hatersmscstudioAvatar border
TS
hatersmscstudio
Tips 5: BAGAIMANA MEMBUAT KUALITAS AKUSTIK YANG BAIK UNTUK RUANGAN AUDIO?
Spoiler for HMS:


Hai Agan-Agan sekalian, setelah sekian lama hilang dari per-thread-an seputar peredam suara dan akustik ruangan, kali ini ane mencoba membuat sedikit tips yang mungkin dapat berguna untuk Agan yang sedang mempertimbangan membuat ruangan audio seperti studio band, mixing/mastering room, karaoke room, home theater room, bioskop, dll. Setelah beberapa konsep yang saya paparkan di thread-thread saya sebelumnya, dalam thread mengenai kualitas akustik ruangan yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya: Reverb Ruangan, Feedback dan Noise. Mengapa saya tekankan pada ketiga poin ini? Pertama-tama, seperti pada Tips Ane Yang Pertama, membicarakan mengenai akustik ruangan berbeda dengan membicarakan meredam ruangan audio Agan. Sehingga asumsi pada tips kali ini adalah ane anggap Agan telah membuat partisi peredam untuk ruangan Agan atau Agan tidak memperdulikan masalah meredam suara dan hanya konsen dimasalah akustik ruangan (mungkin ruangan Agan jauh dari kebisingan atau tidak mengganggu tetangga).

Balik lagi ke pembahasan kita, kali ini ada 3 key word yang harus diperhatikan, yaitu: Reverb Ruangan, Feedback dan Noise. Berikut kita telaah satu per satu:

1. REVERB:

Spoiler for Reverb:


Arti reverb itu sendiri adalah gema (haha...di Google translate juga ada). Artinya suara samar yang dihasilkan dari pantulan suara asli di ruangan Agan. Mengapa hal ini mengganggu? Terlepas dari penjelasan saya pada Tips Ke-4mengenai perhitungan kualitas akustik yang baik, kita semua menyadari bahwa dengan reverb yang besar membuat kualitas suara yang dihasilkan dari speaker/ampli Agan menjadi tidak sempurna. Agan semua pasti gak mau kan Ampli Mesa Dual Rectifiernya pas di jajal suara aslinya ga bisa terdengar jelas. Contoh lain dari reverb ini adalah ketika kita berbicara, suara yang kita hasilkan tidak bersih karena seperti ada pantulan atau suara lain yang menyamari suara asli kita. Kenapa hal itu terjadi?

Konsep: Semakin keras material yang Agan gunakan untuk akustik, semakin besar reverb, contohnya: gypsum, triplek, hanya ditutup wallpaper, dll. Sebaliknya, semakin lunak material akustik yang Agan gunakan, semakin hilang reverb (ruangan semakin silence), contohnya: busa, bass trap, acoustic board, MDF, dll.

2. FEEDBACK:
Spoiler for Feedback:


Feedback bisa terjadi karena 3 permasalahan yaitu: a) Penempatan posisi yang tidak tepat antara sumber suara dari alat musik yang satu dengan yang lainnya, b) Volume sound terlalu besar, c) Komposisi akustik ruangan yang kurang benar. Untuk masalah a) contoh yang sering terjadi adalah Microphone yang terlalu dekat dengan Ampli (misalnya), tentu saja feedback entah high frequency (treble) atau low frequency (bass), dan ini bukan pembahasan kita. Untuk poin b) juga sudah jelas bukan pembahasan kita, karena pastinya semakin kecil ruangan, semakin dekat juga jarak alat musik yang Agan mainkan dengan Ampli, tentunya semakin rawan feedback. Yang c), nah ini yang menjadi konsen kita. Kalo Agan pernah main di garasi (tanpa peredam dan akustik), mic selalu saja “nguing” high freq, kenapa hal itu terjadi?

Konsep: Semakin keras material akustik suatu ruangan semakin rawan feedback high frequency, semakin lunak material akustik suatu ruangan semakin rawan feedback low frequency.

3. NOISE:

Spoiler for Noise:


Saya katakan diawal, ini yang salah konsep!!! Bila tujuan Agan membangun ruangan akustik adalah untuk mengurangi noise, maka salah besar. Ada 2 jenis noise: a) Yang dikeluarkan dari alat musik dan b) Noise dari luar ruangan. Bila masalahnya adalah a) maka kesalahan ada pada alat musik/ampli/speaker yang Agan gunakan. Misalkan Noise suara gitar terlalu besar saat dimainkan, ini bisa banyak penyebabnya: bisa potensio gitar atau amplinya udah lemah, pick up bermasalah atau bisa jadi Agan gak pake surpressor sementara volume kencang dengan distorsi, hehehe... Bila masalahnya adalah poin b) itu artinya kualitas/komposisi peredam ruangan Agan yang salah, bukan akustiknya.

Konsep: Menurut pengamatan saya selama membantu merancang pembuatan ruangan audio, Noise gak ada sangkut pautnya sama akustik ruangan!

