Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andi1987Avatar border
TS
andi1987
Mengenal Formalin
Mengenal Formalin

Selama ini, masyarakat awam mengenal formalin sebatas bahan pengawet mayat atau yang sejenis. Formalin sendiri memiliki beberapa nama, antara lain: formaldehide, formal, metanal. Formalin merupakan cairan yang tidak berwarna dengan karakteristik bau yang menyengat, pedas, iritan, dan menghasilkan aroma terbakar. Formalin sebenarnya telah ditemukan kimiawan Rusia, Aleksander Butlerov, tahun 1859. Kemudian diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867 dengan rumus kimia H2CO.

Formaldehide dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan (terutama di sektor peternakan), pembersih lantai, kapal, gudang, pakaian, dan membalsem untuk mematikan bakteri dalam mengawetkan bangkai.

Dalam industri, formaldehide digunakan dalam produksi polimer dan beberapa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, dan melamin, formaldehide dapat menghasilkan resin termoset yang keras. Biasanya dipakai untuk lem permanen dalam industri kayu lapis dan karpet.

Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida pembasmi lalat dan serangga, bahan pembuatan sutera sintetik, zat pewarna, cermin, kaca, pengeras lapisan gelatin dan kerta dalam dunia fotografi, bahan pembuatan pupuk urea, bahan pembuatan produk parfum, bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.

Penggunaan formalin yang tidak tepat sungguh sangat disesalkan dan memprihatinkan. Sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium oleh instansi yang berwenang, telah menemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet. Praktik ini sebenarnya telah digunakan oleh produsen dan pengelola bahan pangan sejak beredarnya formalin di pasar.

Apabila kadar di udara mengandung lebih dari 0,1 mg/kg formaldehide, jika terhirup dapat menyebabkan iritasi membran mukosa yang menyebabkan keluar air mata, pusing, nyeri yang intens, tenggorokan terasa terbakar serta kegerahan. Jika terpapar formalin, misalnya terminum, dapat menyebabkan rasa mual, hematemesis, diare disertai darah, hematuria, anuria, asidosis, vertigo, dan kegagalan sirkulasi.

Jika formalin terlanjur terhirup, segera minum air putih, susu atau obat yang mengurangi iritasi, norit, atau segera periksakan ke dokter agar segera dilakukan pemeriksaan dan perawatan secara profesional.


Sumber


0
1.3K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.