- Beranda
- The Lounge
Kasus Typo ‘Komisi Perlindungan Korupsi’, Sebenarnya Salah Siapa?
...
TS
ibnutiangfei
Kasus Typo ‘Komisi Perlindungan Korupsi’, Sebenarnya Salah Siapa?
Quote:
Halo gansis semua, ketemu lagi dengan ane nih
Setelah beberapa hari tidak bikin trit karena kesibukan di RL
Ane hadir kembali di sini dengan membahas sebuah tema yang sedang hangat-hangatnya di media Melihat judul trit di atas, tentunya ente semua sudah tahu tema apakah yang ane maksud Yah, betul sekali…beberapa waktu yang lalu ada kejadian lucu, unik malahan bisa bikin ngakak bagi siapapun yang mendengarnya
Bagaimana tidak bikin ngakak coba, di jajaran kementrian sekelas kemendagri Bisa-bisanya terjadi kesalahan yang menurut ane fatal sekali gansis. Sebuah kesalahan akibat salah ketik singkatan KPK yang seharusnya ‘Komisi Pemberantasan Korupsi’, malahan jadi ‘Komisi Perlindungan Korupsi’ Sudah begitu, kesalahan kepanjangan dari singkatan tadi sudah sampai di tangan KPK lagi. Karena memang kesalahan tersebut ada di sebuah surat undangan yang ditujukan kepada KPK. Lengkap sudah rasa malu yang mendera instansi kemendagri
Setelah beberapa hari tidak bikin trit karena kesibukan di RL Ane hadir kembali di sini dengan membahas sebuah tema yang sedang hangat-hangatnya di media Melihat judul trit di atas, tentunya ente semua sudah tahu tema apakah yang ane maksud Yah, betul sekali…beberapa waktu yang lalu ada kejadian lucu, unik malahan bisa bikin ngakak bagi siapapun yang mendengarnyaBagaimana tidak bikin ngakak coba, di jajaran kementrian sekelas kemendagri
Bisa-bisanya terjadi kesalahan yang menurut ane fatal sekali gansis. Sebuah kesalahan akibat salah ketik singkatan KPK yang seharusnya ‘Komisi Pemberantasan Korupsi’, malahan jadi ‘Komisi Perlindungan Korupsi’ Sudah begitu, kesalahan kepanjangan dari singkatan tadi sudah sampai di tangan KPK lagi. Karena memang kesalahan tersebut ada di sebuah surat undangan yang ditujukan kepada KPK. Lengkap sudah rasa malu yang mendera instansi kemendagriQuote:
Quote:
Quote:
Quote:
Melihat judul trit ane ini yang berisi sebuah pertanyaan ‘Kasus Typo ‘Komisi Perlindungan Korupsi’ Salah Siapa?’ Tentunya kita sepakat bahwa jawaban dari pertanyaan tadi adalah kesalahan utama terletak pada si pengetik tulisan itu sendiri. Karena dialah yang bertanggungjawab secara langsung terhadap masalah pengetikan surat kemendagri tersebut. Buntutnya, staff atau pegawai di kemendagri yang melakukan kesalahan pengetikan tadi sudah dipecat oleh mendagri sendiri kemarin. Meskipun sudah dipecat, rasa malu yang ditanggung kemendagri termasuk bapak mentrinya tidak serta merta hilang begitu saja. Mungkin akan terus membekas dan menjadi kenangan yang tak terlupakan
Quote:
Quote:
Quote:
Melihat kasus typo tadi, ane merasa agak janggal gansis. Seperti yang telah termuat di berbagai media, surat yang ditujukan kepada KPK tadi sudah sampai di meja lembaga independen khusus penangan kasus korupsi per tanggal 7 Juni lalu. Satu hal yang menjadi pertanyaan ane, kok bisa surat yang ada salah ketiknya tersebut bisa lolos begitu saja sampai ke tujuan si penerima. Apakah tidak ada pengecekan ulang terhadap setiap surat yang akan dikirim? Apakah sedemikian sibukkah jajaran pegawai kemendagri? Sampai-sampai hanya untuk mengecek ulang saja tidak sempatPihak pengecek surat yang ane maksud di sini tidak hanya si tukang ketik saja, tapi juga para atasannya atau pihak-pihak yang memang secara khusus menangani surat-surat. Jika pengecekan ulang sudah benar-benar diterapkan, ane rasa kesalahan semacam itu tidak sampai terjadi gansis. Memang sih yang namanya kesalahan bisa terjadi ke siapa saja dan kapan saja Mungkin ini pembelajaran untuk kita semua agar lebih teliti dalam bekerja
Pihak pengecek surat yang ane maksud di sini tidak hanya si tukang ketik saja, tapi juga para atasannya atau pihak-pihak yang memang secara khusus menangani surat-surat. Jika pengecekan ulang sudah benar-benar diterapkan, ane rasa kesalahan semacam itu tidak sampai terjadi gansis. Memang sih yang namanya kesalahan bisa terjadi ke siapa saja dan kapan saja Mungkin ini pembelajaran untuk kita semua agar lebih teliti dalam bekerja Quote:
