ini bukan tulisan ane, ane copas dari sini https://web.facebook.com/mahmud.syal...53502858096044

Jejak Digital Ahok, Reklamasi dan PTUN

Terus terang, cuma bisa misuh dari A sampai Z, dari Ancuk sampai Zancuk, baca jejak digital Sang Gubernur Agung Podomoro (baca di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...gung.Podomoro) yang suombong dan cocotnya mencla-mencle itu…

Awalnya, Ahok dengan sombongnya nantang agar penolak reklamasi gugat ke Pengadilan, seperti terbaca di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...mpaign=related

Akhirnya, kawan-kawan nelayan didampingi dengan tim hukum yang solid dan sangat hati-hati menyusun gugatan, penuhi tantangan Ahok, dan … MENANG!
Bisa baca beritanya di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...ampaign=khiprd

Apakah kisah berakhir di sini? TIDAK!

Ahok masih ngeyel dan ngomong sak karepe dingklik, bahwa meski kalah di PTUN bahwa Reklamasi tidak bisa dihentikan, seperti terbaca: http://megapolitan.kompas.com/read/2...ampaign=khiprd

Bagaimana reaksi kawan-kawan nelayan yang menggugatnya? Ternyata, kawan-kawan ini setidaknya melalui statemen Mas Ahmad Marthin Hadiwinata, Ketua Bidang Pengembangan Hukum dan Pembelaan Nelayan KNTI di depan kantor PTUN, masih sayang banget ama Ahok, dan mengingatkan dengan baik bahwa "Jika Pak Gubernur masih ngotot, ini preseden buruk Pak Gubernur tidak taat konstitusi”, seperti yang dapat dibaca di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...mpaign=related

Dengan kata lain, kawan-kawan nelayan terlihat sekali masih sayang dengan Ahok, masih ingatkan: Stop, jangan langgar rambu dan melewati! Jangan teruskan! Setiap tindakan pembangkangan terhadap konstitusi itu serius, itu makar, itu tindakan yang hanya dilakukan MUSUH NEGARA!

Kalau kawan-kawan nelayan ini tidak sayang pada Ahok, tentu dengan mudah tinggal laporkan pembangkangan Ahok terhadap konstitusi ini kepada pihak yang berwajib, khan? Kisah selesai, khan?

Ternyata, Ahok gak ngerti kalau dieman, masih disayang oleh rakyatnya, wabil khusus kawan-kawan nelayan (yang meski sudah didodhiliminya dan kemudian menuntut haknya). Ahok masih saja keras kepala! Masih saja bebal! Tololnya ini lhoo… Minta ampun! Ya, Ahok masih ngotot lanjutkan proyek reklamasi, semua argumen ngawur dan kurplak (syukur njeplak) dikeluarkan, dan diamini - dibuzz para buzzer yang gelap hati dan keilmuannya. Berita bahwa Ahok masih saja kekeuh dengan kedunguannya, bisa dibaca di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...ampaign=Kaitrd

Namun, tak lama kemudian, bisa jadi setelah orang terdekat dan dipercayanya memberi tahu bahwa omongan ngawurnya sudah kebablasan, omongan Ahok pun berubah 180 derajat! Dia kemudian menyatakan bahwa proyek reklamasi harus berhenti sampai berkekuatan hukum tetap! Opone gak juancuk bin huasyu bin sugatel ini namanya?

Aku kutip kata-kata berikut:

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kini akan mematuhi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terkait proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta. Dia mengatakan, proyek reklamasi tersebut harus berhenti sampai berkekuatan hukum tetap.
"Kita tentu harus patuh pada putusan hukum. Putusannya menunda sampai mendapat putusan inkracht yang tetap. Menteri Lingkungan Hidup minta kita menunggu sampai melakukan audit lingkungan. Jadi ya tunggu," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di RPTRA Harapan Mulia, Rabu (1/6/2016).
Padahal, tadi malam, Ahok mengatakan, proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta tidak serta-merta bisa dihentikan.
Proyek reklamasi pulau tersebut masih bisa dilanjutkan oleh perusahaan lain. Ahok berencana akan mengalihkan tanggung jawab pelaksanaan reklamasi Pulau G ke salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI, yakni Jakarta Propertindo.
"Semalam saya belum melihat putusan hakim seutuhnya. Ya, sekarang kalau putusan hakim begitu, ya tunggu," ujar Ahok.

Bisa dibaca selengkapnya di: http://megapolitan.kompas.com/read/2...i.putusan.ptun

Ngono yo ngono, tapi yo ojo ngono Cuuuk…Eh, Hoook maksudnya...

‘Ala kulli hal, buat yang masih mendukung membabi buta Ahok dengan segala kemencla-menclean, sampeyan masih sehat? Kalau sampeyan jantungan, karena Ahok bisa dengan mudah ngomong dengan enteng, “Semalam saya belum melihat putusan hakim seutuhnya. Ya, sekarang kalau putusan hakim begitu, ya tunggu”, … silakan hubungi sahabatku yang kebetulan spesialis jantung, Dr. Jordan Bakhriansyah, SpJP.

Sebagai penutup, silakan dipendiliki foto-foto beberapa jejak digital yang aku kutip di sini.



PS.
Sengaja, aku konsisten pakai sumber jejak digital yang sama, kompas.com, biar ndhak ada lagi omongan "sumber yang itu khan punyanya itu, itu khan anti Ahok" atau "sumber yang ini khan emang benci dan menyerang Ahok, sebagai bahan jualan ke lawan Ahok dan sekaligus ngancam Ahok, karena sumber itu khan mau bangkrut, utangnya bermiliar-miliar", dst..