TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menyurati mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo agar mengembalikan aset-aset yang tercatat sebagai barang milik negara (BMN). Aset yang diduga diboyong tersebut berupa peralatan rumah tangga yang digunakan Roy semasa menjadi menteri pada periode Januari 2013-Oktober 2014.

Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Bambang Trijoko membenarkan adanya surat tersebut. Namun ia belum bisa menjelaskan rincian barang apa saja yang ditagihkan ke Roy Suryo. "Nanti kami kasih penjelasan," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 Juni 2016.

Dari salinan yang diterima Tempo, surat yang dikeluarkan Juni 2016 dan akan ditandatangani Menteri Imam Nahrawi itu akan dikirimkan kepada Roy untuk menindaklanjuti surat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bernomor 100/S/XVI/05/2016. Surat itu menyebutkan BPK mempersoalkan barang milik negara yang raib. Kementerian disebutkan kehilangan barang-barang itu saat melakukan inventarisasi.

Roy Suryo mengaku belum menerima surat tersebut sampai hari ini. "Saya tidak tahu dan belum terima apa-apa," ujar dia lewat sambungan telepon siang ini. Menurut dia, jika pun ada, surat itu terasa janggal. Politikus Partai Demokrat ini berencana akan mengembalikan surat itu ke Kementerian jika sudah menerima surat tersebut.

Roy mengatakan jika Kemenpora ingin menarik barang yang dinilai milik negara, seharusnya hal itu dilakukan satu atau dua bulan setelah ia tak lagi menjabat sebagai menteri. Selain itu, kata Roy, audit BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada Kemenpora semasa dia menjabat. "Kalau sudah WDP itu menurut saya sudah clear, tidak ada apa-apa," ucapnya.https://nasional.tempo.co/read/news/...rati-roy-suryo