POJOKSATU.id, SUKABUMI – Dadang Rismawan (21), pembunuh dan pemerkosa siswi cantik Angesti Sistiani (sebelumnya disebut Anggisti Destiana), ternyata mengalami gangguan kejiwaan. Dadang stres lantaran cintanya selalu ditolak wanita idamannya. Hal tersebut diungkapkan kakak tiri Dadang, berinisial JU.

“Dia memang pernah stres karena banyak keinginannya yang tidak kesampaian. Cintanya selalu ditolak sama orang yang dia suka,” ujar Ju, Senin (13/6/2016).

Menurut Ju, seminggu sebelum kejadian, pelaku kerasukan dan melakukan hal tidak wajar. Pihak keluarga lantas membawa pelaku ke kampung halamannya di Kuningan, untuk menjalani pengobatan spiritual.

Namun, beberapa hari kemudian tersangka kembali lagi dengan alasan ingin berjualan bubur di samping warung milik nenek korban.

“Guru spiritualnya melarang kembali ke tempat usaha yang dijalaninya karena akan terjadi sesuatu, tapi larangan itu tidak pernah dihiraukan,” imbuhnya.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur mengatakan dari hasil penyeledikan dan pemeriksaan terhadap tujuh saksi, hanya Dadang yang mengaku membunuh siswi cantik Angesti Sistiani.

Kepada polisi, tersangka mengaku melakukan pemerkosaan saat korban dalam kondisi pingsan. Korban sempat melawan, tetapi dibekap dan dicekik oleh pelaku hingga tewas.

Siswi antik Angesti dirudapaksa lalu dibunuh pelaku di warung nenek korban di Kampung Sungapan Rt 17/4 Desa Kadudampit Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Sabtu(11/6).

Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 339 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 291 ayat (2) KUHP dengan ancaman penjara 20 tahun penjara.

http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...itolak-wanita/