Assalamu'alaikum. Halo agan dan sistah, apa kabar? Salam hangat, gembira nan bahagia dari TS. Kita jumpa lagi, kali ini TS mau berbagi tips bagaimana memiliki rumah idaman meski gaji 'hanya' 3 juta perbulan.
Quote:
Salah satu ukuran kemiskinan absolut adalah tidak punya hunian/tempat tinggal permanen alias tunawisma. Rumah tinggal merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, selain pakaian dan makanan. Kita mengenalnya dengan istilah sandang, pangan dan papan.
Di masa kemakmuran, umat Islam yang tidak memiliki rumah merupakan salah satu kriteria yang berhak menerima zakat.Saat ini, kriteria tersebut tidak berlaku lagi karena saking banyaknya manusia yang tak memiliki rumah. Di Indonesia, diperkirakan ada 13,5 juta keluarga yang tuna wisma serta berstatus ‘kontraktor’ dan numpang di rumah mertua.
Tapi jangan berkecil hati dulu, sebetulnya jika cerdas mengelola uang kita bisa memiliki rumah. Bahkan walau ‘hanya’ bergaji 3 juta perbulan. Tips-tips berikut patut dicoba, setidaknya tiga tahun sebelum menikah. Bagaimana caranya? Simak thread ini lebih lanjut.
Quote:
Quote:
1. Mumpung Masih Muda, Carilah Kerja Ekstra
Meskipun sudah memiliki gaji bulanan yang cukup untuk diri sendiri, tetap usahakan memiliki pnghasilan ekstra. Ambil kerja sambilan dan keluar dari jebakan zona nyaman. Jangan merasa mapan dengan gaji yang sudah cukup untuk diri sendiri. Saat ini, ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di luar jam kerja rutin. Misalnya sebagai copywriter, penerjemah, software engineer, freelance writer dan lain sebagainya. Intinya, jangan cepat merasa puas.
Pengalaman pribadi ane sendiri, alhamdulillah punya gaji bulanan Rp 10 juta. Tapi dengan kerja sampingan, ane sering mengantongi penghasilan Rp 40 juta perbulan dari kerja sampingan. Asik kan? Status ane saat ini sudah berkeluarga dengan satu anak gan.
Quote:
Quote:
2. Sisihkan 30-40 Persen Gaji Tiga Tahun Sebelum Menikah
Jika disiplin menabung gaji 30-40 persen setiap bulan, maka dalam jangka waktu tiga tahun tabungan tersebut sudah cukup untuk uang muka pembelian rumah. Tidak percaya? Simak simulasinya.
- Kita sebagai seorang pria berpenghasilan 3 juta sebulan, tinggalnya masih di kos-kosan menyisihkan gaji : 40 % x Rp 3.000.000 = Rp 1.200.000
- Nun jauh entah di mana, jodoh kita juga melakukan hal yang sama. Menabung 40% dari gajinya. Maka dalam sebulan kita dan jodoh kita memiliki tabungan sebesar Rp 2.400.000.
- Dalam 3 tahun jumlahnya menjadi : 36 bulan x Rp 2.400.000 = Rp 86.400.000
Uang sebanyak itu, cukup untuk uang muka rumah ataupun apartemen.
Quote:
Quote:
3. Sisihkan Pendapatan (ekstra) Sebagai Tabungan
Salah satu problem anak muda, apalagi yang masih single adalah boros. Ya, karena berpikir tidak ada yang menjadi tanggungan, belanja jadi seenaknya saja. Bahkan pendapatan ekstra pun habis sebelum akhir bulan.
Pengalaman TS sendiri, jikalau ada uang segala jenis barang dibeli untuk memuaskan hobi dan hasrat belanja. Menabung jadi terasa susah. Maunya ke ATM dan gesek kartu kredit melulu.
Nah, agar pendapatan ekstra agan awet, mintalah bantuan orang dekat untuk menyimpannya.Misalnya minta tolong kepada ibu di kampung. Setiap memperoleh pendapatan ekstra, langsung transfer. Sudah banyak kok pilihan transfer dana ke kampung yang sangat praktis.
