Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ideavolutionersAvatar border
TS
ideavolutioners
Mimpi Tentang Indonesia Lebih Baik
Mimpi Tentang Indonesia Lebih Baik


Jika kita ingin membuat Indonesia menjadi jauh lebih baik, mula-mula kita harus menerapkan dalam mindset, berpikir visioner. Berpikir yang jauh lurus kedepan, bukan hanya berpikir tentang lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Untuk dimasa kini hal tersebutlah yang masih terbilang langka. Karena tipe orang masa kini hanya mempertimbangkan logika produksi, dimana efesiensi, efektivitas waktu, tenaga dan biaya amat sangat ditekan, sehingga menghasilkan suatu produk yang hanya bertahan dalam waktu singkat. Mau tau apa hasilnya? Pembangunan jembatan yang runtuh, padahal baru saja diresmikan. Murah nya tenaga kerja, akibat banyak nya siswa lulusan SMK yang dianjurkan untuk buru-buru mencari kerja, kemudian lulusan perguruan tinggi pun kini dituntut untuk cepat lulus dan mendapat IPK cumlaude hingga menyebabkan angka pengangguran tertinggi berasal dari lulusan S1.

Awalnya proses pembentukan pemikiran yang hanya jangka waktunya lima tahun ini diterapkan pada saat pemerintahan orde baru, masa Soeharto berkuasa (karena generasi pemerintah sekarang lahir pada tahun 1960-an). Melalui repelita-repelita nya ia mengharapkan pembangunan Indonesia menjadi lebih baik, tapi hasilnya adalah pembiasaan generasi pemerintah sekarang terhadap pembangunan yang bersifat sementara itu. Pemikiran terhadap pembangunan yang visioner baru dirintis lagi dalam bidang pendidikan. Ya hal itu sangatlah penting karena kini pendidikan merupakan pilar utama pembangunan untuk menuju generasi emas indonesia 2045. Kami, generasi berusia 0-19 tahun kini menjadi pilar utama generasi emas di tahun 2045. Untuk itulah diperlukan penanganan intensif dalam segi pendidikan kita. Karena Indonesia juga memiliki bonus mengingat banyaknya penduduk usia produktif dibanding penduduk usia tua saat ini.

Tapi sayang nya sistem pendidikan di Indonesia sudah dimasuki oleh para pemangku kepentingan dalam bidang ekonomi. Ya karena menerapkan logika produksi itu tadi. 2045, kurang lebih tiga puluh satu tahun lagi untuk mempersiapkannya. Namun, 2015 sudah tahun depan. Perdagangan bebas akan dimulai pada tahun depan! Persaingan Indonesia dalam bidang ekonomi sudah dimulai. Namun apakah yang sudah dilakukan generasi Indonesia saat ini? Generasi Indonesia masih sibuk dalam rangka pembangunan Indonesia emas 2045.

Rajutan mimpi saya akan bermula pada bidang ekonomi. Saya ingat dengan kutipan yang diutarakan oleh Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si ketika mengajar di kelas “berdagang itu baik, tetapi segala hal yang didekati berdagang hasilnya buruk”. Dan hasil yang kita lihat saat ini indonesia merupakan negara dunia ketiga yang menjadi sasaran dalam perdagangan negara-negara maju yang telah memonopoli dalam setiap sendi kehidupan di negara Indonesia. Mindset kita diatur agar segala sesuatu dalam hidup kita harus memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Melunturkan nilai-nilai yang telah dikristalkan dalam pancasila dan melemahkan kekuatan bangsa karena local wisdom nya juga telah dikuasai oleh para kapitalis. Ego kapitalis yang hendak mencari untung sebanyak-banyaknya meyebabkan segala hal dalam dunia ini harus dibeli dengan menggunakan uang. Dan orang-orang akan mencari uang sebanyak-banyaknya demi memperkaya dirinya sendiri.

