Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hattori hanzoAvatar border
TS
hattori hanzo
[Gimana mau maju] Gangguan Sistem Terjadi Lagi
JAKARTA, KOMPAS -- Kegiatan ekspor-impor kembali terhambat akibat gangguan seputar sistem teknologi informasi kepabeanan yang terjadi berulang. Dunia usaha menilai Kementerian Keuangan yang menjalankan sistem tersebut tidak memiliki skenario darurat yang andal.

Kepala Subdit Komunikasi dan Publikasi Direktorat Bea Cukai (DJBC) Deni Surjantoro di Jakarta, Rabu (15/6), menyatakan terjadi gangguan pada basis data sistem teknologi informasi layanan kepabeanan di Disaster Recovery Center (DRC) Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini terjadi mulai Selasa (14/6) pukul 19.57 sampai dengan Rabu (15/6) pukul 11.45.
Sejak terjadi gangguan pada Pusat Data Kementerian Keuangan di Jakarta tangga 17 Mei, server Pusat Data Kementerian Keuangan dipindahkan ke DRC Balikpapan.

Gangguan saat itu berawal dari matinya pasokan listrik dari PT PLN. Sistem layanan kepabeanan di Indonesia menggunakan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA). CEISA terdiri atas berbagai aplikasi, antara lain digunakan untuk proses administrasi, pelayanan, dan pengawasan. Sistem ini terintegrasi ke Pusat Data Kementerian Keuangan. Akibat sistem terpusat, menurut Deni, gangguan pada basis data di Balikpapan berimbas ke semua kantor pelayanan kepabeanan di seluruh Indonesia.
Dampaknya, pengusaha tidak bisa mengajukan dokumen secara elektronik. Untuk itu, DJBC pusat menginstruksikan kepada semua kantor kepabeanan untuk melakukan layanan secara manual sampai gangguan teratasi. Pasca gangguan teratasi, tidak serta merta layanan kembali normal. Dokumen yang disampaikan secara manual ketika terjadi gangguan satu per satu dimasukkan ke dalam sistem elektronik. Ini memakan waktu.

"Untuk kantor-kantor kecil sudah normal, tetapi untuk kantor yang besar masih proses pemulihan. Saya harap Kamis pagi sudah normal lagi," kata Deni. Secara terpisah, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Susiwijono Moegiarso menyatakan, gangguan disebabkan server data CEISA mengalami gangguan. Setelah diperbaiki pada Rabu pagi, sistem kembali normal pada Rabu siang. "Semua layanan menjelang istirahat (Rabu) siang sudah normal dan stabil," kata Susiwijono.

Merugi
Sekretaris Umurn Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Wilayah DKI Jakarta Adil Karim menyatakan, pengajuan dokumen ekspor-impor ke CEISA sejak Rabu pagi belum mendapatkan respons sampai Rabu malam. Lagi-lagi, tidak ada skenario darurat yang andal. Akibatnya, dunia usaha merugi. Gangguan sistem, menurut Adil, secara langsung berujung pada molornya waktu tunggu. Akibatnya, biaya logistik membengkak. Untuk barang ekspor, keterlambatan bisa dlkenai penalti. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pembelian bisa dibatalkan. Untuk barang impor, biaya ekspedisi membengkak. "Persoalan ini sudah berulang-ulang. Sudah satu setengah tahun. Ujung-ujungnya, kepercayaan mitra bisnis bisa rusak. Ini harus jadi perhatian Presiden. Persoalan ini perlu diangkat ke rapat kabinet terbatas," ujarnya. Sistem kepabeanan berulang kali mengalami gangguan. Setahun terakhir, gangguan terjadi rata-rata dua bulan sekali. (LAS)

sumur

Quote:
0
1.5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.