Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

erikradjuandarAvatar border
TS
erikradjuandar
Mohon Saran Permasalahan Ane (Istri Minta Cerai)
Agan dan sista yang baik hati. Di forum ini ingin ane curhat masalah ane. Mohon sarannya jelek dan baik diterima kritikannya,. Ane dan istri berkenalan lewat Facebook. Dari itulah kami kemudian kopi darat. Sejak awal ane sudah menganggap dia hanya sekedar teman saja. yang bertemu lewat Facebook dan tidak mengangapnya serius. Dikarenakan kami terpaut jauh jarak tempat tingal lokasi kami berdua. Saya dikota B istri dikota A. Istri ane kedudukannya lebih tinggi dari ane, dan dengan gaji yang cukup besar pula. Untuk ukuran dikota istri ane dia adalah seorang yang cukup mapan, sedangkan ane sendiri untuk ukuran ane dikota ane adalah untuk ukuran yang sedang-sedang saja atau bisa dikatakan cukup. Setelah bertemu dan kopi darat ane berusaha melupakannya, dan dia tetap mengejar saya terus. Sebenarnya ane sudah berusaha menolaknya, soalnya sudah tahu bakal LDR dan bertemu sebulan sekali. Karena ane tidak bisa menikah dengan LDR. Dia sampai menangis-nangis untuk meminta menikah dengan ane. Itupun ane hanya kasihan saja dan sayang kepada istri ane, karena dia sering mengalami gagalnya percintaan. Dia berharap dengan ane berhasil dan apabila tidak dia akan membujang selamanya. Setahun kemudian kami menikah. Dan ane merasa bangga bisa menikah dengan biaya sendiri tidak memberatkan orang tua. Dan kami pun bisa honeymoon ditempat yang cukup bagus. Semasa honeymoon selesai dan kamipun kembali ke kota masing-masing. Begitu sedih hati ane yang baru saja berinteraksi dengan istri dalam waktu hitungan hari harus berpisah lagi. Ane sampai menangis tak bisa apa-apa meratapi nasib ane. Ane merasa jengkel, amarah di dada. Dan di tahun pertama pernikahan, kami bertemu setiap dua minggu sekali. Itupun hanya di weekend saja. Dalam hal ini ane yang sering berkunjung kekota istri ane, dan istri ane hanya setahun sekali berkunjung ke kota ane. itupun hanya pada waktu lebaran saja. Pada suatu ketika saya dinas diluar kota, tiba tiba istri ane sakit. Saya tidak bisa menjaganya. Dan dia marah besar, dengan segala daya upaya ane berusaha minta maaf kepadanya. Walau dengan agak kesulitan. Hal ini masih bisa diatasi, dan ketika sakit yang kedua ketika istri ane sakit lagi, saya bisa menemaninya. Walau hanya sehari. Dan setelahnya kami masih melakukan LDR lagi. Kali tahun kedua pernikahan, ane berusaha untuk pulang ke kota istri ane seminggu sekali. Walau kadang terasa cape dan lelah serta butuh ongkos yang lumayan, bahkan ane sering merasa uang ane habis hanya untuk biaya perjalanan. Alias besar pasak daripada tiang. Ane masih berusaha tetap sabar. Walaupun begitu sedikit sedikit ane masih bisa memberinya sekedar uang jajan dan beberapa hal keperluan dia. Itupun dari hasil uang sambilan diluar pekerjaan utama ane Perjuangan LDR itu memang sulit gan, kadang ane marah, kenapa ane ditimpa maslah seperti ini. Amarah itu terasa didada ingin saya tumpahkan kepada istri ane, tetapi karena jarak yang jauh menjadi terhambat marah itu. Hanya menggumpal didada. Kesalahan besar pernikahan kami adalah komunikasi. Ketika masing-masing pihak tertimpa masalah baik kantor atau pribadi tidak bisa saling mencurahkan isihati kepada pasangannya hingga terjadilah sumbatan, hal inilah yang sering menjadi pemicu masalah. Puncaknya adalah ketika ane malam-malam datang mengunjungi istri ane, malam itu ane mengetuk-ngetuk pintu rumahnya lama banget tidak dibukakan pintu, mungkin ada setengah jam. Cape, lapar dan kesal bercampur jadi satu. Akhirnya setelah setengah jam ane dibukakan pintu. Ternyata dia sedang tertidur, yang bikin tambah jengkel adalah dia langsung melanjutkan tidurnya lagi. Sementara ane yang jauh-jauh datang badan terasa lengket ingin mandi bingung. Karena handuk tidak ada, ane harus memakai pakaian yang mana. Aku mau mencari handuk dan pakaianku dilemari takut nanti malah mengacak-acak lemari tersebut dan dimarahi. Akhirnya ane mandi seadanya. Selesai mandi, anemasih pandangi istri ane yang masih tertidur. Ane merasa lapar sangat. Ane sungguh heran jauh-jauh didatangi, ane dibiarkan begitu saja, yang sangat disayangkan ialah ane kelaparan dirumah istri ane sendiri yang saat itu tertidur pulas. Dan malam itu ane tidur dengan perut yang kelaparan. Esoknya ane mendiamkan dia, karena marah. Istri ane tahu kalau saya marah, dan sampai pulang ke kota ane lagi saya suasana tetap terasa tak enak. Ane pulang kekota ane dengan masih menyimpan marah, suatu ketika pada saat libur panjang terjadi kesalah pahaman, hal inilah yang sering terjadi dalam hubungan pernikahan kami adalah kurangnya komunikasi. Walaupun secara harfiah kami sering sekadar basa basi. Tapi jarang sekali curhat akan masalah kami jadi mungkin hubungan kami terasa kering. Saat itu libur panjang ane sebenarnya sudah akan pulang ke istri ane, tapi dia mencegahnya, karena mungkin dia akan berkunjung kota ane. Akhirnya tiket ane batalkan dan ane mengambil kerjaan tambahan di waktu libur itu, tapi mendadak kemudian ane dikabari bahwa istri ane sedang sakit. Ane tak bisa apa-apa. Soalnya ane sudah mengiyakan mengambil kerjaan sambilan ini. Istri ane sakit selama tiga hari, memang ane menyesal tidak bisa menemaninya. Dia mengatakan bahwa sudah diurus sama keluarganya.
Setelah kejadian itu ane merasa bersalah untuk kepadanya, dan ane berusaha menanyakan kabar. Tapi hanya dibalas pendek-pendek. Dan kemudian ane disibukkan pekerjaan utama ane kembali, hingga ane lupa untuk bertegur sapa. Sampai suatu malam ane menanyakan kabarnya, dan pagi harinya dia baru membalas sapaan ane dengan balasan yang menyakitkan. Bahwa dia mengajak pisah, dia sudah tak cocok dan hubungan kita malah semakin saling menyakitkan. Ane sempat marah saat sat itu, tapi dengan hati dan kepala yang dingin ane coba untuk menenangkan dia. Tapi sepertinya dia masih berniat saja berpisah. Ane sudah berusaha menyakinkan dia bahwa saya sudah berusaha semaksimal mungkin, hubungan ini adalah LDR, rentan dengan keretakan. Dia sepertinya sudah tidak merasa seperti suami istri, padahal ane juga sudah berjanji untuk keluar dari kerjaan dan mencari kerjaan di kota istri ane. Walau sebagian keluarga ane merasa keberatan dan khawatir dengan keputusan ane untuk keluar dari pekerjaan. Dengan segala perjuangan dan pengorbanan ane merasa tidak adil. Walau kalau dipikir lebih jauh memang leibe baik ane cari istri yang sekota saja, karena sudah tentu ada yang merawat dan memperhatikan ane dengan penghasilan ane yang sekarang ini. Karena walaupun istri ane bergaji besar dan mapan, ane merasa dia tak ada manfaatnya dalam kehidupan ane. Mohon sarannya ya gan sis atas persoalan ane…
padasw
padasw memberi reputasi
1
9.8K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread10KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.