Agan pasti sering atau setidaknya pernah mendengar kata SMART CITY atau dalam bahasa kita adalah KOTA PINTAR atau KOTA CERDAS. Konsep kota cerdas atau smart city memang akhir-akhir ini menjadi topik hangat di berbagai media, baik media mainstream maupun media warga (citizen journalism).

Konsep smart cityadalah sebuah konsep bagaimana sebuah kota dapat menyelesaikan berbagai permasalahannya dengan cerdas. Misalnya saja permasalahan pembuatan atau pengurusan surat izin tertentu, masalah yang biasanya muncul dalam pengurusan surat izin tertentu adalah ribet! dan lama! Nahhh.... dengan konsep smart city bagaimana sebuah kota bisa menyelesaikan masalah pengurusan surat izin yang ribet dan lama menjadi mudah dan cepat? biasanya konsep smart city identik atau berhubungan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI). Contoh: Permaslahan pengurusan surat izin yang ribet dan lama bisa diselesaikan dengan adanya layanan izin berbasis online



Sudah banyak kita lihat kota-kota di Indonesia yang menerapkan konsep smart citydiantaranya Bandung, Surabaya Jakarta, Yogyakarta, Malang (sumber: voaindonesia.com) Apapun itu konsep pembangunan kota, tapi tujuan dari konsep pembangunan sebuah kota adalah untuk keseahteraan warga kota itu sendiri.



Dalam kesempatan ini ane ingin memperkenalkan kampung ane sendiri, kepada agan-agan kaskuser semuanya,kampung ane yaitu yaitu KAMPUNG BANJARAN HILIR yang sedang belajar mengembangkan konsep smart village. Konsep ini sama halnya dengan konsep smart city bedanya hanya antara kampung dan kota saja. Tujuannya? sama untuk kesejahteraan masyarakat.

Jika ane bertanya pada anda semua yang membaca tulisan ini, dengan pertanyaan "Tahukah anda Banjaran Hilir?" saya yakin anda belum mengetahuinya. Wajar saja anda tidak mengetahui Banjaran Hilir, karena Banjaran Hilir bukanlah Kalijod* di J*karta atau Gang Dol* di S*rabaya, yang pernah menjadi trending topic di pemberitaan Indonesia.

Banjaran Hilir hanya sebuah perkampungan kecil di sebuah kabupaten di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Majalengka. Secara administratif Kampung Banjaran Hilir termasuk dalam wilayah Desa Banjaran Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Letaknya sangat strategis yakni dilalui oleh jalur utama yang menghubungkan antara Kota Majalengka dengan kota-kota lain di Jawa Barat seperti Kota Kuningan, Ciamis, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Atau lebih tepatnya sekitar kurang lebih 23 KM dari Kota Majalengka.

Apabila kita membandingkan Banjaran Hilir dengan perkampungan lainnya di Desa Banjaran, Banjaran Hilir adalah perkampungan kecil!, ya sekali lagi perkampungan kecil! Tapi kecil bukan berarti dapat dipandang sebelah mata, Banjaran Hilir belajar dari negara Singapura, meskipun Singapura adalah salah satu negara kecil di Asia Tenggara (Asean) bahkan di dunia, tapi perlu kita catat bahwa Singapura adalah salah satu negara kuat dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Perekonomian, Pendidikan, Kesehatan, Militer, Hukum, Keamanan dan Bidang-bidang lainnya Singapura cukup disegani dunia!

Banjaran Hilir mungkin saat ini tertinggal jauh tertinggal dibandingkan kampung-kampung lainnya di Majalengka atau bahkan di Jawa Barat, tapi perlu anda ketahui bahwa saat ini (tahun 2016) Banjaran Hilir sedang berbenah, sedang bergerak, sedang berusaha mewujudkan Banjaran Hilir menjadi kampung yang Mandiri dan Berprestasi, tentunya dengan konsep smart village.Untuk mewujudkan mimpi tersebut ada beberapa program atau kegiatan yang sedang atau telah dilaksanakan, diantaranya:






Demikianlah cerita dari sebuah konsep pembangunan kampung kecil di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang berkonsepsmart city. Ane berharap semoga mimpi Banjaran Hilir bisa terlaksana. Dan semoga saja dengan tertulisnya cerita tentang kampung kami di media online (KASKUS) ini, masyarakat Indonesia dapat mengetahui seperti apa kampung kami?, seperti apa pembangunan desa atau kampung dengan konsep smart village .

Satu hal yang perlu kita ingat, bahwa membangun desa atau kampung dengan konsep smart village TIDAK BERARTI MERUSAK ATAU TIDAK MENGHARGAI KEARIFAN LOKAL! Membangun dengan cara kekinian tanpa meninggalkan warisan nenek moyang kita sendiri... seperti yang Ridwan Kamil (Walikota Bandung) "Mimpi harus melangit, kaki harus membumi!" selaras dengan salah satu pepatah Sunda "kudu miindung ka waktu, mibapa ka jaman, tapi ulah poho kana purwadaksi" artinya: "waktu harus menjadi ibu, jaman harus menjadi bapa, tapi jangan lupa jatidiri sendiri"

Agan yang kebetulan melancong atau jalan-jalan ke Jawa Barat khususnya ke Majalengka, mampirlah ke kampung kecil kami, pintu kami dengan segala keramahan Khas Tatar Sunda akan selalu terbuka untuk anda....

Semoga pembangunan desa atau kampung dengan konsep smart village ini dapat menginspirasi anda semua khususnya rekan-rekan para aktivis yang bergerak dalam bidang membangun desa.