Tips-tips dari saya akan saya lanjutkan dengan beberapa pertanyaan yang biasa disampaikan kesaya oleh Client-client yang mau membuat akustik ruangan audionya:

1. Pertanyaan: Gan, Ane mau beli busa telur/pyramid/diffuser, kira-kira bisa meredam berapa persen ya?

Untuk pertanyaan ini, ane tekankan sekali lagi, busa merupakan komponen akustik ruangan, tidak dapat difungsikan sebagai peredam layaknya rockwool, glasswool, dll. Jadi kalo untuk ngurangin reverb dan feed back, busa berguna banget, tapi kalo untuk meredam studio full band, wah paling juga ngefek 10% (tergantung dari kapasitas ampli Agan)

Spoiler for Pyramid Foam:


Spoiler for Busa Telur:


2. Gan, ane mau pakein bass trap di studio ane, kira-kira dimana yang cocok?

Bass trap diperlukan untuk ruangan dimana kita menikmati musik secara diam/permanent. Untuk studio band dimana gitaris bisa bergerak kesana kemari, vokalis bisa loncat-loncatan dan cuma drummer yang konstan diam, bass trap tidak efektif diterapkan. Balik lagi ke konsep saya diatas, banyak orang menyangka suara bass terlalu besar terdengarnya atau feedback gara-gara gak pake bass trap, untuk ruangan seperti home theater/karaoke, bisa jadi demikian. Tapi kalo untuk ruangan studio band, sudah pasti feedback tersebut karena 3 permasalahan yang saya terangkan pada poin di atas.

3. Gan, ane punya home theater, bass trapnya ditaruh dimana aja ya?

Asumsi pertanyaan ini adalah, home theater room Agan Cuma diberi peredam terus ditutup pake gypsum, sehingga kualitas akustiknya masih belum baik (pantulan suara besar). Ada baiknya menyesuaikan dengan posisi Agan, misalkan Agan duduk berhadapan dengan ampli, maka bass trap diletakan di sisi dinding di antara Agan dan Ampli setinggi posisi telinga Agan ketika sedang menikmati home theater itu. Sebagian lagi bisa juga ditempatkan di pantulan 90 derajat sisi ka-ki speaker utama, tujuannya untuk mengurangi pantual suara karena pastinya suara yang dihasilkan speaker merambat ke sisi dinding tersebut. Sebagian lagi ditempatkan di depan sepake agan (lurus). Hal ini berfungsi agar suara yang dihasilkan speaker Agan benar-benar bersih dan pure dari speaker tersebut, tanpa terpengaruh pantulan suara dari benda keras terdekat.

4. Gan, acoustic board itu diffuser atau absorber?

Spoiler for Pemasangan Acoustic Board:


Ini sama dengan tipe pertanyaan no. 1. Acoustic Board bukan diffuser, tapi absorber. Oh ya, sebelumnya mungkin ane kasih tau perbedaan di konsep akustik mengenai absorber dan diffuser. Absorb berarti menyerap, diffuse berarti menyebarkan suara. Absorber berhubungan dengan meredam ruangan, diffuser berhubungan dengan menyebarkan suara sehingga tercipta kualitas akustik yang baik. Pada material busa pyramid misalnya, bagian yang cekung (lembah) berfungsi untuk menangkap suara low dan menyebarkan suara high, sementara yang cembung (gunung) untuk menangkap suara high dan menyebarkan suara low, sehingga suara yang terpantul saat mengenai busa tersebut pun balance. Begitu juga dengan diffuser yang berbentuk panel QRD (Quadratic Residue Diffuser) semuanya ditujukan untuk menyebarkan frekuensi suara tertentu, walaupun harga material akustik berbahan kayu ini relatif mahal.

Spoiler for Diffuser QDR:


Spoiler for Diffuser RPG:


5. Gan, Reverb ruangan ane gede banget, ane mau tutup busa telur semua kira-kira gimana?

Nah, back to concept, semakin banyak benda lunak pada material akustik Agan, semakin hilang lah reverb Agan. Sekarang balik lagi ke telinga Agan, ada beberapa orang yang suka dengan ruangan dead room (kecepatan rambat suara nol atau no reverb) karena ditujukan agar suara yang ditangkap mic benar-benar dry sehingga mudah di mixing (misalnya untuk ruangan take vocal). Ada juga orang yang tidak suka dead room karena ketika masuk telinga seperti disumpal, orang bilang sakit ke telinga, haha... Jadi untuk pemakaian material akustik yang lunak, ada baiknya disesuaikan dengan preferensi telinga Agan dalam mentoleransi reverb.

Spoiler for Busa Diffuser Zig-Zag:


Sekian kiranya thread dari ane, thread ini pure berdasarkan pengalaman ane selama menangani masalah akustik ruangan client-client ane, apabila ada pengalaman-pengalam Agan yang lain dan ingin di-share, silahkan dengan senang hati. Bila ane mempunyai beberapa solusi mengenai permasalahan akustik yang lain, pasti ane tambahkan di thread ini, untuk sementara ini pertanyaan seputar akustik yang sering ditanyakan ke ane oleh client.

Salam,
Kevin Hansen

CV. Horison Dua Cakra
Jl. Utama I Bakhita Deplu 83D
Kel. Pondok Karya Kec. Pondok Aren
Tangsel 15225
HP: 085691044837
BBM: 2BDB03B9

Sumber gambar: Mbah Google dan thread FJB ane

Diubah oleh hatersmscstudio 24-04-2016 08:51
0
10K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Help, Tips & Tutorial Music
Help, Tips & Tutorial MusicKASKUS Official
3.9KThread1.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.