Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jiu.guiAvatar border
TS
jiu.gui
Beijing: Tiongkok Tidak Takut Ancaman
. Tiongkok menolak teka­nan dari Amerika Serikat un­tuk menghentikan kegiatan­nya di Laut Tiongkok Selatan (LTS) dengan meng­utarakan kembali kedaulatan mereka di sebagian besar wi­layah seng­keta itu dan ti­dak takut akan adanya ancaman.

Pada hari terakhir dari kon­ferensi keamanan terbesar Asia di Singapura, Laksama­na Sun Jianguo mengatakan bahwa Tiongkok tidak bisa diancam, termasuk atas se­buah pengadilan internasional yang sedang ditunda terkait klaim mereka di jalur perda­gangan penting itu.

"Kami tidak membuat ma­salah, namun kami tidak takut akan adanya masalah," Sun mengatakan dalam Dialog Shangri-La itu, Minggu (5/6).

"Tiongkok tidak akan me­nang­gung konsekuen­sinya, ataupun tidak akan meng­izinkan adanya pelang­garan apapun terhadap kedaulatan dan kepentingan keamanan­nya, atau tetap diam terhadap sejumlah negara yang menim­bulkan kekacauan di Laut Tiongkok Selatan".

Tiongkok dan Amerika Se­ri­kat telah saling tuduh me­militerisasi perairan itu, saat Beijing melakukan re­klamasi lahan dan pembangunan be­sar-besaran di sejumlah wila­yah sengketa itu, sementara Washington meningkatkan kegiatan patroli dan latihan militer.

Sabtu, para pejabat tinggi Amerika Serikat termasuk Men­teri Pertaha­nan, Ash Car­ter, memperingatkan Tiong­kok atas resiko pengasingan dirinya secara internasional dan menawarkan untuk tetap menjadi penjamin keamanan Asia utama selama beberapa dasawarsa.

Meskipun adanya pernya­ta­an kekha­watiran dari se­jum­lah negara seperti Jepang, India, Vietnam dan Korea Se­latan, Sun menyangkal pros­pek penga­singan, me­nga­takan bahwa banyak ne­gara Asia yang hadir dalam Dialog Shangri-La itu "lebih hangat" dan "lebih bersaha­bat" terhadap Tiongkok di­bandingkan tahun sebe­lum­nya.

"Kami tidak diasingkan du­lunya, kami tidak diasing­kan hari ini dan kami tidak akan diasingkan ke depan­nya," Sun mengatakan.

"Sebenarnya saya khawatir bahwa sejumlah kalangan dan negara masih memandang Tiongkok dengan pemi­kiran dan penilaian ala Perang Di­ngin. Mereka mungkin mem­bangun dinding dalam pemi­kiran mereka dan berakhir mengasingkan diri mereka sendiri," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Ame­rika Serikat John Kerry men­desak Beijing untuk tidak mem­berlakukan sebuah wila­yah identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di atas Laut Tiongkok Sela­tan, seperti yang mereka lakukan di Laut Tiongkok Timur pada 2013 la­lu.

"Kami akan mempertim­bang­kan sebuah ADIZ, di atas sebagian Laut Ti­ongkok Sela­tan sebagai sebuah lang­kah yang provokatif dan me­ngan­­­cam, yang secara otomatis da­pat meningkatkan ketega­ngan dan menuntut adanya pertanyaan terkait komitmen Tiongkok untuk mengatur seng­keta wilayah Laut Tiong­kok Se­latan secara diplo­matis," Kerry me­ngatakan pada saat melakukan kunju­ngan ke Mongolia.

Dalam keputusan pengadi­lan internasional di Den Haag yang akan datang, terkait ka­sus yang diajukan oleh Pili­pina mengenai klaim Tiong­kok di wilayah itu, Sun meng­utarakan kembali bahwa Beijing tidak akan mengakui kewenangan pengadilan itu.

Sun mengatakan bahwa Tiongkok ingin menyele­sai­kan perselisihannya dengan Pilipina secara bilateral dan mengatakan bahwa mereka terbuka untuk mengadakan pertemuan de­ngan Presiden Rodrigo Duterte.

Duterte mengatakan pada Kamis bahwa dia tidak akan menyerahkan hak-hak nega­ra­nya atas wilayah Beting Scarbo­rough di Laut Tiong­kok Selatan yang disengketa­kan, wilayah itu direbut oleh Tiongkok pada 2012.

Tiongkok mengklaim ham­pir keseluruhan wilayah laut itu, Brunei Darussalam, Malaysia, Pilipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim yang bertabrakan, se­buah wilayah dimana kapal-kapal perda­gangan mengaru­nginya dengan mua­tan senilai triliunan dolar Amerika tiap tahunnya.

"Tiongkok memiliki ke­sabaran dan kebijaksanaan untuk menyele­saikan perseli­sihan apapun dengan cara ber­dialog. Kami juga meyakini bahwa negara-negara yang terkait memiliki kebijaksana­an dan kesaba­ran untuk me­lakukan aksi damai," Sun mengatakan. "Saya selalu per­ca­ya bahwa berjabat ta­ngan lebih baik daripada ke­palan yang berben­turan".

Wakil Menteri Pertahanan Vietnam, Nguyen Chi Vinh, mempe­ringatkan adanya "ke­cenderungan yang turun da­lam keamanan" di Laut Tiong­kok Selatan.

"Jika tidak dibahas secepat mung­kin dan sukses, masalah itu diper­kirakan akan ber­ujung pada per­saingan per­senjataan, persaingan strate­gis para kekuatan dengan kon­sekuensi yang sangat merusak dan tidak dapat diprediksi," Vinh menga­takan

http://harian.analisadaily.com/manca...856/2016/06/06
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.