Kisah Imas, Berjuang Merawat Putrinya yang B
elum Bisa Jalan di Usia 7 Tahun
Jakarta, Septi Ayunda Safitri (7) sempat terjatuh saat digendong ketika ia berusia 3 bulan. Hingga usianya 3 tahun, Septi masih belum bisa berjalan. Ketika diperiksakan ke dokter, gadis cilik itu didiagnosis dengan cerebral palsy.
"Habis jatuh kan kita urut, tangannya bengkak. Emang badan dia yang bagian kanan bisa digerakkin tapi susah. Pas dibawa ke dokter katanya spili," tutur ibunda Septi, Imas Rohaini (33) ditemui usai temu media 'Save the Children: Equal Rights Equal Opportunities' di Bebek Bengil Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014).
Dikatakan Imas, kondisi anaknya yang belum bisa berjalan meski sudah besar kerap menimbulkan ejekan dan cemoohan dari para tetangga. Kadang-kadang, bocah tersebut juga dikucilkan. Padahal, menurut Imas sehari-harinya Septi bisa melakukan kegiatan normal, hanya sulit untuk berjalan.
"Ah saya mah biarin aja yang penting mah saya kan nggak nyusahin mereka," ujar Imas yang sehari-harinya membantu sang suami mencari nafkah dengan memasang payet kebaya pengantin ini.
Meski belum bisa berjalan, Septi sangat rajin ke sekolah. Selama tiga hari dalam seminggu, ia bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) dekat rumahnya. Kemudian, di hari lainnya ia bersekolah di Cijerah. Untuk mengantar Septi ke sekolah, terkadang Imas bergantian dengan putra pertamanya yang berusia 12 tahun.
"Udah sekolah, baca nulis belum bisa, sekarang lagi belajar. Saya senang sekolah, ketemu teman-teman di sekolah. Saya punya cita-cita jadi polisi," kata Septi sembari tersipu malu saat ditanya bagaimana perasaannya bisa bersekolah.
Selama di rumah pun, diakui Imas, kedua kakak Septi tetap sayang dengan sang adik. teman-teman sebaya Imas di lingkungan rumah juga mau bermain dengan gadis cilik yang hobi menggambar dan mewarnai itu. Sejak setahun belakangan, setiap sebulan sekali, Imas dan suaminya, Hari Suko (41), ikut pelatihan yang diadakan Save The Children.
"Kita diajarin ngelenturin tangan, kaki, mulut. Ada juga PR buat orang tua di rumah anaknya harus dilatih biar kakinya lentur ditekuk-tekuk, diajarin berdiri, jalan gitu. Alhamdulillah ada kemajuan. Kalau dipegangin, dia bisa jalan pelan-pelan. Saya berharap Septi bisa mandiri nanti kalau sudah besar," tutur Imas.
A J G M J