Quote:
Quote:
Bagian yang ini, ane rasakan juga agak-agak aneh gansis. Setahu ane, bagian pengetikkan di perusahaan-perusahaan itu minimal lulusan D3 kalo tidak salah. Mohon koreksinya jika salah gansisTergantung perusahaannya juga sih gansis. Mungkin ada juga yang mau menerima lulusan SMA atau fresh graduate. Alasannya adalah masih muda, punya semangat membara dan bagian terakhir ini mungkin yang jadi alasan utama sesungguhnya, gampang disuruh kesana-kemari atau gampang disuruh ini itu bagaikan seorang pembantu Apakah karena alasan itu juga yang menjadikan kemendagri merekrut pegawai yang ‘hanya’ lulusan SMA. Karena ane pernah mendengar dari laporan beberapa kaskuser yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah, bahwa antara pegawai senior dengan pegawai junior itu seolah-olah berlaku seperti majikan dan pembantu Jadi pegawai yang sudah senior itu dengan gampangnya menyuruh pegawai junior melakukan ini itu. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan para pegawai senior, hampir seluruhnya dilimpahkan kepada pegawai junior. Apalagi jika pegawai junior itu masih berstatus tenaga honorer atau outsourcing Staff yang dipecat dari kemendagri ini, ane baca di beberapa media ternyata outsourcing juga. Apakah karena alasan itu, mereka merekrut staff lulusan SMA? Ane di sini tidak bermaksud menuduh pihak manapun, karena sesungguhnya ane juga bertanya gansis
Tergantung perusahaannya juga sih gansis. Mungkin ada juga yang mau menerima lulusan SMA atau fresh graduate. Alasannya adalah masih muda, punya semangat membara dan bagian terakhir ini mungkin yang jadi alasan utama sesungguhnya, gampang disuruh kesana-kemari atau gampang disuruh ini itu bagaikan seorang pembantu Apakah karena alasan itu juga yang menjadikan kemendagri merekrut pegawai yang ‘hanya’ lulusan SMA. Karena ane pernah mendengar dari laporan beberapa kaskuser yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah, bahwa antara pegawai senior dengan pegawai junior itu seolah-olah berlaku seperti majikan dan pembantu Jadi pegawai yang sudah senior itu dengan gampangnya menyuruh pegawai junior melakukan ini itu. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan para pegawai senior, hampir seluruhnya dilimpahkan kepada pegawai junior. Apalagi jika pegawai junior itu masih berstatus tenaga honorer atau outsourcing Staff yang dipecat dari kemendagri ini, ane baca di beberapa media ternyata outsourcing juga. Apakah karena alasan itu, mereka merekrut staff lulusan SMA? Ane di sini tidak bermaksud menuduh pihak manapun, karena sesungguhnya ane juga bertanya gansisQuote:
Quote:
Quote:
Poin yang satu ini, rasanya tidak mungkin gansis. Jangankan lulusan SMA, anak SD saja sudah tahu kepanjangan dari KPK. Jadi menurut dugaan ane, si pegawai kemendagri tersebut mungkin sedang mendapat tekanan untuk segera menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Dengan kata lain, mungkin pekerjaannya tidak hanya satu saja, namun ada beberapa pekerjaan lain yang harus diselesaikan juga. Dan waktunya mungkin hampir bersamaan, mungkin loh gansisBagi pegawai lulusan SMA yang notabene masih muda sekali, jika mendapat tekanan dalam hal pekerjaan, sangat berpotensi sekali menjadi grogi dan akhirnya melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi Jangankan lulusan SMA, lha wong yang lulusan S1 saja terkadang masih grogi plus takut jika mendapatkan tekanan masalah pekerjaan. Benar ga?
Bagi pegawai lulusan SMA yang notabene masih muda sekali, jika mendapat tekanan dalam hal pekerjaan, sangat berpotensi sekali menjadi grogi dan akhirnya melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak perlu terjadi Jangankan lulusan SMA, lha wong yang lulusan S1 saja terkadang masih grogi plus takut jika mendapatkan tekanan masalah pekerjaan. Benar ga?Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh ibnutiangfei 11-06-2016 18:59
0
95.1K
557
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•102.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya