Quote:
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Quote:
Selamat Datang di Thread Pertama Saya. Mohon Maaf Apabila Kurang Rapih..
Quote:
Alhamdulillah Jadi HT gan, makasih buat yg kasih cendol dan semua yg komen
Quote:
Hai Gan, gimana kabarnya.. Udah pernah donor darah belum
..?
"Belum gan. agak Takut sama ngeri gimana gitu. ."
Itulah jawaban yang selalu dilontarkan jika ane bertanya tentang donor ke temen - temen ane. Karena biasanya mereka mengkhawatirkan badannya yang akan lemas setelah mendonor dan juga rasa sakit tusukan dari jarum kantong darah. Ya mungkin kalau rasa sakit itu relatif sih gan. Tapi kalo badan lemas setelah donor itu cuma
MITOS gan!
Donor darah mungkin kegiatan yang tak pernah akan ada habisnya. Pasti akan ada orang yang membutuhkan bantuan darah kita. Darah pun tidak bisa disimpan terlalu lama. Jadi bisa berkali-kali pula pendonor darah diperlukan. Tapi masih banyak orang yang takut mendonorkan darahnya karena pikiran-pikiran yang belum tentu benar.
Donor Darah itu Kegiatan Mulia gan. Tapi tetap saja sering kali banyak pikiran negatif yang mengganggu...
Yup Sebelum masuk ke Topik, ane kasih tau nih gan Mitos dan Fakta tentang Donor Darah.. Cekidot
Quote:
Mitos #1: Donor darah bikin gemuk?
Tak sedikit orang yang mengurungkan niat untuk mendonorkan darahnya karena mitos yang mengatakan setelah donor darah tubuh akan menjadi gemuk. Padahal secara teori, kegemukan terjadi karena jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan. Jadi, tidak ada kaitannya dengan donor darah. Setelah mendonorkan darah memang biasa disediakan semangkuk bubur kacang hijau, mi atau telur rebus, atau roti, dan segelas susu. Para pendonor memang disarankan untuk makan minimal empat jam setelah mendonorkan darah karena tubuh perlu menyesuaikan diri terhadap perubahan volume darah. Namun hal ini tidak membuat gemuk.
Quote:
Mitos #2: Membuat badan lemas dan darah kurang
Sebenarnya proses donor darah hanya mengambil 250-450 cc darah. Jumlah tersebut tidak akan berpengaruh banyak karena tubuh kita memiliki persediaan darah hingga 5.000 cc. Orang yang merasa lemas biasanya justru disebabkan karena cemas, bukan karena darahnya kurang. Volume sel darah yang didonor sendiri akan kembali seperti semula dalam seminggu. Bahkan untuk beraktivitas dan berolahraga berat bisa dilakukan langsung keesokan harinya.
Quote:
Mitos #3: Menimbulkan "kecanduan"
Sekalipun proses donor darah dilakukan secara rutin, hal ini tidak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis tubuh. Jadi, tidak benar kalau disebutkan donor darah akan membuat tubuh jadi ketagihan. "Yang pasti donor darah membuat sehat," kata dr Udja
Quote:
Mitos #4: Wanita tidak boleh mendonorkan darah
Pada dasarnya donor darah boleh dilakukan siapa saja, baik pria maupun wanita, sepanjang ia berbadan sehat dan memenuhi syarat sebagai pendonor. Pada wanita, memang ada keadaan tertentu yang membuatnya tidak boleh mendonorkan darah, seperti sedang hamil, menyusui, atau sedang menstruasi karena kadar hemoglobin dalam darah akan menurun.
Quote:
Mitos #5: Punya penyakit diabetes, kolesterol, dan tekanan darah tinggi tidak boleh mendonor darah
Penderita-penderita ini tetap dapat mendonor darah, sejauh syarat-syarat kesehatannya terpenuhi. Hanya saja, pengguna insulin mungkin menjadi pengecualian. Orang dengan tekanan darah pun asal dalam batas yang ditentukan dalam syarat, dapat tetap mendonor darah. Obat-obat yang dikonnsumsi untuk penyakit-penyakit tersebut umumnya juga tidak membuat anda ditolak sebagai pendonor.
Quote:
Mitos #6: Menjadi Vegetarian tidak boleh mendonor karena zat besinya kurang
Vegetarian dapat juga mendonorkan darah. Zat besi yang diperlukan tetap ada dalam penyimpanan tubuh dan akan dapat digantikan dengan diet seimbang setelah donor darah. Waktunya mungkin akan sedikit lebih lama, sekitar 1 bulan, namun tetap tidak mengganggu kesehatan yang berarti.
Quote:
Mitos #7: Orang bertubuh kurus tidak dianjurkan donor darah
Salah. Kelebihan berat badan sebenarnya justru membuat orang menjadi kurang sehat. Dalam Rules Donor, Para Calon Donor harus mempunyai berat badan minimal 45kg. Orang yang gemuk tidak memiliki lebih banyak darah, hanya saja massa tubuh lainnya yang lebih banyak. Namun orang gemuk dan kurus juga tetap dapat mendonor darah.
Yap,,, Yang Tadi Itu Mitosnya gan
. Sekarang Kita Lihat Faktanya
Quote:
– Menurunkan berat badan
– Melindungi jantung
– Meningkatkan sel darah merah
– Mencegah stroke
– Meningkatkan kesehatan psikologis
– Memperbarui sel darah baru
(Biasanya Pasien Plebotomi Datang Ke PMI Untuk Mengeluarkan Darah Lamanya. Tetapi Darah Pasien Plebotomi ini tidak boleh diberikan kepada Pasien yang membutuhkan darah. Untuk Mengetahui lebih lanjut apa itu Plebotomi, Silahkan Googling)
– Mencegah resiko terkena penyakit langka
– Menurunkan resiko kanker
– Meningkatkan produksi darah
– Pikiran menjadi lebih stabil
– Menurunkan kolesterol
Tuh udah liat kan gan faktanya diatas. Ternyata banyak manfaatnya loh
.
Tak banyak yang tahu bahwa proses pengolahan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) begitu sulit dan memerlukan banyak waktu. Secara keseluruhan darah pendonor baru selesai diolah itu butuh waktu sekitar 5 jam.
Sekarang Kita Menuju Topik. Cekidot!!
Quote:
1. Darah dipisahkan berdasar golongannya
Bagi yang sudah pernah mendonorkan darah, mungkin Anda sudah paham benar alur pendonor. Mulai dari pendaftaran, pengisian formulir, cek hemoglobin dan pengambilan darah. Tapi setelah pengambilan darah, tahukah Anda kalau darah yang disumbangkan itu perlu menjalani proses penyaringan kembali sebelum nantinya diberikan pada pasien yang membutuhkan.
Saat pengambilan darah, darah akan dikelompokkan berdasarkan golongan dan rhesusnya. Secara umum, golongan darah dibedakan dengan A, B, AB, atau O serta dua jenis Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-). Selain itu, setiap kantong darah diberi label kode barkod untuk keperluan pengolahan darah dan database pendonor. Kode barkod ini yang paling penting.
Quote:
2. Pemisahan bagian / komponen darah
Setelah kantung darah dipisahkan berdasarkan golongan, semua darah ini masuk laboratorium komponen darah. Di tempat inilah, tiap-tiap darah dipisahkan menjadi trombosit, sel darah merah, plasma, frozen plasma, serta anti hemofili.
Mengapa darah mesti dipisahkan? Karena, darah pada tubuh manusia mengandung 55 persen plasma darah (cairan darah) dan 45 persen sel-sel darah (darah padat). Sedangkan jumlah darah yang ada pada tubuh kita sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
Darah dipisahkan menggunakan mesin yg disebut Refrigated Centrifuge. Mesin ini cara kerjanya sama dengan pengering pada mesin cuci, yaitu berputar pada RPM tertentu. Hanya saja ketika diputar, suhu didalam mesin tersebut menurun ke 4 oC dikarenakan itu mesin "Refrigated".
Quote:
3. Pelabelan
Setelah pemisahan darah selesai, semua kantung darah akan dilabeli khusus menggunakan barcode melalui sistem komputerisasi. Dalam proses ini, setiap kantung darah akan mulai dikelompokkan berdasarkan kode barkod yang sudah ditetapkan oleh PMI.
Quote:
Quote:
4. Karantina
Sebelumnya, saat pengambilan darah dari pendonor, selain darah dimasukkan ke kantung darah, sebagian kecil darah dimasukkan ke dalam tabung kecil untuk sampel pemeriksaan penyakit. Kantung darah akan diolah di laboratorium komponen darah. Sedangkan sampel darah akan masuk uji saring terhadap (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) seperti Hepatitis B (HBs Ag), Hepatitis C (Anti HCV), HIV (Anti HIV) dan sifilis (TPHA). Foto dibawah ini diambil didalam Cool Room yang bersuhu 2-6 oC.
Ah ya, Bagaimana jika ada darah yang terdetesi berpenyakit? Misalnya Hepatitis... Tentu saja darah tersebut tidak akan diberikan kepada pasien yang membutuhkan darah. Dan biasanya jika misalnya darah agan terinfeksi, agan akan ditelepon dengan sangat rahasia (jangan sampai orang lain mengetahui penyakit agan, PRIVASI broo..) oleh PMI dan juga diberikan surat rujukan ke rumah sakit oleh dokter PMI untuk memeriksa lebih lanjut penyakitnya.
wuiih manfaat juga nih gan. bisa mengetahui penyakit yg agan punya.
Nah sambil menunggu hasil uji IMLTD, semua kantung darah yang telah dilabeli akan masuk karantina. Karantina darah ini merupakan penyimpanan darah di ruang dingin khusus untuk menjamin darah tetap baik. Meski berada di ruang dingin, darah bisa bertahan tapi darah memiliki masa kadaluarsa sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama. "Untuk kantong yang bervolume 450 ml, masa kadaluarsa sel darah merah berusia 42 hari. Sedangkan darah yang berisi 350 ml, masa kadaluarsanya 14 hari.
Quote:
5. Rumah Sakit
Disini darah agan beruntung dan dipilih untuk diberikan kepada Pasien yang membutuhkannya di Rumah Sakit. di PMI itu ada dua jenis darah yang diolah. Pertama, darah untuk pasien yang kekurangan darah seperti kecelakaan. Kedua, darah untuk penderita penyakit darah seperti thalasemia dan hemofilia yang memungkinkan seseorang untuk sering cuci darah.
Berbeda dengan pengolahan darah secara umum, darah untuk pasien cuci darah harus melewati uji saring lagi untuk menjaga kemungkinan alergi pada pasien.Ada banyak tahap dan pengulangan karena pasien harus diberikan darah yang benar-benar sesuai.
"Pada kasus penderita penyakit darah seperti thalasemia, darah harus diproses ulang dan diteliti. Hal ini dilakukan untuk mencegah alergi bagi mereka. Maka itu, darah untuk pasien yang sering cuci darah akan diproses lagi. Proses ini disebut juga washing eritrosit,"
pada proses washing eritrosit, darah akan dicuci menggunakan NHCL melalui alat khusus. Sedangkan untuk pengolahannya, Ana memjelaskan urutannya sebagai berikut:
1. Kantung darah dipotong
2. Sel darah merah (eritrosit) diberi NACL kemudian di homogenisasi (disatukan) dan diulang tiga kali
3. Sel darah yang disatukan dimasukkan kembali ke kantung darah
Quote:
Yup Gan Sekian Thread Pertama yang ane buat. Semoga Bermanfaat bagi kita semua dan tidak lagi menjadi takut untuk mendonorkan darah..
Mohon Berikan Cendolnya gan . Ane Sedih kalo dikasih
Quote:
Wassalamualaikum Warohmatulohi Wabarokatuh
Sumber:
Pengalaman
Sumber dari internet