Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

reyhangendutAvatar border
TS
reyhangendut
A Moment to Remember


Hi agan dan aganwati, emoticon-Shakehand2
gua sebagai pendatang baru di forum terbesar di indonesia yang bernama KASKUS ijinkanlah membagikan sebuah cerita untuk mengisi waktu luang kalian, silahkan dibaca dan dinikmati dengan segelas kopi panas emoticon-coffee

Spoiler for Tanya & Jawab:


Spoiler for Peraturan:



Spoiler for INDEX:


Prologue??

Pernahkah kalian mempunyai sebuah kenangan yang tidak akan terlupakan? Bahkan hingga detik ini walaupun kadang hal itu sangat menganggu dan membuatmu lelah untuk mengingatnya.

Jika kalian pernah merasakannya? Jawabannya sama seperti gua. Setiap saat, gua harus menyibukkan dengan kegiatan yang sangat sukai agar tidak teringat kembali.
Seperti cerita yang pernah gua baca di sebuah forum kaskus dengan judul Sepasang kaos kaki hitam.

'kenapa kenangan itu indah dan manis?'

'Karena dia tidak akan pernah terulang kembali, itulah yang membuatnya berarti'


Bahkan seorang teman yang selalu ada buat gua saat di bogor pernah mengatakan

"bro, lu tau kadang tuhan sering membuat kejutan dalam kehidupan kita. Ketika lu yakin dengan dia, ternyata tuhan punya rencana lain. Dan sekarang yang lu hanya punya 'A Moment To Remember' bersama dia. Gua mohon sama lu, bersikap seperti yang seharusnya, ok"

'Terus gua harus bagaimana za??"

"Soal itu hanya lu yang tahu untuk bagaimana mengatasinya han, jangan sampai dia melihat lu jadi begini nanti membuatnya menjadi sedih han.."


Gua menatap sebuah kamar yang menjadi kenangan dalam hidup gua, sudah 20 tahun gua tinggal di rumah kedua orang tua sendiri dan sekarang harus siap kerja di kota lain walaupun jauh dari orang tua. Berbekal 2 tas ransel yang berisi pakaian gua sehari - hari dan 1 tas laptop merek Toshi yang dibeli nyokap beberapa tahun silam.

"Hah, kayaknya nanti gua bakalan kangen nih sama kamar gua" gua rebahan di ranjang empuk dan terdengar denyit kayu yang masih mampu menahan tubuh gua yang sudah gempal. Dengan memeluk guling kesayangan gua, mencoba mememjamkan mata sebelum ke luar kota tepatnya menuju kota yang terkenal akan julukan kota hujannya karena gua keterima di sebuah hotel yang cukup terkenal.

"Hann, bangun" seseorang membangunkan gua dengan suara yang sangat familiar di telinga, ya itu adalah nyokap.
Perempuan yang sangat berjasa bagi kehidupan gua semenjak ditinggalkan bokap, yang telah dijemput oleh yang maha kuasa akibat kecelakaan saat gua kelas 3 SMA. Itu terjadi beberapa bulan sebelum diadakannya Ujian Nasional atau dapat disingkat dengan UN, mendengar peristiwa kecelakaan tersebut membuat gua merasa 'jatuh' namun tidak berselang lama karena sahabat gua andre,iwan, shella dan nadila selalu mensupport gua untuk segera 'bangkit'. Ah sudah lupakan tentang peristiwa sedih tersebut, karena itu hanya masa lalu tersedih yang menimpa kehidupan gua dan ingin dilupakan walaupun kebaikan dan ketegasan bokap selalu gua rindukan.

"Ada apa bu?" Gua mencoba membuka mata setelah tertidur, jam sudah menunjukkan angka 10.00 artinya sudah tertidur selama 1 jam.

"Tuh kamu dicariin sama andre, iwan, nadila sama shella. Buruan ke bawah." Ucap nyokap yang meninggalkan kamar pribadi gua. Dengan langkah gontai, gua pun ke bawah dan menghampiri mereka yang sedang bercanda gurai di ruang tengah.

"Hoo, ini dia sang perantau yang sebentar lagi akan meninggalkan kota ini" sahut Andre yang baru saja melihatku turun dari tangga dengan pakaian yang masih lengkap.

"Asik, ternyata sahabat kita selangkah lebih maju dari kita nih" sambung iwan, yang disertai dengan canda tawa dari mereka berempat. Gua tersenyum melihat mereka, karena dihati kecil gua mungkin tidak pernah bisa melihat mereka untuk sementara waktu.

"Sini han, dari tadi berdiri terus." Ucap Nadila yang memberi tanda untuk menghampiri mereka.

"Tidur melulu, dasar gendut" ejek Shella

"Kampret lu shell, gua kan ngantuk apalagi ke bogor cukup jauh jadinya butuh stamina" elak gua menghindari ejekan dari shella

Kami semua terlarut dalam obrolan serta di canda gurau, gua berharap persahabatan kita berlima tetap terjaga walaupun nanti ada disalah satu kita yang berpacaran satu sama lain dalam hati gua berdoa tidak ada keretakan.
Menurut gua, persahabatan perempuan dengan laki - laki tidak sepenuhnya 'pure' persahabatan karena bisa dipastikan ada salah satu pihak yang menyukai sahabatnya sendiri. Itu lah yang terjadi dalam persahabatan kami berlima, mungkin mereka tidak saling tahu menahu siapa yang menyimpan rasa satu sama lain tapi gua tahu. Seperti Andre yang suka dengan perempuan berjilbab dan kacamata minusnya bernama Nadila, lalu Iwan yang menyukai perempuan 'agak' tomboy dan berkuncir layaknya ekor kuda yang bernama Shella sedangkan pihak perempuannya entahlah sedikit 'rumit' untuk membaca perasaan perempuan, khusus gua tidak pernah menyimpan rasa sama sahabat sendiri baik Shella dan Nadila karena gua hanya 'pure' perasaan sahabat kepada mereka. Kalian tidak percaya? Bilang munafik? Terserah pendapat kalian, tapi gua berprinsip kalau
'persahabatan adalah ikatan yang lebih kuat dibandingkan apapun setelah keluarga, mungkin jika diurutkan adalah keluarga, persahabatan, dan cinta. Dan didalam sebuah buku gua pernah baca jangan ada hubungan lebih dalam ruang lingkup persahabatan'

Jam dinding telah menunjukkan pukul 11.15, tidak terasa sudah 1 jam lebih gua ngobrol bersama mereka. Gua lirik ke iwan dan memberi tanda ketukan di jam tangan silver milik gua bermaksud untuk segera bergegas ke terminal untuk berangkat menuju kota bogor.

"Guys, gua sama iwan berangkat dulu ya ke terminal bus. Buat berangkat ke bogor." Ucap gua melangkah kembali ke atas dan mengambil tas.

"Cepet amat han" kata Nadila yang menunjukkan rasa kecewa kepada gua. Sebenarnya bus akan berangkat jam 12.30 tapi karena takut terlambat gua pengen ke sananya agak cepetan lagipula ada sesuatu yang ingin gua bicarakan dengan iwan.

"Iya nih han, masa lu langsung berangkat sih." Sambung shella

"Yeee, gua kan mau ke terminal sama iwan lagipula ada urusan penting gua sama dia, biar 'quality time'." Ujar gua mencoba menenangkan.

"Idih, kebiasaan banget dah lu homoan berdua" sahut Andre dengan berakting wajah jijik

"Anjir lu ndre" balas iwan

"Yaudah kita bakalan pergi dulu ke terminal, kalian mau langsung pulang?" Tanya gua

"Enggak juga, aku sama nadila pengen ke mall buat beli baju sekalian cari novel yang bagus" jawab Shella yang berdiri dari sofa empuk berwarna cokelat tersebut diikuti dengan nadila.

"Lah terus gua gimana?"

"Emangnya lu mau ikut mereka, ndre?"

"Kagak ah males, lu tau sendiri han kalau mereka berdua jika sudah belanja lama banget" gerutu andre

"Nyebelin lu ndre" diikuti lemparan bantal sofa oleh shella

"Sebentar, gua mau pamitan dulu sama nyokap" gua melangkah ke dapur dan terlihat nyokap sedang membuatkan bekal makanan untuk gua.

