Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pitam dengan pernyataan Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang yang menyatakan ada aliran dana Rp30 miliar hasil pelaksanaan reklamasi yang masuk untuk relawannya, 'Teman Ahok'.

Menurutnya, hal tersebut hanyalah bentuk ganjalan baru pasca tidak ditemukannya indikasi pidana pada kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras. Dia pun menyatakan dengan gamblang bahwa dirinya tidak mungkin melakukan hal picik seperti yang disebutkan Junimart.

Sebab, dia mengklaim merupakan pejabat negara yang bersih sejak rekam jejaknya menjabat sebagai DPRD di Pemkab Belitung Timur. Terlebih, dia menyatakan dirinya lah yang selalu meneriakan tentang pejabat yang harus melaporkan harta kekayaan sebagai syarat menduduki suatu jabatan.

Jika korupsi reklamasi seperti tudingan Junimart benar dilakukan, dikatakan Ahok, tidak mungkin dirinya menantang DPRD untuk tetap menaikan persentase kontribuasi tambahan sebesar 15 persen, hingga pada akhirnya terjadi perselihian antara dirinya dengan legislator di DKI.


"Apa yang membedakan saya dengan politisi pada umumnya, saya bersih. Saya berani periksa harta saya, biaya hidup saya, saya berani dorong Undang-Undang pembuktian terbalik harta pejabat. Saya berani katakan kalau pejabat enggak bisa buktiin harta dari mana, enggak boleh jadi pejabat," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/6/2016).

"Kalau kamu tidak jujur berani enggak nantang satu Republik seperti ini," tambah Ahok.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membenarkan jika pihaknya kini tengah menerbitkan surat penyelidikan terkait aliran dana sebesar Rp30 miliar ke relawan Teman Ahok dari perusahaan pengembang proyek reklamasi di Pantai Utara, Jakarta.

"Informasinya sudah ada. Siapa yang kemungkinan kita gali, arahnya sudah ada, kan tinggal memperdalam saja sebenarnya. Iya akan diterbitkan (surat penyelidikannya)," ujar Agus di gedung KPK, Jakarta.

Pernyataan Ketua KPK dinilai sebagai tindak lanjut pernyataan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang yang menyebutkan ada aliran dana sebesar Rp 30 miliar ke Teman Ahok, sebagai pengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju Pilkada DKI 2017 secara independen, dari perusahaan pengembang reklamasi di Pantai Utara, Jakarta. (rn)
[Nusanews.com]