Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Kontraversi 24 Team by Coach Timo Scheunemann


Saat Piala Eropa pertama di gelar pada tahun 1960 hanya 4 tim yang menjadi peserta; tuan rumah Perancis, Jugoslavia, Cekoslovakia, dan Soviet yang tampil sebagai juara. Kini putaran final Piala Eropa diikuti 24 tim!


Ide sang legenda yang dipertanyakan



Keputusan ketua UEFA Platini menambah jumlah peserta dari 16 tim ke 24 tim dicurigai banyak pihak sebagai modus pencarian suara untuk pemilihannya sebagai ketua. Dari awal ide ini melahirkan kontraversi. Sebagian mendukung, terutama fans dari negara-negara “kecil”.

Argumen mereka sepak bola seharusnya menjadi alat pemersatu Eropa sehingga sebanyak mungkin peserta sebaiknya diloloskan ke putaran final Piala Eropa. Sebaliknya, argumentasi utama para penentang format 24 tim adalah panjangnya turnamen serta berkurangnya image Piala Eropa sebagai ajang para elite sepak bola Eropa.


Dampak format 24 tim pada kualitas turnamen

Banyak pihak telah mewanti-wanti bahwa Piala Eropa, khususnya babak grup, akan berlangsung hambar. Hal ini disebabkan tim-tim peserta, terutama negara-negara kuat, tidak akan tampil all out di babak grup. Panjangnya turnamen membuat para pelatih “menginjak pedal rem” demi terjaganya stamina. Dan memang tim-tim kuat tidak perlu all out mengingat ada 4 peringkat ke 3 yang juga lolos. Bayangkan , 66% peserta akan lolos ke babak 16 besar. Dengan format seperti ini mengapa kita heran Piala Eropa sejauh ini berlangsung hambar?



Saya sebenarnya senang melihat Hungaria kembali tampil di turnamen besar setelah 44 tahun absen. Saya juga senang melihat Albania, Wales, dan islandia tampil untuk pertama kalinya. Hanya saja “mahar” yang harus dibayar teralu besar. Secara taktis rata-rata peserta Piala Eropa tidak tampil menyerang. Ini adalah akibat langsung dari kebijakan 24 tim dan lolosnya 4 tim tempat ke tiga.

Kebanyakan tim memilih untuk mencari aman dengan bermain bertahan. Mereka tidak dipaksa untuk menang. 3-4 poin sudah cukup untuk lolos. Buat saya merupakan sebuah skandal bahwa Portugal,yang hanya bermain imbang tiga kali, atau tim lainnya yang kalah dua kali sejauh ini, masih memiliki kans untuk menjadi juara Piala Eropa.

That’s not right, people.


Solusi ala legenda lainnya



Ok, nasi telah menjadi bubur. Mari kita berbicara solusi. Kira-kira bagaimana menyelesaikan masalah ini? Bagaimana caranya membuat Piala Eropa tidak hambar di masa-masa mendatang?

Lothar Matthaeus, sang legenda pemegang rekor penampilan terbanyak untuk timnas Jerman (150 caps), menawarkan sebuah solusi. Menurut Matthaeus sebaiknya Piala Eropa kedepannya hanya meloloskan 6 tim juara grup dan 2 runner up terbaik ke babak 8 besar. Dengan demikian babak 16 besar ditiadakan dan fase grup akan menghadirkan pertarungan-pertarungan sengit mengingat setiap pertandingan memiliki nilai yang luar biasa besar.

Saya menyukai ide ini karena saya menyukai kompetisi yang sengit. Saya juga menyukai ide ini karena tim-tim akan dipakasa untuk bermain menyerang yang tentu saja jauh lebih enak ditonton. Saya termasuk penggemar sepak bola yang tidak hanya menilai kesuksesan sebuah tim dari hasil akhir namun juga menilai proses terjadinya kemenangan tersebut. Pencinta sepak bola indah tentu setuju dengan ide Matthaeus ini.

Piala Eropa sesungguhnya telah dimulai

Masa-masa paceklik pertandingan sepak bola menarik telah usai. Kini babak play offsegera dimulai. Dengan demikian setiap tim tidak bisa lagi mengincar hasil seri. Pilihannya hanya dua; menang atau angkat koper! Saya percaya (baca:sangat berharap) mulai sekarang akan banyak terjadi duel-duel menarik yang jauh dari kata membosankan.

Konstelasi road to the final membuat Piala Eropa semakin menarik mulai sekarang. Kalau kita perhatikan, tim-tim kuat berkumpul di bagan bagian bawah sedang banyak tim-tim non unggulan berkumpul di bagan bagian atas. Alhasil, tim-tim kuat akan saling “tikam” sehingga melapangkan jalan untuk tim non unggulan melaju ke final pada tanggal 10 Juli nanti.



Untuk bagan bagian bawah, berdasarkan performa keseluruhan peserta sejauh ini, Hongaria, Wales, Polandia dan terutama Kroatia, memiliki kans besar untuk mewakili tim-tim non unggulan di partai final nantinya. Belgia dan Portugal, asal tidak kembali tampil labil, sangat diuntungkan dengan konstelasi road to the final seperti ini.

Untuk bagan bagian bawah yang dihuni begitu banyak tim-tim unggulan, jalan menuju partai final sangatlah terjal. Apabila semua berjalan sesuai prediksi kebanyakan orang, babak 8 besar akan mempertemukan Jerman vs Italia/ Spanyol dan Perancis vs Inggris.

Sungguh tidak ada lawan yang gampang mulai saat ini. The real competition has begun!
Harapan saya Jerman akan bertemu Kroasia pada tgl 10 Juli nanti.

Salam Super Soccer,
@coachtimo

Cari tau segala berita update tentang Sundul Eropa 2016 di bawah ini Gan!



Powered by :

Diubah oleh Kaskus Sport 24-06-2016 08:50
0
7.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sundul Bola
Sundul BolaKASKUS Official
5.8KThread5.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.