"Bu, aku berangkat dulu ya." Pamit gua dengan mencium telapak tangan nyokap.

"Hati - hati disana, awas jangan macam - macam disana. Kamu inget kan peraturan di rumah?"

"Tidak boleh merokok, tidak boleh minum alkohol, boleh pacaran namun jangan berbuat lebih" ujar gua yang mengingat peraturan nyokap ketika dirumah, bahkan hingga sekarang peraturan ini selalu diingat walaupun sudah pisah rumah.

"Bagus itu baru anak ibu..." Nyokap tersenyum memandang gua, kemudian berbalik mengambil bekal dan menyerahkannya ke gua. "Ini bekal yang sudah ibu siapkan, kesukaan kamu nih ayam balado hijau."

"Wah harumnya enak banget bu, nanti di kos deh aku makannya soalnya males kalau makan di perjalanan" ucap gua menerima bekal dari ibu

"Yaudah hati - hati dijalan yak nak"

Sekarang gua sudah berada di bus dan perjalanan menuju ke kota bogor setelah acara sedih - sedihan bersama sahabatan gua ( untuk yang ini jangan dipercaya!! ), sebelum keberangkatan gua bersama iwan ke tempat tukang baso favorite gua di sekitar sini karena kelaperan belum sarapan walaupun nyokap sudah menyiapkan bekal tapi itu buat nanti saja untuk dimakan.

"Han, lu yakin bakalan pindah ke sana? Terus yang jaga ibu lu gimana?" Tanya iwan menyeruput kuah bakso yang kental

"Gua keterima kerja disana lagipula gua pengen mandiri dan membantu nyokap wan, nah urusan jaga ibu gua tolong ke elu ya" ujar gua

"Ke gua? Yakin lu?"

"Lu kan deket tuh dari rumah gua paling beda beberapa blok, tolong jaga nyokap ya. Sekalian bilangin kepada yang lain, terus ajakin nyokap lu ngobrol sama nyokap gua, bisa?" Gua meminta bantuan kepada iwan untuk menjaga nyokap sebab nyokap dirumah cuma tinggal sendiri dan tidak ada siapapun, adik? Gua adalah anak tunggal jadinya hanya gua sama nyokap yang tinggal.

"Bisa, kan lu bestfriend gua han."

"Sipp wan, makasih ya"

"Iya"

"Eh gimana hubungan lu sama shella?" Mendengar pertanyaan gua, si iwan tersedak bakso kecil yang dimakannya. Buru - buru dia meminum es the manis yang ia pesan.

"Ah kampret lu, gua jadi keselek kan."

"Hehehe.. Sorry"

"By the way, kok lu tahu gua suka sama dia?"

"Itu Rahasia men"

"Anjrit lu"

Gua duduk di dekat dengan jendela sepertinya langit tidak mendukung kepergian gua dari kota ini, seakan langit menangis melihat gua pergi meninggalkannya. 'Drrt' pesan singkat masuk kedalam handphone, pasti ini dari mereka karena hanya mereka yang tahu nomor handphone gua, kalau yang lain cuma mengetahui pin bbm sama line doang. Sepasang earphone gua colokkan pada handphone, gua cari daftar musik yang bagus untuk didengarkan dan pilihan gua jatuh pada lagu pasto yang aku pasti kembali.

Aku hanya pergi tuk sementara

Bukan tuk meninggalkanmu selamanya

Aku pastikan kembali pada dirimu

Tapi kau jangan nakal

Aku pasti kembali

"Hah, apakah gua bisa menjadi mandiri ya disana?" Gua khawatir akan masa depan di bogor, takutnya malah mengecewakan nyokap yang sudah membesarkan gua hingga sekarang.

Oh iya gua lupa kita belum berkenalan ya, perkenalkan nama gua reyhan. Seorang pria yang memiliki tinggi 173 cm, kulit sawo matang, rambut lurus dan berbobot 'obesitas' tapi jangan dilihat dari kekurangannya, gua cukup bisa menggunakan pisau dapur.
Ijinkanlah gua untuk mendongengkan sebuah cerita tentang perempuan yang mengajarkan gua tentang kehilangan kedua kalinya.
Diubah oleh reyhangendut 03-01-2017 16:33
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
10.4K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.