nanda.jsAvatar border
TS
nanda.js
10 Implan Canggih Yang Segera Menyatu Dengan Tubuh Manusia
Salah satu imajinasi soal teknologi masa depan adalah bagaimana teknologi itu berada dalam tubuh manusia. Dengan aneka perangkat yang menyatu dengan badan, bukan hanya sensasi kemudahan dan kedekatakan yang menjadi tujuan, tapi juga bagaimana teknologi bisa dioperasikan, digunakan dan juga ‘dikenakan’. Sedikit banyak, ini berkaitan dengan visi robotik atau bayangan soal kebudayaan canggih pada dekade 60an sampai 90an.

Seolah menjawab itu, teknologi implan pun berkembang pesat. Bukan lagi sekedar angan-angan, teknologi Implan akan segera menjadi bagian dari kehidupan dan tubuh manusia.

Implan Smartphone
Manusia akan makin terikat dan berhubungan dengan Smartphone. Dan tak hanya dalam hitungan 24 jam sehari selama tujuh hari, kalau mau kita bisa secara fisik terhubung ke ponsel. Tahun lalu artis Anthony Antonelli menanam chip RFID di lengannya. Chip ini dapat menyimpan dan mentransfer fungsi smartphone ke kulit lengan. Para peneliti juga sedang bereksperimen dengan sensor implan yang bisa mengubah tulang manusia menjadi perangkat bunyi semacam speaker.

Sementara riset lain mencoba mengembangkan implan mata yang memungkinkan proses pengambilan gambar. Dengan teknologi ini gambar cukup diambil dengan kedipan mata dan ditransmisikan ke penyimpanan lokal. Mendukung visi ini, teknisi di Autodesk bereksperimen dengan sistem yang dapat menampilkan hasil gambar melalui kulit buatan, atau gambar dapat muncul dalam implan mata sehingga memungkinkan pengguna implan untuk melihat, menyeleksi, menghapus atau mungkin nantinya juga bisa mengedit gambar hasil jepretan mata implan cukup dengan mengedip-kedipkan mata.

Healing Chip (Chip Penyembuhan)
Saat ini, sudah ada teknologi implan yang langsung terhubung ke aplikasi smartphone untuk memantau dan mengobati penyakit secara real time. Salah satunya berupa perangkat pankreas bionik yang sedang diuji di Boston University Amerika. Pankreas bionik ini memiliki sensor kecil yang mengirimkan data ke aplikasi smartphone untuk memantau tingkat gula darah bagi penderita diabetes.

Para ilmuwan di London juga sedang mengembangkan kapsul untuk memantau kadar lemak pada pasien obesitas. Kapsul juga menghasilkan materi genetik yang membuat pemakainya kenyang dengan porsi makanan yang lebih sedikit. Berbagai jenis implan lainnya juga sedang dikembangkan misalnya untuk masalah jantung dan kecemasan.

Cyber Pill-Sensor Ingestible

Teknologi implan tidak hanya akan berkomunikasi dengan smartphone, untuk tujuan kesehatan implan juga bisa “mengobrol” dengan dokter. Dalam proyek bernama Proteus, tim peneliti Inggris sedang mengembangkan cyber pill dengan mikroprosesor yang dapat mengirim data teks langsung dari dalam tubuh pasien ke dokter yang menangani pasien . Pil akan mengirimkan informasi yang membantu dokter mengetahui secara lebih akurat perihal apakah pasien minum obat dengan benar atau apakah obat dan teknis perawatan memberikan efek yang diinginkan.

Chip Pengendali Kehamilan Bill Gates

Bos Microsoft Bill Gates melalui Gates Foundation mendukung proyek MIT untuk membuat implan compu-kontrasepsi bagi kaum perempuan yang dikendalikan oleh remote control eksternal. Chip kecil ini menghasilkan sejumlah hormon kontrasepsi dari dalam tubuh dan bisa dipakai hingga 16 tahun. Teknik Implantasi impan ini mirip dengan pembuatan tato. Dan chip ini memiliki, “Kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan perangkat yang menyediakan faktor kenyamanan tertentu bagi mereka yang menjalani program keluarga berencana.” Kata Dr Robert Farra dari MIT. Dengan kata lain, akan membantu penggunanya mengendalikan kehamilan secara lebih akurat jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi biasa. Selama remote eksternalnya tidak hilang ya?.

Smart Tatoo

Motorola yang bermitra dengan VivaLnk meluncurkan Digital Tattoo, tag kulit ini berbasis sistem NFC yang dapat dikendalikan melalui ponsel. Tato digital ini tidak hanya keren, tapi juga dapat berguna untuk fungsi seperti membuka mobil atau memasukkan kode ponsel dengan menunjukkan jari. Para peneliti di University of Illinois membuat mesh kulit implan dengan bahan serat yang lebih tipis dari rambut manusia. Mesh implan ini akan memantau kerja tubuh dari permukaan. Upaya lain ditempuh oleh kelompok riset di Texas yang mengembangkan mikro-partikel yang dapat disuntikkan di bawah kulit, seperti tato tinta, yang juga dapat melacak proses dan kinerja tubuh.