Salah satu yang saat ini gencar melakukan iklan di TV dan promo adalah layanan uang elektronik (e-money) TrueMoney. Dengan TrueMoney, kita bisa melakukan transfer pendapatan ekstra tersebut dengan sangat mudah.
Transfer TrueMoney bisa ke rekening bank, ke akun TrueMoney milik orang tua maupun transfer yang langsung diambil cash orang yang dituju. Dengan cara ini, dijamin uang kita aman dari godaan belanja.
Quote:
Quote:
Tips selanjutnya supaya bisa membeli rumah sendiri adalah jangan lengah dan jangan malas untuk survey beban KPR tiap bank. Memang kredit rumah ini bisa sangat membantu kita untuk mendapatkan rumah impian.
Namun, jika tidak selektif memilih bank maka KPR justru akan menjadi perangkap dengan bunga/beban bulanan yang menjulang. Makin tinggi beban bulanannyanya, maka dana yang harus dianggarkan untuk membeli rumah juga makin membengkak. Bagi muslim, saat ini telah banyak pilihan KPR dari bank syariah yang sistemnya tidak berdasrkan bunga.
Quote:
Quote:
5. Manfaatkan Promo Apartemen Murah
Ada masa-masa dimana developer menjual rumah ataupun apartemen dengan harga miring mencengangkan. Misalnya, developer baru yang ingin membangun brand, lokasi perumahan bukan di tengah kota banget, ada subsidi dari pemerintah, atau karena developernya ingin beramal memberi hunian murah berkualitas.
Nah, jangan sungkan memanfaatkan momentum cantik tersebut untuk segera membeli rumah.
Saat ini misalnya, pemerintah punya program 1 juta rumah bersubsidi yang harganya dibanderol di bawah Rp 200 juta. Cukup murah. Kabar baiknya, developer swasta ikut berpartisipasi dalam program ini.
Agung Podomoro Land adalah salah satu developer ternama yang ikut mendukung program 1 juta rumah dan menyiapkan apartemen murah seharga Rp 170an juta berlokasi di Cimanggis, Depok.
Developer yang banyak diganjar award sebagai pebgembang inovatif di level internasional ini, kabarnya menyiapkan 37.000 unit apartemen murah. Tak hanya, di Depok Agung Podomoro juga membangun apartemen murah di Sentul. Nah, manfaatkan kesempatan seperti ini untuk memiliki rumah. Jangan gengsi beli rumah subsidi, selagi itu memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah. Itu hak kita kok.
Quote:
Quote:
6. Pertimbangkan Membeli Rumah Bekas
Membeli rumah bekas bisa dijadikan pilihan, asal kita jeli dan selektif dalam memilihnya. Jangan ragu untuk survei dan cari tahu dulu mengenai rumah yang kita inginkan. Pastikan rumah bekas yang hendak dibeli, nyaman ditempati dan tak menyedot banyak dana untuk renovasi. Rumah bekas yang biasanya
berharga miring adalah rumah lelang.Yang penting, pastikan bahwa rumah itu bukan rumah sengketa.
Quote:
Quote:
Investasi juga penting untuk menambah pundi-pundi tabungan kita. Investasi bisa dilakukan dari yang kecil-kecil dulu dan berjangka panjang. Misalnya saja investasi emas tiap dua bulan sekali. Kita bisa membeli beberapa gram emas tiap dua bulan, dan menjualnya beberapa tahun lagi.
Sebaiknya jual emas saat nilai tukar rupiah menurun karena harga emas akan naik secara signifikan. Ingat, jika hasil penjualan emas tersebut belum cukup untuk membeli rumah, segera amankan untuk disimpan orang yang kita percaya sebagaimana dipoin ketiga tadi.
Demikian dulu thread sederhana ane, kita berjumpa di thread-thread selanjutnya yang bertabur informasi dan hiburan. Ane menerima dan sebagai upaya merawat budaya apresiasi oleh para Kaskuser
Quote: