Orang-Orang Kaya Ini Rela Melepaskan Seluruh Hartanya (INSPIRATIF)
TS
annanizsa
Orang-Orang Kaya Ini Rela Melepaskan Seluruh Hartanya (INSPIRATIF)
Assalamuaikum agan sista kaskuser semua..
Semoga puasanya lancar ya bagi yg menjalankan.
Agan sista pernah ngebayangin nggak kira-kira apa yang mau dilakukan jika menjadi miliarder, mempunyai uang sampai miliaran bahkan triliunan?
Apakah agan sista akan membeli barang2 impian seperti mobil dan rumah mewah, liburan ala kaum jetset, atau menghamburkan uang untuk hal yang tidak jelas hanya biar dibilang keren?
Hal2 seperti itu mainstream banget lah ya.
Coba kita liat orang2 kaya di bawah ini yang menghabiskan kekayaannya dengan cara yang anti mainstream banget.
Dan sangat inspiratif juga
1. Sulaiman Al-Rajhi
Spoiler for Sulaiman Al-Rajhi:
Ini nih gan Sulaiman Al Rajhi. Oleh Forbes beliau ini pernah dinobatkan sebagai orang ke-120 terkaya di dunia. Kekayaannya sampai dengan tahun 2011, tercatat berjumlah US$ 7,7 miliar.
Beliau memiliki ladang kurma seluas 5.466 hektar. Dan seluruhnya ia wakafkan kepada Yayasan Al Khairiyyah. Dan uniknya lagi, setiap bulan Ramadan, buah-buah kurma (sekitar 200 ribu pohon kurma) dari ladang ini dibawa ke Masjidil Haram Makkah dan Masjid Al Nabawi Madinah untuk menu buka puasa.
Sulaiman Al-Rajhi juga mendirikan bank Islam terbesar di dunia bernama Bank Al-Rajhi dan perusahaan terbesar di Arab Saudi. Menariknya nih ternyata beliau hanya sempat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar. Akan tetapi dengan pertolongan Allah, ia mampu mengelola saham utama di Bank Al-Rajhi. Melalui bank itu, ia pun berupaya melawan kemiskinan terhadap rakyat kecil.
Sulaiman Al-Rajhi kemudian melepas semua kekayaan yang dimiliki kepada anak-anaknya yang berjumlah 32 orang. Tanpa sepeser pun uang yang tersisa pada dirinya kecuali pakaian sehari-hari. Meski demikian, Sulaiman Al-Rajhi merasa lebih tentram. Bahkan dia yakin dengan cara seperti inilah dirinya dapat mengikat tali persaudaraan dengan keluarga.
2. Pengran Arab Saudi Alwaleed bin Talal
Spoiler for Alwaleed bin Talal :
Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal mengumumkan akan mendonasikan seluruh hartanya yang bernilai US$ 32 miliar atau Rp 427,2 triliun (kurs: Rp 13.351/US$).
"Mengapa saya melakukan ini? Setiap orang mengalami berbagai situasi dan perubahan dalam hidup yang berdampak luar biasa pada keputusan masa depannya," tutur Alwaleed seperti dilansir dari Arabian Business.
"Saya berharap dapat mendorong kewirausahaan sosial guna mencapai perubahan positif berjangka panjang dan berkelanjutan baik secara lokal maupun global. Saya harap dapat berkontribusi mengangkat rasa sakit yang dirasakan sebagian masyarakat dunia," terang Alwaleed.
Berdasarkan keinginannya untuk berbagi selama bertahun-tahun, maka Alwaleed berjanji untuk mendonasikan seluruh kekayaannya pada Alwaleed Philanthropies, salah satu yayasan amalan yang didirikannya. Ternyata pangeran Arab tidak hanya melulu tentang kemewahan ya gan
3. Pengusaha Austria, Karl Rabeder
Spoiler for Karl Rabeder:
Karl Rabeder seorang jutawan dari Telfs, Austria. Ia menjual properti mewahnya dan bisnis karena ia menyadari uang menjadi kontraproduktif dan benar-benar mencegahnya untuk bahagia.
Meskipun dia telah melakukan sesuatu yang dianggap orang lain nekat atau bodoh, Karl Rabeder tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu, dia juga tidak menyalahkan orang-orang kaya yang masih senang mengumpulkan dan menumpuk hartanya.
Ia mengatakan ” Saya tidak punya hak untuk memberikan saran atau anjuran pada orang lain untuk mengikuti jejak saya. Saya hanya mendengarkan dan mengikuti suara hati dan nurani saya”
Dan ini kehidupan Karl Rabeder sekarang gan.
Spoiler for Buka:
4. Pengusaha China, Liu Jingchong
Spoiler for Liu Jingchong:
Liu Jingchong (38) merupakan pengusaha sukses dan dikenal sebagai salah satu orang terkaya di China.