Brain Computer Interface
Bagaimana jika otak manusia bisa terhubung langsung ke Komputer?. Ini bukan lagi khayalan sci-fi, karena tim di Universitas Brown Rhode Island megembangkan perangkat bernama BrainGate. Perangkat ini menghubungkan otak manusia langsung ke komputer untuk sejumlah penggunaan.

Situs resmi BrainGate menyebutkan bahwa piranti ini menggunakan elektroda array seukuran pil aspirin yang ditanamkan ke otak. Situs juga menyebutkan bahwa penelitian awal tim BrainGate menunjukkan bahwa sinyal saraf dapat ‘diterjemahkan’ oleh komputer secara real-time dan bisa digunakan untuk mengoperasikan perangkat eksternal.

Jika prosesnya lancar, pembuat chip interface komputer-otak ini sudah bisa diterapkan pada tahun 2020. Ilmuwan Intel Dean Pomerleau mengatakan dalam sebuah artikel, “Akhirnya orang mungkin akan lebih tertarik dan bersedia untuk melakukan implan otak, dan bisa berselancar ke jaringan internet hanya dengan kekuatan pikiran mereka”.

Baterai Biodegradable

Salah satu tantangan teknologi implan adalah suplai listrik untuk perangkat yang ditambatkan pada tubuh manusia. Soalnya pemakai teknologi implan tidak bisa ‘asal colok’ ke stop kontak listik, dan akan repot jika harus sering-sering ganti baterai. Masalah ini coba di bereskan oleh tim di Draper Laboratory di Cambridge, Massachusetts, mereka berusaha membuat jenis baterai biodegradable. Baterai jenis ini menghasilkan listrik dalam tubuh, bisa men-transfer daya secara nirkabel saat diperlukan, dan jika sudah rusak, baterai ini kemudian mencair dalam tubuh dengan sama sekali tidak membahayakan. Tim juga menyelidiki kemunngkinan menggunakan glukosa tubuh untuk menghasilkan listrik .

Smart Dust

Smart Dust adalah perangkat Implan Array komputer yang penuh dengan antenna. Ukurannya jauh lebih kecil dari butiran pasir dan bisa mengatur diri mereka sendiri di dalam tubuh. Smart Dust membentuk dan mengoperasikan sistem jaringan yang dibutuhkan untuk berbagai macam proses internal yang kompleks. Kawanan perangkat nano-technology yang disebut Motes ini bisa diarahkan untuk menyerang kanker dini, mengurangi efek nyeri pada cedera atau bahkan menyimpan informasi kesehatan dengan enkripsi yang sangat sulit untuk hack. Dengan Smart Dust ini dokter mampu menempuh tindakan medis tanpa sama sekali melakukan bedah tubuh, informasi kesehatan pun akan tetap tersimpan di dalam tubuh pasien. Dengan data yang sangat dienkripsi, pasien bisa membuka atau mengendalikan jaringan nano yang sangat pribadi dalam tubuhnya.

Chip Radio Frequency Identification (RFID)
Teknologi ini bisa digunakan sebagai Tanda Pengenal setiap orang. Militer Amerika bahkan memiliki program serius untuk melengkapi tiap tentara mereka dengan implan chip RFID ini. Salah satu tujuannya agar mereka bisa melacak tentara mereka secara otomatis, cepat dan tanpa batasan geografis.

Banyak kritikus sosial yang percaya bahwa dalam waktu dekat perluasan jenis dan inovasi terkait pendataan demografi dan populasi manusia akan sangat vital fungsinya. Sehingga terobosan chip RFID ini dinilai sebagai hal yang positif: misalnya untuk memerangi kejahatan, Pemilu yang lebih murah dan adil, pengembangan perawatan medis, dan tidak akan pernah ada lagi kasus anak hilang karena semua bisa dilacak. Namun ada juga kritikus yang sedikit meragukan karena chip ini juga memungkinkan adanya sebuah otoritas yang akan mengetahui semua, melihat semua, dan dapat mengontrol semua.

Implan Organ 3D
Mungkin sosok Manusia Bionic seperti dalam film Six Million Dollar Man akan segera terlahir. Itu bukan hal yang mustahil seiring ide rekayasa organ tubuh yang terus berkembang. Dengan kemajuan pengetahuan bidang Implan Organ 3D, kita bisa membentuk kulit, tulang, atau setiap jaringan dan organ dalam tubuh lain yang perlu dibuat tiruannya.

Sudah ada kemajuan signifikan dalam bidang ini. Robert Langer, Profesor di bidang teknik biomedis di Massachusetts Institute of Technology menyebutkan bahwa, “ Kita sudah bisa membuat kulit untuk pasien luka bakar atau kerusakan jaringan kulit akibat borok, juga organ tubuh lain-lain seperti kornea mata dan hati. Dan hasilnya sudah dalam tahap coba,”.

Singkatnya, apa yang dibayangkan dalam kisah-kisah Sci-fi tahun 60an sampai 90an sepertinya sudah semakin dekat.

sumber
0
2.5K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.