Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

budimansiaAvatar border
TS
budimansia
Target Mensos 2019, Indonesia Bebas Bisnis Lendir. AHOK: Nggak Usah sok Suci!
Target Mensos 2019, Indonesia Bebas Bisnis Lendir
Jumat, 04 Mar 2016 - 09:24:54 WIB



SURABAYA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan pada 2019 Indonesia bebas dari lokalisasi dan prostitusi seiring tidak berhentinya upaya penutupan yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.

"Pemerintah Pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menutup lokalisasi dan ditargetkan 2019 Indonesia harus bebas lokalisasi," ujarnya ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (3/3/2016).

Berdasarkan data dari Kemensos, jumlah lokalisasi yang ada di Indonesia semula sebanyak 168 titik, namun telah ditutup sebanyak 69 titik sehingga tinggal 99 titik lainnya yang tersisa.

Dari titik-titik lokalisasi, kata dia, Jawa Timur berada di urutan tertinggi jumlah lokalisasinya yaitu dengan 41 titik, namun sejak akhir 2015 telah ditutup 40 titik sehingga menyisakan satu titik di Balung Cangkring, Kota Mojokerto.

"Bahkan, Kota Mojokerto sudah kirim surat terkait persiapan penutupan lokalisasi yang direncanakan sebelum Ramadhan tahun ini. Kalau ditutup maka Jatim 100 persen bebas lokalisasi," ucapnya.

Tidak hanya di Mojokerto, kata dia, Bupati Tangerang juga sudah siap melakukan penutupan lokalisasi sebelum bulan puasa tahun ini.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut juga menyampaikan bahwa lokalisasi terbanyak kedua berada di Provinsi Kalimantan Timur dengan 35 titik, di antaranya di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 12 titik.

''Gubernur Kaltim dan para Bupati di Kaltim mulai mencanangkan penutupan lokalisasi. Bahkan dua titik di Kutai Kartanegara rencananya sebelum Ramadhan juga akan ditutup," katanya.

Menteri kelahiran Surabaya tersebut menegaskan, penutupan lokalisasi sangat bergantung pada komitmen dan kekuatan seorang pemimpin.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku lokalisasi di Balung Cangkring akan ditutup dan ditargetkan sebelum Juni 2016.

"Saya masih punya hutang satu pada Bu Menteri Sosial yaitu lokalisasi di Mojokerto. Sebelum puasa harus sudah ditutup," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan, lokalisasi Balung Cangkring memang berbeda dengaan lokalisasi lain karena dulunya digunakan untuk menampung tiga kelompok masyarakat, yaitu pelaku UMKM, gelandangan, serta wanita tuna susila dan mucikari.

"Nanti setelah ditutup akan dibenahi dan dibantu para pelaku UMKM beserta gelandangan agar tidak seperti sekarang dan lebih mandiri," katanya.
http://www.teropongsenayan.com/32817...-bisnis-lendir


Ahok: Enggak Usah Sok Suci, Prostitusi Ada Sejak Zaman Nabi!
Kamis, 18 Februari 2016 - 13:49 wib



JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya menyatakan mendukung legalisasi prostitusi. Namun karena di Indonesia tak ada perangkat hukum yang mengatur, pihaknya tak bisa melakukan hal tersebut.

Ahok mengatakan, praktik prostitusi bisa terjadi di mana saja. Termasuk di permukiman warga atau hotel mewah sekalipun.

"Di rumah kamu juga bisa kejadian, kalau pembantu atau supirmu nakal. Di apartemen juga bisa. Enggak usah sok suci jadi orang, korupsi makan orang rakyat, menelantarkan janda, yatim piatu, sama main pramuria, dosanya sama enggak? Masuk neraka enggak? dosanya sama," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Upaya pemberantasan prostitusi oleh pemerintah terus dilakukan. Namun, menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, prostitusi tak akan lenyap dari muka bumi. Sebab praktik tersebut sudah ada sejak lama.

"Kalau lokalisasi dan prostitusi pasti (pemerintah berupaya) dihabisin. Tapi kalau habisin prostisi enggak bisa kok, dari zaman nabi, itu jelas," lanjut dia.

Ahok menjelaskan, untuk membongkar dan memberantas praktik prostitusi tidaklah mudah. Karena di mana pun bisa terjadi, dan siapa pun bisa menjadi pelakunya.