Jika kita memasuki salah satu pusat perbelanjaan. Kemudian kita melihat handphone yang sudah berevolusi sedemikian rupa. Mula-mula handphone diciptakan untuk mempermudah kegiatan manusia, sekarang handphone diciptakan untuk membuat manusia membutuhkannya. Orang-orang ‘dipaksa’ untuk butuh, dipaksa untuk membeli ( saya mulai sadar ketika ponsel saya harus mengalami upgrade agar tetap menikmati aplikasi terbaru, kemudian Random Acces Memory nya tidak mencukupi pada proses upgrade tersebut. Hingga akhirnya mengikis memory yang ada, meskipun kini ponsel saya sudah termasuk kategori android akhirnya pun saya tidak bisa memiliki aplikasi secara cuma-cuma karena harus memiliki kapasitas memory yang besar. Akhirnya saya mengalami android tak berguna. Padahal pada awal-awal perkembangannya ponsel saya termasuk kategori yang banyak diminati dengan kapasitas nya yang tinggi untuk akses banyak aplikasi). Dan dengan pengalaman tersebut saya meyakini bahwa berikutnya saya akan ‘dipaksa’ untuk membeli ponsel keluaran terbaru agar dapat ‘memenuhi’ kebutuhan saya dalam pengoperasian aplikasi-aplikasi terbaru yang menggiurkan tersebut.

Selain pada kejadian ponsel, saya melihat pemandangan yang cukup miris ketika saya memasuki minimarket waralaba yang sekarang sedang marak di lingkungan. Pada awalnya ketika saya memasuki minimarket tersebut, saya hanya akan membeli sabun mandi. Namun di dalam sana ada banyak sekali varian sabun yang sedang menunggu untuk dipilih. Namun anehnya pada menit berikutnya saya tidak hanya membeli sabun, namun kemudian saya membeli pasta gigi, shampo, sabun cuci tangan, body lotion, conditioner rambut, vitamin rambut, dan sebagainya. Sekarang dari ujung kepala hingga ujung kaki ada banyak produk perawatannya. Inovasi kaum kapitalis yang menyebabkan kita akan selalu ‘butuh’ oleh karena lingkungan dan mindset kita yang dibuat butuh.

Apabila kita menganalisis, sejak negara ini berdiri berdasar pada nilai pencasila. Ya, landasan idiil, landasan ideologi, cita-cita yang digali berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam diri masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pancasila yang dulu tidak berubah dengan pancasila yang sekarang. Itu berarti nilai-nilai nya masih sama dan didalamnya terkandung cita-cita bangsa Indonesia yang telah dikristalkan. Oleh karena itu, dalam merajut mimpi-mimpi generasi muda, marilah berkaca pada nilai-nilai pancasila yang sudah lebih dulu dirumuskan oleh the founding fathers kita terdahulu. Sampai detik ini pancasila merupakan cita-cita keluhuran, walaupun terdapat perombakan makna oleh karena kepentingan generasi-generasi pemerintahan yang memimpin negara Indonesia sebelumnya.

Berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, mungkin sudah banyak orang ekonomi mendengar tentang Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Sebuah sistem yang berasal dari nilai-nilai pancasila itu sendiri dan lahir sejak negara Indonesia ini berdiri. Dibuktikan dengan tidak memihaknya negara Indonesia pada dua kubu besar dunia, yaitu blok sosialis dan blok kapitalis dan memilih ideologi pancasila untuk diterapkan sampai sekarang. Saat ini, Amerika sedang berjaya karena menerapkan sistem ekonomi yang berkaitan dengan ideologinya yang liberalis, yang sangat disayangkan adalah Indonesia yang jelas-jelas bukan merupakan negara yang liberal turut menganut sistem ekonomi tersebut tanpa disadari, ditandai dengan maraknya investasi kapitalis yang menyebabkan dehumanisasi saat ini.

Efek buruk nya adalah pendidikan yang merupakan pilar pembangunan bangsa tadi disisipi oleh kapitalisme yang menyebabkan banyak orang miskin yang putus sekolah, oleh karena ketidakmampuan dalam biaya. Dalam bidang agama ongkos naik haji yang tinggi bahkan jika kita menabung sekarang belum tentu dalam 10 tahun kedepan sudah bisa berangkat. Sedangkan orang yang memiliki uang yang lebih banyak bisa memesan ONH+ dan berangkat sesuai kehendaknya masing-masing, walaupun ‘katanya’ sekarang sudah diterapkan sistem kuota dalam mengatasi jemaah haji asal Indonesia yang membludak. Kemudian dalam bidang seni dan budaya, para seniman ‘dipaksa’ untuk berkarya dalam waktu atau deadline yang ditentukan oleh para label yang memiliki banyak modal untuk menerbitkan karya-karya mereka. Tidak hanya seniman musik, seniman sastra pun juga dipaksa dengan kontrak-kontrak penerbit yang mencekik kreativitas mereka. Segala sesuatu dikomersialkan dengan uang dan eksploitasi manusia.

