Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bonta87Avatar border
TS
bonta87
Bayi Orangutan ini Menangis, Ada Peluru yang masih Bersarang di Tubuhnya
Bayi Orangutan ini Menangis, Ada Peluru yang masih Bersarang di Tubuhnya

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah dan Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation menyita satu orangutan dari tangan warga Desa Bereng Rambang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulau Pisau.

“Orangutan itu diletakkan begitu saja di kardus bekas makanan saat diserahkan,” kata Monterado Friedman, perwakilan Komunikasi BOSF Nyaru Menteng di Palangkaraya, Sabtu (4/6/2016).

Orangutan berkelamin betina ini diperkirakan rumur 4 hingga 5 bulan.

Tim gabungan BKSDA dan BOSF itu mendatangi desa Bereng Rambang di awal Juni 2016. Tujuan mereka memang untuk mengambil orangutan yang dititipkan warga di rumah sang kepala desa.

Warga Bereng Rambang kepada Friedman menuturkan, pertengahan Mei 2016 lalu, mereka menemukan orangutan itu sendirian di bekas hutan gambut yang terbakar hebat pada 2015, tepat di belakang desa mereka.

Bayi orangutan yang tak lebih besar dari betis orang dewasa itu kemudian dibawa ke rumah kepala desa dan dititipkan di sana.

Warga dan kepala desa tak tahu harus melakukan apa pada bayi orangutan itu. Dua minggu kemudian, sang kades melaporkannya ke BOSF.

Saat didatangi, bayi orangutan itu dalam kondisi lemah. Tim menamai si bayi orangutan itu Mema dan langsung membawanya ke Nyaru Menteng.

Pemeriksaan awal di Nyaru Menteng, dokter hewan menemukan sejumlah luka yang sudah kering di beberapa bagian tubuhnya.

Ada beberapa luka yang sudah kering itu didapati benda padat yang bersarang di dalamnya, seperti di lengan kanan, selangkang kiri dan pinggul.

“Diperkirakan logam, bukan kayu. Dari pengalaman, biasanya peluru senapan angin. Kalau di bawah kulit dan sudah kering, biasanya sudah tidak terasa,” kata Friedman.

“Kami akan memulai memeriksa dengan X-ray minggu depan,” katanya.

Bereng Rambang adalah satu dari 14 desa di Kecamatan Kahayan Tengah. Penduduk di sana kurang dari 600 orang berdasar data BPS 2014.

Kondisi terkini, Bereng Rambang dikepung hutan yang pernah terbakar, kebun plasma, dan dua kebun perusahaan sawit.


Induk dibunuh

Tim BKSDA dan BOSF meragukan cerita warga bahwa Mema, si bayi orangutan, ditemukan sendirian berada di tepi bekas hutan terbakar.

Temuan Mema justru memunculkan dugaan bahwa sang induk telah mati terbunuh. Dugaan itu muncul berdasarkan kondisi Mema.

Friedman mengatakan, induk orangutan tidak akan melepaskan bayinya dalam kondisi apapun. Sang anak juga serupa. Ia akan berpegangan erat ataupun mencengkeram erat rambut sang induk.

“Karenanya kami perkirakan induknya terbunuh,” kata Friedman.

Perubahan kawasan sekeliling Bereng Rambang yang dulunya hutan belantara menjadi kebun sawit perusahaan dan plasma masyarakat, menguatkan dugaan ini.

Besar kemungkinan, orangutan masuk ke kebun sawit dan menjadi sasaran empuk kemarahan warga.

Friedman menunjuk pada bekas luka yang diderita Mema. Luka bekas tembakan diyakini sebagai upaya sengaja.

Selain itu, Mema juga terus menangis saat berada di ruang perawatan BOSF.

Dari banyak pengalaman yang telah dilalui BOSF, itu tanda bayi orangutan sudah direnggut paksa dari induknya yang sudah mati.

“Menangis itu adalah trauma bagi bayi orangutan,” kata Friedman.

“Karenanya kami berharap kejadian terbakarnya hutan tahun lalu tidak terulang lagi, sehingga orangutan dapat hidup aman di habitat aslinya,” kata Friedman.

http://suryamalang.tribunnews.com/20...ng-di-tubuhnya

kasihan emoticon-Turut Berduka

yang gw bold merah segitu besarnya pengorbanan induk utk anaknya

0
1.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.