Quote:
Senin, 20 Juni 2016 | 12:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap beberapa partai politik dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah ada yang dapat ditebak, namun ada juga yang masih abu-abu. Terlebih setelah komunitas relawan "Teman Ahok" berhasil mengumpulkan satu juta KTP warga DKI Jakarta sebagai tiket untuk Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen.
Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyebutkan, saat ini, ada tiga jenis kelompok parpol dalam Pilkada DKI Jakarta. Ketiga kelompok parpol itu adalah parpol yang mendukung Basuki atau Ahok, kemudian kelompok parpol yang kemungkinan akan mendukung Basuki, serta parpol yang akan mengusung calonnya sendiri untuk menandingi Basuki.
"Jenis kelompok parpol yang pertama, yaitu yang mendukung Ahok (sapaan Basuki) yaitu Golkar, Hanura, dan Nasdem. Hanura dan Nasdem itu kan asalnya sama, sama-sama Golkar, jadi garis politiknya mirip. Tujuannya untuk menuju ke lingkar kekuasaan. Jadi, tak heran kalau mereka ambil jalur pragmatis tanpa berhitung kekuatan kader dan kewajiban mereka sebagai parpol," kata Hendri kepada Kompas.com, Senin (20/6/2016).
Menurut Hendri, pembahasan yang lebih menarik adalah dua jenis kelompok parpol lainnya, yang akan mendukung Basuki dan yang mengusung calonnya sendiri. Salah satu parpol yang masuk ke dalam dua kategori tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
"PDI-P bisa mendukung Ahok dan bisa juga mengusung calonnya sendiri. Tapi, bila Ahok tidak mau menurunkan egonya, terlebih dengan adanya 'grup Golkar' di sekocinya Ahok, nampaknya PDI-P akan usung calon sendiri," tutur Hendri.
Jika PDI-P benar akan mengusung calonnya sendiri untuk melawan Basuki, kata Hendri, diperkirakan akan ada koalisi antara PDI-P dengan Gerindra. Dari prediksi seperti itu, partai yang tersisa nantinya adalah partai bernuansa Islam dan Demokrat.
"Ini dilema besar bagi partai bernuansa Islam. Bila mereka dukung Ahok, bukan tidak mungkin mereka ditinggal konstituen mereka nantinya. Jadi, bisa saja ada koalisi antara PAN, PPP, PKS, dan PKB," ujar Hendri.
Pandangan soal koalisi partai-partai bernuansa Islam dikuatkan dengan adanya penilaian Demokrat yang akan sulit berkoalisi dengan PDI-P. Terlebih dengan pemilik kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, PDI-P bisa mengusung calonnya sendiri.
Tetapi, seperti yang telah disebutkan Hendri sebelumnya, akan ada banyak kejutan dalam Pilkada DKI ini. Kejutan itu diperkirakan akan datang salah satunya dari PDI-P yang belum menyatakan sikap resminya, apakah akan mendukung Basuki atau mengusung calonnya sendiri dan siapa calon yang dianggap mampu menghadapi Basuki bila mengusung sendiri.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/20/12102741/menanti.kejutan.pada.pilkada.dki.setelah.teman.ahok.kantongi.1.juta.ktp
Ahok uda turunkan ego nya tuh.. peluang parpol terbuka lebar... asal bisa aja melobi teman ahok.. jadiii PDIP bakalan...?