Dengan berlangsungnya sistem yang seperti itu mengingatkan saya kepada sistem ekonomi pancasila yang saya kira hanya berjalan pada koperasi saat ini. Saya membayangkan jika sistem ekonomi pancasila diterapkan pada seluruh sendi perekonomian negara, maka akan terjadi sebuah kemakmuran. Karena berdasarkan nila-nilai yang telah digali dari kepribadian bangsa nya sendiri. Coba kita lihat ciri-ciri sistem ekonomi pancasila sebagai berikut:

Menurut (Mubyarto, 1981).

1. Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral.
2. Komitmen pada upaya pemerataan.
3. Kebijakan ekonomi nasionalis
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat
5. Pelaksanaan secara terdesentralisasi

Berdasarkan ciri-ciri diatas dapat dilihat tidak sedikitpun berasaskan pada sesuatu yang tujuannya demi memperkaya diri dan golongan. Atau pula sistem ekonomi yang “sama rata sama rasa” tetapi lebih kepada kemakmuran bersama yang dikedepankan adalah prinsip kekeluargaan. Memang hal tersebut sudah diterapkan di koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, namun dalam pelaksanaannya koperasi masih belum tergolong ‘galak’ dalam mewujudkan cita-cita pada ideologi pancasila. Dan adanya keseimbangan antara pemerintah dengan swasta, bukan didasarkan pada kepentingan keduanya, ataupun salah satunya. Tetapi yang berlandaskan pada UUD 1945 pasal 33:

Bunyi pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut : ayat (1) berbunyi; Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ayat (4); Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dan ayat (5); Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Dapat langsung dilihat dan diperhatikan dari ayat pertama, bahwa dalam pasal ini bukan berarti tidak adanya kerjasama antara pihak swasta dan pemerintah, namun berasaskan kekeluargaan, bukan eksploitasi besar-besaran pada manusia atau tenaga kerja. Ayat kedua juga memaparkan bahwa negara masih ambil alih pada cabang-cabang penting akan dikuasai oleh negara, pada ayat ini jelas-jelas tidak mengizinkan pihak swasta mengambil alih elemen-elemen produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Dalam kelanjutannya pada ayat 3 Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun yang dapat dilihat di masyarakat memang sebuah kemakmuran, tetapi sebuah kemakmuran yang hanya dikuasai oleh beberapa gelintir orang. Karena bukan sebuah prinsip pancasila lagi yang menjadi pedoman mereka, melainkan teori yang dikeluarkan oleh Adam Smith dalam buku The Wealth of Nation. Smith mengemukakan disana bahwa kekayaan bangsa-bangsa bukan pada kepemilikan atas emas atau logam mulia lainnya. Melainkan pada jumlah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dapat diperjual-belikan. Sehingga sekarang jangan heran akan kehadiran para konglomerat yang berusaha sedemikian rupa demi memperlancar produksinya.

Saya sangat berharap akan penerapan dari sistem ekonomi pancasila dapat berlangsung dengan baik di Indonesia, bukan hanya dengan atas nama kepentingan pemerintah dan negara atau bahkan kepentingan pihak swasta, melainkan semaksimal mungkin untuk kemakmuran rakyat. Dengan prinsip pancasila yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Atas dasar percaya akan adanya Tuhan yang mengatur dalam setiap kehidupan manusia melalui agama. Mengajarkan berbagai moral dimana ada bukti penghargaan atas kehadiran manusia sebagai mahluk Tuhan yang paling mulia. Yang diciptakan ke muka bumi untuk menjadi pemimpin yang dapat mempergunakan bumi dan segala yang ada didalamnya untuk kepentingan semua umat, bukan golongan atau kepentingan pribadinya. Mengedepankan prinsip keseimbangan alam dan kemanusiaan yang merupakan salah satu wujud keimanan atas keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Setelah memahami adanya unsur ketuhanan yang harus dimiliki oleh manusia pancasila, maka dengan secara nyata akan terlihat sebuah rasa penghargaan terhadap sisi kemanusiaan dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari. Tidak pada sebuah eksploitasi manusia akan kelemahannya, atau penguasaan atas manusia lainnya yang tidak mampu. Melainkan bagaimana membagi antara hak dan kewajiban secara adil dan beradab. Sesuai moral, etika, norma dan adat istiadat dalam integritas bangsa Indonesia.