Pria itu kemudian mengatakan peristiwa kecelakaan dan buku soal Buddhisme akhirnya mengubah semua jalan hidupnya.
Setelah kembali ke kota Guangdong, ternyata Jingchong justru makin mendalami filsafat Buddha, yang mengatakan bahwa materi hanya membuat manusia menderita. Ajaran itulah yang membuat Jingchong memutuskan untuk mengubah hidupnya.
"Saya menjual semua harta benda saya, termasuk tujuh mobil, rumah mewah, dan rumah liburan saya. Lalu, saya membeli sebuah gubuk kecil, yang lebih dari cukup bagi saya yang hanya butuh tempat untuk membaca buku," lanjut Jingchong.
Meskipun Jingchong kini tinggal di kawasan terpencil di Provinsi Shaanxi, dia menolak jika disebut hanya ingin hidup sendiri.
"Sebenarnya, saya sangat senang jika ada seseorang yang mengunjungi saya. Saya senang bertemu orang baru saat saya mencari sesuatu yang baru dan mendapat kesempatan berbagi pengalaman," katanya. Sekali lagi, kekayaan bukan jaminan bahagia gan
5. Yao Nanshan, Pengusaha Asal China
Spoiler for Yao Nanshan:
Yao Nanshan (57) adalah seorang pengusaha kaya China yang sukses dan sudah lama tinggal di Spanyol. Namun, dia melepaskan semua kekayaannya di Eropa demi menikahi seorang petani di sebuah desa di provinsi Zhejiang.
Kisah cinta ini berawal ketika Yao melakukan kunjungan ke kota Yunhe, provinsi Zhejiang, China, pada 2013.
Di sana, Yao dan kawan-kawannya sangat terpukau dengan keindahan alam daerah tersebut sehingga tak henti-hentinya mengabadikan suasana di sana.
Begitu asyiknya mereka sehingga tak sadar bahwa bus terakhir dari kota itu sudah berangkat. Tak ada pilihan lain, Yao terpaksa menginap di rumah seorang petani untuk satu malam.
Beruntung, sang empunya rumah, Liu Lijuan, adalah orang yang sangat ramah dan menerima orang-orang asing itu di kediamannya dan tak menarik uang sepeser pun.
Yao, yang sangat terpesona dengan kebaikan Liu, menghabiskan hampir sepanjang malam untuk berbincang dengan perempuan itu.
Di tengah pembicaraan itu, Yao mengetahui Liu menghadapi hidup yang sangat sulit. Putrinya didiagnosis mengalami penyakit darah yang langka dan suaminya sudah meninggal dunia akibat kanker perut.
Kondisi ini akhirnya membuat perempuan itu terlilit utang akibat biaya pengobatan putri dan suaminya yang sangat besar. Meski demikian, Liu tak pernah mengeluh dan terus menjalani hidupnya.
Meski menghadapi masalah keuangan yang sangat pelik, Liu tetap optimistis dan memiliki perilaku yang sangat terpuji. Kedua hal itulah yang membuat Yao jatuh cinta kepada Liu.
Sebulan setelah perjalanan itu, Yao muncul kembali di desa itu dan menyatakan rasa cintanya kepada Liu. Tentu saja Liu sangat berbahagia mendengar pengakuan Yao itu.
Meski demikian, awalnya Liu menolak pinangan Yao dan mengatakan dia tak mau merepotkan Yao dengan semua masalah hidup yang dihadapinya.
Bahkan, meski Yao mengatakan bahwa dirinya adalah seorang miliarder, Liu bersikukuh tetap tinggal di desanya untuk bekerja demi melunasi utang-utangnya.
Ditolak Liu, Yao kembali ke Spanyol dan menandatangani surat pernyataan yang menyerahkan semua perusahaan dan kekayaannya kepada anak-anaknya.
Selanjutnya, Yao kembali ke China tak lain dan tak bukan untuk kembali melamar Liu sang pujaan hati.
Awalnya, anak-anak Yao merasa ayah mereka sudah gila. Namun, setelah mereka terbang ke China dan melihat senyum bahagia di wajah sang ayah yang sudah lama tak mereka saksikan, akhirnya anak-anak Yao merestui niat ayah mereka itu.
Akhirnya, setelah mendapatkan restu dari anak-anaknya, Yao menikahi Liu pada 25 Desember 2015 dalam pesta yang dihadiri keluarga dan teman-teman kedua mempelai.
Di tempat barunya, Yao membangun sebuah penginapan kecil sehingga mereka bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk melunasi utangnya sendiri. Sungguh kisah cinta yg romantis nan indah yang tidak dapat dibeli dengan uang dan kekayaan sebesar apapun.
Itulah kisah2 orang kaya yang merelakan seluruh hartanya untuk mendapatkan kebahagiaan batin melebihi kebahagiaan yang mereka dapet dari kekayaan materi yang berlimpah. Semoga menginspirasi kita semua ya.. Aamiin..
Wassalamualaikum