Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Tiga penembakan massal yang mengguncang dunia

Warga meletakkan bunga sebagai tanda duka cita atas penembakan di Orlando 12 Juni 2016,
Amerika Serikat baru saja menyaksikan satu lagi kasus penembakan di ruang publik pada Ahad dini hari (12/6). Insiden yang bertempat di sebuah klub malam khusus kaum gay di Orlando, Florida, itu menewaskan setidaknya 50 orang dan melukai 53 pengunjung. Tersangka tunggal dikenali sebagai seorang pria AS berdarah Afghanistan bernama Omar S. Mateen, 29 tahun.

Presiden Barack Obama menyebut bahwa insiden itu "aksi teror dan aksi kebencian" serta menjadi "penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika," meski motif sesungguhnya belum diketahui. Pihak berwenang, menurutnya, masih mendalami pelbagai fakta, dan pihak kepolisian federal (FBI) "menyelidiki (insiden) sebagai aksi terorisme."

Terwartakan oleh The Washington Post, tersangka menelepon layanan gawat darurat 911 sesaat sebelum melangsungkan serangan pada pukul dua pagi. Dalam percakapan dengan sang operator, Mateen menjelaskan niatnya untuk membunuh banyak orang. Ia pun mengeja nama lengkapnya dan menguak Pulse Orlando Club sebagai tempat kejadian perkara. Menutup keterangannya, Mateen mengatakan bahwa ia pengikut ISIS.

Saat beraksi, Mateen menggunakan senapan serbu AR-15 yang dibeli secara sah. Padahal, namanya telah ada dalam daftar FBI. Ia pernah dua kali diinterogasi oleh FBI pada 2013 dan 2014 karena dicurigai terhubung dengan jaringan teroris. Namun, hasil wawancara membuktikan bahwa Mateen tidak berbahaya.

Senjata termaksud dimiliki oleh sekitar 3,7 juta keluarga di AS dan pernah digunakan dalam sejumlah penembakan massal di negeri itu.

Tidak jauh berpaut dari insiden Orlando adalah peristiwa penembakan di Paris, Prancis, pada Jumat malam (13/11/2015). Serangan ini dilakukan berkelompok ke sejumlah sasaran. Bidikan terpokok adalah gedung konser Bataclan yang letaknya di bulevar Voltaire--diresmikan pada 1864 dan dapat menampung hingga 1500 penonton berdiri.

Lebih dari 120 orang tewas akibat serangan tersebut. Sebagian besar korban meninggal berada di gedung Bataclan, yang kala itu tengah menggelar pertunjukan musik kelompok asal AS, Eagles of Death Metal. Korban cedera dari serangan terkoordinasi itu tidak kalah banyak, yakni mencapai lebih dari 350 orang.

Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan serangan itu dilakukan oleh serdadu teroris, "tentara mujahid, Daesh, melawan Prancis." "Ini adalah aksi perang yang dipersiapkan, diorganisasi, dan direncanakan dari luar negeri" dengan dukungan dari dalam," ujarnya sembari menukil nama Daesh--sebutan ISIS dalam bahasa Arab. Dan memang, ISIS menyatakan bertanggung jawab terhadap peristiwa berdarah itu.

Pada saat serangan terburuk bagi Prancis sejak Perang Dunia Kedua berlangsung, sang presiden tengah menonton pertandingan persahabatan antara kesebelasan Prancis melawan tim nasional Jerman di Stade de France. Tempat itu semestinya menjadi target serangan pula. Namun, bom keburu meledak di luar stadion.

Tujuh tahun sebelumnya, di Asia, dunia menjadi saksi atas salah satu serangan teror yang dianggap sebagai model bagi hantaman terkoordinasi di Paris pada 2015. Serangan yang berlangsung pada [URL="http://www.brookings.eduS E N S O Rmarkaz/posts/2015/11/14-paris-attacks-mumbai-isis-terrorism-riedel"]26 - 29 November 2008[/URL] di Mumbai, India, itu melibatkan sekitar 10 orang, menewaskan lebih dari 160 orang, dan melukai sekurangnya 300 orang.

Serangan di Mumbai [URL="http://www.brookings.eduS E N S O Rmarkaz/posts/2015/11/14-paris-attacks-mumbai-isis-terrorism-riedel"]adalah [/URL] buah gagasan Lashkar-e-Taiba, Pakistan, yang didukung oleh badan intelijen Pakistan ISI dan Al-Qaeda. Perencanaan serangan disiapkan selama lebih dari tiga tahun. Sasaran dipilih dengan hati-hati.

Dua lokasi serangan yang kemudian membuat mata internasional tersita ke arah kelompok teror itu adalah hotel mewah Oberoi Trident dan Taj Mahal yang acap diisi warga asing.

Menyikapi serangan, kecaman kepada kelompok teror dan dukungan kepada pemerintah India datang dari berbagai arah. Salah satu pihak yang mengajukan sokongan adalah Amerika Serikat. "Presiden Bush menyatakan duka cita bagi bangsa India serta keluarga korban tewas dan terluka dalam serangan di Mumbai, India...Kami akan terus bersama dengan bangsa India," ujar Sekretaris urusan Pers Gedung Putih, Dana Perino, dikutip Foxnews.

Satu-satunya teroris serangan Mumbai yang dibekuk dalam keadaan hidup adalah Ajmal Kasab. Kepolisian Mumbai kemudian banyak mendapatkan informasi mengenai persiapan para pelaku, bagaimana mereka sampai ke Mumbai, sekaligus pergerakan mereka saat melakukan serangan dari Ajmal.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...gguncang-dunia

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
6.3K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread739Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.