Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dnankROLASAvatar border
TS
dnankROLAS
Sandiaga Uno: Atasi kemacetan Jakarta harus berbasis transportasi massal


Jakarta - Kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai kemacetan parah DKI Jakarta dan sekitarnya bisa diatasi dengan pembangunan infrastruktur dan sistem transportasi massal terpadu dan terjangkau.

Belakangan ada wacana pemberlakuan lagi kebijakan 3 in 1 yang diuji-coba bulan depan, juga pemberlakukan plat nomor kendaraan bermotor ganjil-genap di jalan raya, tilang kertas biru bagi pengendara pelanggar aturan lalu-lintas, hingga sistem berbayar di jalan raya.

Dia berpendapat wacana-wacana itu tidak efektif dan rawan manipulasi para praktik di lapangan. "Pengawasan akan sulit apalagi kalau kendaraan berjalan cepat," kata dia, di Jakarta, Kamis (23/6).

Penelitian menyatakan, kerugian material yang terukur dari kemacetan lalu-lintas Jakarta paling sedikit Rp150 triliun setahun. Ini belum ditambah paramater kualitatif dan kerugian produktivitas serta lingkungan hidup.

Pemberlakuan plat ganjil dan genap mengikuti tanggal berlaku juga dilihatnya rawan manipulasi. Bukan apa-apa, akal-akalan pengendara yang curang akan bekerja untuk mengganti-ganti plat nomor kendaraan.

Bahkan tidak tertutup kemungkinan membeli lagi mobil atau sepeda motor tambahan --baru atau bekas-- sekedar untuk mencari nomor plat kendaraan yang sesuai dengan aturan itu. Ini akan menambah jumlah kendaraan bermotor dan ujung-ujungnya akan menambah parah kemacetan Jakarta.

Juga tentang tilang biru untuk pengendara yang melanggar, yang dia katakan belum memberikan efek jera. "Kalau diambil mobilnya baru ada efeknya," kata pengusaha yang juga memiliki jaringan agen kendaraan bermotor dari Jepang itu.

Ia mengajak masyarakat melihat akar permasalahan kemacetan Jakarta, yaitu pertumbuhan volume kendaraan yang terlalu laju dibarengi ketersediaan transportasi publik yang jauh panggang dari asap bagi keperluan nyata warga DKI Jakarta.

Sejak dihapusnya sistem 3 in 1, perubahan perilaku pengendara membuat kemacetan bertambah karena titik macet belum terpetakan secara baik.

http://www.antaranews.com/berita/569...portasi-massal
0
1.7K
25
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.