3. Persatuan Indonesia

Setelah mengenal adanya Tuhan, pengakuan derajat atas manusia maka dengan itu kita bisa menghargai perbedaan dalam setiap elemen di negeri ini. Kemudian setelahnya, pentingnya integritas persatuan menjadi sebuah acuan semangat demi membentuk keluarga nasional yang setiap penduduknya dapat memiliki peran yang sama untuk mewujudkan kemakmuran dalam negerinya ini.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan

Kesadaran berkumpul dan bermusyawarah untuk mendapat sebuah kebijaksanaan yang dapat diterapkan dalam kebijakan yang mengatur seluruh lapisan masyarakat. Pemerintahan dan sistem yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Hal ini agar sebuah kebijakan ekonomi berasal dari rakyat sendiri atas dasar kekeluargaan dengan perwakilan agar tercipta sebuah mufakat atas persetujuan bersama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Setelah adanya empat pilar diatas kemudian menciptakan sebuah keadilan yang merata bagi seluruh rakyat indonesia. Tidak ada yang kaya semakin kaya atau bahkan yang miskin semakin miskin, juga bukan prinsip sama rata sama rasa, tetapi pembagian kemamuran berdasarkan adanya kesadaran akan nilai-nilai yang bersumber dari 4 pilar diatas. Disempurnakanlah pada pilar terakhir, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berkenaan dengan hal-hal diatas, saya yakin manusia Indonesia yang berbeda kultur akan berusaha semakin menghargai dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari. Menghargai perbedaan yang memang sudah diatur dalama Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebuah landasan falsafah yang akan membuat sistem perekonomian ini menjadi yang berkeadilan, bijaksana, berkekeluargaan dan merata pada semua lapisan masyarakat. Walaupun dalam pelaksanaan nya sejak Indonesia bediri, paham mengenai pancasila terkadang masih diintervensi dalam beberapa kepentingan oknum-oknum tertentu yang berusaha menguasai negara ini.

Walaupun maraknya kasus korupsi di masyarakat, tapi saya yakin, golongan terpelajar yang akan membuat Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti akan mengubah etika dan tata perilaku masyarakat yang sekarang sedang menjabat di kursi-kursi pemerintahan. Golongan terpelajar yang saat ini sedang ‘berdarah-darah’ dalam mengais ilmu di bangku-bangku sekolah, dialah mereka yang akan menghancurkan pola-pola perilaku buruk para pejabat yang seperti sekarang ini. Yang menindas mereka, yang membentuk mereka dengan rasa pahit. Dengan maraknya aib-aib bangsa yang terpampang diseluruh media. Membuat perasaan malu ketika mereka masih saja dapat tersenyum saat mengenakan baju tahanan KPK. Membuat miris ketika mereka yang gagal menjadi anggota legislatif negeri ini yang akhirnya masuk Rumah Sakit Jiwa, dikarenakan sudah rugi milyaran dalam berkampanye.

Semua itu yang selalu menjadi acuan kami para golongan terpelajar untuk membentuk kemakmuran dalam bangsa ini. Melepas jerat liberalisme yang bukan merupakan ideologi berdasarkan pada local wisdom bangsa Indonesia. Menghancurkan politik uang yang sudah menjatuhkan banyak korban yang menyebabkan angka depresi dan kemiskinan semakin tinggi. Uang yang menjadi Tuhan menjadikan masalah-masalah sosial dalam negeri ini selalu berakar dari ketidakmampuan dalam ekonomi. Golongan terpelajar saat ini akan melepas kerugian-kerugian bangsa akibat ulah perlaku mereka yang tidak senonoh.

Berani hadapi perdagangan bebas 2015. Atur strategi, gunakan inovasi yang membawa angka kemakmuran pada negeri ini. Ubah sistem liberal, karna ideologi kita adalah Pancasila bukan liberalisme. Dan bersiaplah akan Indonesia emas yang berkelanjutan pada ratusan bahkan ribuan tahun kedepan. Karena Indonesia akan terbangun, tidak hanya ternina bobo oleh investasi yang menjadi eksploitasi. Kami golongan terpelajar yang akan mengubahnya!

Sumber
0
3.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.6KThread13.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.