Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Ahok: Pejabat Kadang Tak Mengerti Pasang Surut Air Laut


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, naiknya permukaan laut di Teluk Jakarta merupakan akibat dari mencairnya lapisan es di kutub karena pemanasan global dan daya tarik bulan.

Ia menilai perlu menyampaikan hal itu. Soalnya, kata dia, cukup banyak pihak yang menuding naiknya permukaan laut di Teluk Jakarta akibat adanya proyek reklamasi.

"Pasang surut bukan karena reklamasi ya, karena daya tarik bulan. Itu mesti ngerti. Kadang-kadang pejabat enggak ngerti pasang surut itu. Dikiranya gara-gara reklamasi," kata Ahok di gedung Yayasan Buddha Tsu Chi, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2016).

Ia menambahkan, "Jumlah volume air dunia sama banyaknya. Cuma ada yang cair, ada yang beku. Nah, yang beku ini berkurang karena mencair. Karena mencair, (permukaan) laut lebih tinggi dari dulu," ujar Ahok.

Menurut Ahok, ada 40 persen wilayah Jakarta yang kini berada di bawah permukaan laut, sementara tanggul laut di pesisir Jakarta tak kuat menahan banjir akibat pasang air laut atau rob.

Ia menegaskan, salah satu solusi untuk mencegah tergenangnya 40 persen wilayah Jakarta oleh air laut adalah dengan membangun tanggul A. Tanggul A merupakan salah satu tanggul yang masuk dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"(Konsultan) Belanda menghitung kita mesti membangun tanggul A, NCICD A. Setinggi berapa? Setinggi 3,8 meter, lebar 5-20 meter. Baru bisa kuat menghadapi air laut," ujar Ahok.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...surut.air.laut

BPBD DKI Bantah Banjir di Pantai Mutiara Akibat Reklamasi
Satu minggu ini air laut pasang sedang tinggi.

VIVA.co.id – Jebolnya tanggul di Perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat air menggenangi empat blok dengan 124 unit rumah yang ada di lokasi.
Terjadinya peristiwa ini membuat tanda tanya, apakah hal tersebut imbas dari reklamasi? Pasalnya, untuk mencapai ke perumahan ini, memang harus melewati beberapa jembatan yang alirannya berasal dari laut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu Haryanto membantahnya. Kata dia, hal ini dikarenakan siklus air laut pasang.
"Sepertinya ini karena siklus pasang saja, karena satu minggu ini emang bulan besar, bulan purnama, air laut pasangnya sedang tinggi," jelas Denny di lokasi kejadian, Sabtu 4 Juni 2016.
Denny pun menyatakan, sebelum tanggul jebol, Puslab BPBD DKI Jakarta telah melakukan pemantauan di stasiun pemantauan air laut Pasar Ikan.
Dari pemantauan tersebut, diketahui kenaikan air laut sudah mulai bergerak hingga 193 sentimeter (cm). Siaga tiga diberlakukan di beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut.
Puncaknya, air laut semakin meluap pada pukul delapan malam, dengan ketinggian hingga 245 cm dan status menjadi siaga dua.
"Untuk siaga dua sendiri, biasanya tidak ada dampak signifikan. Tapi ini karena tanggul jebol, dampaknya kena kompleks Pantai Mutiara ini," jelasnya.
Denny mengatakan, bahwa saat ini peristiwa tersebut belum menjadi bagian tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta, melainkan pengembang perumahan.
"Investigasi sedang dilakukan. Ini tanggung jawab developer, karena belum diserahkan kepada Pemda. Kalau sudah di Pemda, maka diserahkan ke dinas terkait.
http://metro.news.viva.co.id/news/re...ibat-reklamasi
0
7.3K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.