- Beranda
- Berita dan Politik
STRONG!! Pendeta AS Puji Penembakan Massal di Kelab Gay Orlando
...
TS
bottle17oz
STRONG!! Pendeta AS Puji Penembakan Massal di Kelab Gay Orlando
Pendeta AS Puji Penembakan Massal di Kelab Gay Orlando
Quote:
http://news.detik.com/internasional/...ab-gay-orlando
Florida, - Seorang pendeta di California, Amerika Serikat menuai kecaman publik. Ini dikarenakan komentarnya yang memuji penembakan massal di kelab malam gay di Orlando, Florida sebagai sesuatu yang hebat.
"Hari ini orang-orang seperti berkata, tidakkah Anda bersedih karena 50 penyodomi tewas?"ujar pendeta Roger Jimenez di depan jemaatnya di gereja Verity Baptist Church di Sacramento, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/6/2016).
"Di sinilah masalahnya mengenai itu," imbuh Jimenez. "Itu sama halnya seperti menanyakan pada saya 'Hei, apakah Anda sedih karena 50 paedofil terbunuh hari ini?" tuturnya.
"Hm, tidak, saya pikir itu hebat. Saya pikir itu membantu masyarakat. Kalian tahu, menurut saya Orlando, Florida sedikit lebih aman malam ini," kata pendeta tersebut dalam kebaktian di gerejanya pada Minggu, 12 Juni waktu setempat, atau beberapa jam setelah pembantaian di kelab gay Pulse di Orlando.
Komentar yang diposting di saluran YouTube gereja tersebut sebelum kemudian dihapus, menuai kecaman keras komunitas LGBT dan para pejabat setempat.
"Komentar kebencian yang dilontarkan seorang pendeta di Sacramento tidak mencerminkan nilai-nilai Kristen dan tak punya tempat di masyarakat kita," tegas Wali Kota Sacramento Kevin Johnson.
Sedikitnya 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam teror penembakan di kelab malam khusus gay di Orlando. Pelakunya, Omar Mateen sempat menghubungi layanan darurat 911 sebelum melakukan aksi brutalnya untuk menyatakan sumpah setia pada sejumlah kelompok militan, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mateen akhirnya tewas ditembak polisi usai melakukan penembakan dan penyanderaan selama 3 jam di kelab Pulse tersebut. Penyidik federal AS meyakini, Mateen diradikalisasi melalui internet dan tidak ada bukti yang menunjukkan Mateen mendapat instruksi maupun bantuan dari militan di luar negeri, terutama ISIS.
(ita/ita)
Florida, - Seorang pendeta di California, Amerika Serikat menuai kecaman publik. Ini dikarenakan komentarnya yang memuji penembakan massal di kelab malam gay di Orlando, Florida sebagai sesuatu yang hebat.
"Hari ini orang-orang seperti berkata, tidakkah Anda bersedih karena 50 penyodomi tewas?"ujar pendeta Roger Jimenez di depan jemaatnya di gereja Verity Baptist Church di Sacramento, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/6/2016).
"Di sinilah masalahnya mengenai itu," imbuh Jimenez. "Itu sama halnya seperti menanyakan pada saya 'Hei, apakah Anda sedih karena 50 paedofil terbunuh hari ini?" tuturnya.
"Hm, tidak, saya pikir itu hebat. Saya pikir itu membantu masyarakat. Kalian tahu, menurut saya Orlando, Florida sedikit lebih aman malam ini," kata pendeta tersebut dalam kebaktian di gerejanya pada Minggu, 12 Juni waktu setempat, atau beberapa jam setelah pembantaian di kelab gay Pulse di Orlando.
Komentar yang diposting di saluran YouTube gereja tersebut sebelum kemudian dihapus, menuai kecaman keras komunitas LGBT dan para pejabat setempat.
"Komentar kebencian yang dilontarkan seorang pendeta di Sacramento tidak mencerminkan nilai-nilai Kristen dan tak punya tempat di masyarakat kita," tegas Wali Kota Sacramento Kevin Johnson.
Sedikitnya 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam teror penembakan di kelab malam khusus gay di Orlando. Pelakunya, Omar Mateen sempat menghubungi layanan darurat 911 sebelum melakukan aksi brutalnya untuk menyatakan sumpah setia pada sejumlah kelompok militan, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mateen akhirnya tewas ditembak polisi usai melakukan penembakan dan penyanderaan selama 3 jam di kelab Pulse tersebut. Penyidik federal AS meyakini, Mateen diradikalisasi melalui internet dan tidak ada bukti yang menunjukkan Mateen mendapat instruksi maupun bantuan dari militan di luar negeri, terutama ISIS.
(ita/ita)
Dikecam karena Puji Penembakan di Kelab Gay Orlando, Ini Kata Pendeta AS
Quote:
http://news.detik.com/internasional/...ata-pendeta-as
California, - Seorang pendeta di Sacramento, California, Amerika Serikat menuai kecaman publik karena mendukung penembakan massal di kelab gay di Orlando. Namun pendeta bernama Roger Jimenez tersebut membela dirinya.
