menikmatinya sayang dalam kegelapan mimpiku, kau hadir dengan wajah menawan, mengangkat tangan dan aku siap menangkapmu dalam pelukan

Sesaat ketika Maghrib menjelang,
Sebuah artikel menarik terpampang jelas pada layar laptop
Ku dapati sebuah tulisan yang menarik "Moshe Kai Cavalin"
Seorang anak genius yang di usia sebelas tahun telah meraih ijazah perguruan tinggi dengan IPK 4,0
Merbut gelar nasional dalam seni bela diri
Dan menerbitkan sebuah buku di usia empat belas tahun yang berjudul "We Can Do"

Ah, sayang, inilah cerita kecilku untukmu yang aku siapkan sebelum kedatanganmu
Menutup mataku dari belakang dan berbisik "Siapakah Aku"
Suara lembut yang merasuki telingaku, bergetar lalu merinding
Ku pegangi tanganmu nun halus dan berfikir
Meresapi setiap sentuhan yang kau suguhkan
Tanpa menjawab dan aku menikmatinya sayang, meskipun aku tak terlalu menyukai teka-teki
Namun berbeda denganmu, aku ingin selalu seperti ini teka-teki darimu begitu ku tunggu hingga saat ini sampai nanti kita lanjut usia.

~Alex Wahyu~
0
1.8K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.