"Nah, sekarang mampu enggak habisin mesum? Di rumah kamu juga bisa mesum, kalau kamu enggak tahu. Nah di hotel mewah kan ketangkep tuh yang artis-artis. Apa hotelnya mau dirobohin?" tegasnya.
http://news.okezone.com/read/2016/02...jak-zaman-nabi


Ahok: Lokalisasi Bisa Diberantas, Prostitusi Tidak. Tindak prostitusi bisa terjadi di mana saja.
Kamis, 18 Februari 2016 | 11:53 WIB


Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnam alias Ahok

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, lokalisasi prostitusi bisa diberantas. Apalagi jika lokalisasi itu terletak di atas jalur hijau dan tanah milik pemerintah, seperti lokalisasi Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, hal yang tak bisa diberantas adalah tindak prostitusi. Tindakan itu telah ada sejak zaman Nabi. Tindak prostitusi bisa terjadi di mana saja.

"Di rumah kamu juga bisa ada (tindak prostitusi) kalau pembantu kamu, sopir kamu mesum," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 18 Februari 2016.

Tindak prostitusi tidak selalu terjadi di lokalisasi. Ahok lantas mencontohkan kasus tindak prostitusi yang diduga melibatkan artis. Kasus itu terungkap di hotel mewah di Jakarta beberapa waktu lalu.

Meski sering dianggap tabu, menurut Ahok, penyaluran hasrat seksual tak bisa dipungkiri merupakan kebutuhan biologis manusia. Hal itu bukan sesuatu yang harus diberantas, melainkan dikendalikan agar tak menimbulkan efek samping negatif, seperti menularnya penyakit HIV AIDS.

"Enggak usah sok suci jadi orang (meminta prostitusi diberantas). Memang kamu Tuhan?"
http://metro.news.viva.co.id/news/re...ostitusi-tidak


Kamu Catat Baik-baik, Ahok Mendukung Lokalisasi
01 Maret 2016 14:19 wib



Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bakal menutup tempat prostitusi kelas atas. Ahok mendukung lahirnya lokalisasi di Ibu Kota.

"Kamu catat baik-baik, Ahok mendukung lokalisasi. Cuma aturan kita tidak mendukung," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2016).

Penutupan, sambung Ahok, hanya dilakukan jika hotel mewah tersebut ditemukan narkoba sebanyak dua kali. Hal ini, sambung Ahok, serupa dengan penutupan tempat hiburan Stadium beberapa waktu yang lalu karena kasus narkotika. "Sama kayak narkoba kan kalau ketemu dua kali pasti saya tutup," ucap dia.

Hal ini jelas berbeda dengan kasus prostitusi. Mantan bupati Belitung Timur ini mengungkapkan kasus tersebut merupakan ranah kepolisian. Namun, tetap saja sebelumnya harus ada pihak pelapor sehingga kasus tersebut dapat ditindak.

"Kalau penjualan orang bukan urusan saya, urusan polisi. Kecuali ada pengaduan. Kalau ada laporan polisi, pasti tindak," terang dia.

Sebelumnya, Ahok mengaku sudah mengirim anak buah untuk memata-matai hotel Alexis dan hotel Malioboro. Orang itu bertugas mencari barang bukti.

"Kami sudah kirim orang. Dia manyamar untuk cari barang bukti prostitusi dan narkoba," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 24 Februari.

Ahok mengaku, kesulitan menemui barang bukti jika dilakukan melalui pemeriksaan dan razia. Ahok tak terlalu mengikuti perkembangan kasus tersebut. Sebab, kedua hotel itu tidak berdiri di atas lahan negara. "Mereka (hotel Alexis dan Malioboro) enggak melanggar tata ruang," kata Ahok.

Ahok sempat menyebut ada surga dunia di lantai 7 hotel Alexis. Surga dunia merujuk pada kehidupan dunia malam. Ahok sudah meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI untuk menyelidiki kedua hotel tersebut.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta bantuan warga memberikan bukti. Dia meminta warga berani memotret kegiatan yang diduga prostitusi di hotel Alexis maupun Malioboro. "Kalau ada foto bisa kasih ke kami," ujar.
http://news.metrotvnews.com/read/201...ung-lokalisasi


Ahok: Sudah sampaikan berkali-kali saya ingin bikin lokalisasi
Selasa, 23 Februari 2016 16:41



Merdeka.com - Keberadaan prostitusi di Jakarta kembali menjadi sorotan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tak hanya lokalisasi kelas bawah seperti Kalijodo, Hotel Alexis yang sudah menjadi rahasia publik menyuguhkan bisnis lendir juga menjadi perhatian.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak menentang adanya prostitusi di Ibu Kota. Menurut Ahok sapaan Basuki, solusi yang terbaik adalah melokalisasi ketimbang mematikan prostitusi itu.