Menurut Jimenez, dirinya hanya mengutip ayat-ayat Alkitab dan komentarnya itu mencerminkan opini banyak orang di Amerika.
"Inti dari yang saya katakan adalah bahwa jika orang-orang yang telah dihukum mati oleh Tuhan, akan mati bagaimanapun juga, dan itu bukan sesuatu yang perlu untuk membuat kita berkabung," tutur Jimenez kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/6/2016).
Pendeta di gereja Verity Baptist di Sacramento tersebut mengatakan, para korban tewas dalam penembakan di kelab gay Orlando telah menerima apa yang pantas untuk mereka, sehingga kematian mereka tak perlu ditangisi.
"Anda tidak berkabung untuk kematian mereka. Mereka pantas menerima itu. Anda menuai apa yang Anda tabur," kata Jimenez dalam kebaktian di gerejanya pada Minggu, 12 Juni waktu setempat, atau beberapa jam setelah pembantaian di kelab gay Pulse di Orlando.
"Hari ini orang-orang seperti berkata, tidakkah Anda bersedih karena 50 penyodomi tewas?" ujar pria itu di depan para jemaat gereja.
"Di sinilah masalahnya mengenai itu," imbuh Jimenez. "Itu sama halnya seperti menanyakan pada saya 'Hei, apakah Anda sedih karena 50 paedofil terbunuh hari ini?" tutur pendeta muda tersebut.
"Hm, tidak, saya pikir itu hebat. Saya pikir itu membantu masyarakat. Kalian tahu, menurut saya Orlando, Florida sedikit lebih aman malam ini,"
Sebanyak 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam teror penembakan di kelab malam khusus gay di Orlando. Pelakunya, Omar Mateen sempat menghubungi layanan darurat 911 sebelum melakukan aksi brutalnya untuk menyatakan sumpah setia pada sejumlah kelompok militan, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mateen akhirnya tewas ditembak polisi usai melakukan penembakan dan penyanderaan selama 3 jam di kelab Pulse tersebut. Penyidik federal AS meyakini, Mateen diradikalisasi melalui internet dan tidak ada bukti yang menunjukkan Mateen mendapat instruksi maupun bantuan dari militan di luar negeri, terutama ISIS.
(ita/ita)
California, - Seorang pendeta di Sacramento, California, Amerika Serikat menuai kecaman publik karena mendukung penembakan massal di kelab gay di Orlando. Namun pendeta bernama Roger Jimenez tersebut membela dirinya.
Menurut Jimenez, dirinya hanya mengutip ayat-ayat Alkitab dan komentarnya itu mencerminkan opini banyak orang di Amerika.
"Inti dari yang saya katakan adalah bahwa jika orang-orang yang telah dihukum mati oleh Tuhan, akan mati bagaimanapun juga, dan itu bukan sesuatu yang perlu untuk membuat kita berkabung," tutur Jimenez kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/6/2016).
Pendeta di gereja Verity Baptist di Sacramento tersebut mengatakan, para korban tewas dalam penembakan di kelab gay Orlando telah menerima apa yang pantas untuk mereka, sehingga kematian mereka tak perlu ditangisi.
"Anda tidak berkabung untuk kematian mereka. Mereka pantas menerima itu. Anda menuai apa yang Anda tabur," kata Jimenez dalam kebaktian di gerejanya pada Minggu, 12 Juni waktu setempat, atau beberapa jam setelah pembantaian di kelab gay Pulse di Orlando.
"Hari ini orang-orang seperti berkata, tidakkah Anda bersedih karena 50 penyodomi tewas?" ujar pria itu di depan para jemaat gereja.
"Di sinilah masalahnya mengenai itu," imbuh Jimenez. "Itu sama halnya seperti menanyakan pada saya 'Hei, apakah Anda sedih karena 50 paedofil terbunuh hari ini?" tutur pendeta muda tersebut.
"Hm, tidak, saya pikir itu hebat. Saya pikir itu membantu masyarakat. Kalian tahu, menurut saya Orlando, Florida sedikit lebih aman malam ini,"
Sebanyak 49 orang tewas dan 53 orang lainnya luka-luka dalam teror penembakan di kelab malam khusus gay di Orlando. Pelakunya, Omar Mateen sempat menghubungi layanan darurat 911 sebelum melakukan aksi brutalnya untuk menyatakan sumpah setia pada sejumlah kelompok militan, termasuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Mateen akhirnya tewas ditembak polisi usai melakukan penembakan dan penyanderaan selama 3 jam di kelab Pulse tersebut. Penyidik federal AS meyakini, Mateen diradikalisasi melalui internet dan tidak ada bukti yang menunjukkan Mateen mendapat instruksi maupun bantuan dari militan di luar negeri, terutama ISIS.
(ita/ita)
Diubah oleh bottle17oz 15-06-2016 06:39
0
3.4K
Kutip
22
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru