SUNTER - Animo masyarakat Sunter untuk datang ke pasar murah di Pasar Sunter, Jakarta Utara terbilang rendah. Bandingkan dengan lokasi lain seperti Johar Baru dan Pondok Labu yang setiap hari selalu dijejali pembeli.

Demikian dikatakan Nugraha Rafila, petugas operasi pasar murah di Pasar Sunter. Dia menengarai, ini mungkin karena mayoritas warga di kawasan Sunter adalah kalangan menengah atas.

"Biasanya, warga di sini beli yang kecil-kecil aja, kalau di Johar Baru atau di Pondok Labu itu cepet banget habisnya, kebanyakan warganya mungkin yang menengah ke bawah," ujar Nugraha di Pasar Sunter, Rabu (8/6/2016).

Mungkin juga, lanjut dia, karena kurang sosialisasi. Padahal, saat pertama buka, Sabtu (4/6/2016), banyak warga yang datang. Mereka langsung menyerbu barang-barang yang dijual.

"Hari pertama ramai banget, mungkin mareka pikir cuma 1-2 hari. Bahkan, ada yang sampai nitip barang, dia bayar dulu,” ungkap Nugraha.

Pasar murah menjual beragam kebutuhan rumah tangga, seperti daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan lainnya. Sejauh ini, kata Nugraha, daging sapi paling banyak diminati. Bisa 60-70 kilogram per hari.

Sebab, harganya jauh lebih murah dari harga pasaran. Daging sapi paha belakang Rp 89 ribu per kilogram, daging sapi paha depan Rp 85 ribu per kilogram, dan daging sapi FQ Rp 78 ribu per kilogram.

Adapun barang-barang lain, tepung terigu Rp 8.500 per kilogram, minyak goreng Rp 21 ribu per 1,8 kilogram, gula pasir Rp 14 ribu per kilogram, telur ayam Rp 22 ribu per kilogram, dan cabe merah Rp 20 ribu per kilogram.

“Operasi pasar murah akan terus dilaksanakan hingga 17 Juli 2016,” pungkas Nugraha.

SUMBER

Warga Sunter Kelas Menengah keatas Gan