"Kita sederhana, saya sudah sampaikan berkali-kali saya ingin bikin lokalisasi," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/2).

Ahok menilai kasus prostitusi memang rumit. Selain sulit mencari bukti, kebanyakan pelaku selalu berdalih dengan motif asmara. Karena praktik ini dapat melibatkan siapapun, di manapun dan kapanpun.

"Dulu zaman saya kuliah sudah terkenal sex after lunch. Terkenal zaman kuliah diulas di majalah. Nah kamu mau ngomong apa? Kalau kunjungan kerja ke luar negeri enggak bisa kejadian? Jadi kita enggak usah fokus ke situ," tuturnya.

Meski begitu, Ahok mengaku akan taat pada aturan. Bila ada tempat hiburan yang tak sesuai perizinan atau berada di lahan negara maka akan dibongkar.

"Makanya kamu enggak usah urusin terlalu banyak. Tapi kalau soal lokalisasi dan peraturannya tak boleh maka harus kita bongkar," pungkasnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-...okalisasi.html


Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
MINGGU, 14 DESEMBER 2014 | 19:39 WIB


Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa wartawan sebelum pelantiakan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, 19 November 2014. Dalam pelatikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta, perwakilan dari Koalisi Merah Putih sama sekali tidak hadir. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mulai terbiasa dengan kecaman-kecaman warga yang diterimanya setiap mengeluarkan kebijakan. Warga, kata Ahok, sering kali mengumpat jika keinginannya tak dikabulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Di saat itu, warga serempak menyalahkan Basuki lantaran tak memerintahkan anak buahnya agar menuruti keinginan warga. "Saat seperti itu, kelemahan saya diungkit. Mudah saja, sudah Cina, kafir pula," kata Ahok saat memberi sambutan dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Angkot Berargometer Tahun Depan)

Ahok menuturkan, salah satu contoh kasusnya yakni rencana penggusuran Kalijodo. Warga berkukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, penggusuran tersebut bertujuan memindahkan anak-anak yang ada di wilayah tersebut agar mendapat pendidikan layak dan mengubah tempat itu menjadi ruang terbuka hijau.

Kasus lainnya, ujar Ahok, upaya pengawasan distribusi minuman keras. Ketimbang melarang, ia memilih memperketat pengawasan distribusi mulai dari pabrik hingga konsumen. Alasannya, banyak turis di Ibu Kota yang juga membutuhkan minuman tersebut.

Kasus yang tak kalah memusingkan, kata Ahok, yakni pembebasan lahan dalam proyek sodetan Ciliwung. Ahok menjelaskan proyek tersebut diselesaikan dengan menentukan harga appraisal dan konsinyasi pengadilan lantaran adanya tarik ulur harga antara warga dan pemerintah. "Kami harus memaksakan orang agar taat hukum. Kalau tidak, ngelunjak semua," kata dia.

Ahok mengatakan ketiga kasus tersebut membuatnya menjadi sasaran empuk kemarahan warga. "Kata orang, seribu teman kurang, satu musuh terlalu banyak. Kalau saya, 50 orang musuh juga tak apa, toh sudah telanjur banyak," ujar Ahok.
https://m.tempo.co/read/news/2014/12...ina-kafir-pula

----------------------------------------------

Inilah untungnya kalo punya Gubernur berasal dari orang chinese dan kapir pula kayak si Ahok ini, gaya memimpinnya serba permissive dan pragmatais di dalam setiap kebijakannya. Bedalah dengan Mensos ibu hajjah Khofifah, dia itu aslinya orang NU dan sekarang Pimpinan Muslimat NU se Indonesia. Jadi wajarlah dia harus berbicara semacam itu. kala nggak begitu, dia pasti disumpahin sama Kyainya!


emoticon-Big Grin

0
4.8K
45
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.