Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

curhaterusAvatar border
TS
curhaterus
Saat Cinta, Ekonomi, dan Pertemanan saling bersimpangan.
Halo agan sista semuanya, Jujur ane bingung sama yang lagi ane hadapin saat ini.. 'Pelik' kalo kata bahasa tongkrongan ane emoticon-Hammer


Agan sista semua pasti bisa menerka nerka lah ya masalah ane apa based on the title yang ane pake. Tapi ane akan kasih sedikit background ane dulu deh sebelum masuk ke masalah yang lagi ane hadapin sekarang ini. Tadinya ane mau menyamarkan masalah ane dan hanya memberi detail detail yang penting aja, tapi setelah ane pikir lagi, biar ane bisa dapet solusi atau mungkin simpati dari agan sista, ane putusin untuk beberin sejujur jujurnya keadaan ane. (Tentunya tetap menyamarkan beberapa nama atau tempat.. karena ga lucu juga kalo sampe ada yang tau ane.. )


Ane akan nyeritain dari tiga sisi.. Sisi pertama adalah sisi Ekonomi.




Okee, jadi gini.. Ane beraasal dari keluarga yang cukup berada nih. Bokap kerja di perusahaan Jepang dan punya posisi yang cukup tinggi. Dari kecil gue udah dimanjain oleh hidup yang berkecukupan (ga berlebihan, berkecukupan). Nyokap gue juga orangnya perhatian banget sebagai ibu rumah tangga. Mereka selalu make sure gue dan adek adek gue dapet pendidikan yang cukup hingga bisa bersekolah di sekolah unggulan. Gue sendiri akhirnya saat waktunya kuliah berhasil tembus ke salah satu perguruan tinggi negeri yang favorit banget. Dan disinilah mulai jatuhnya hidup gue.

Hidup gue ga langsung jatuh dramatis gitu sih.. Tapi perlahan lahan menurun hingga sekarang berada di titik terendah.

Saat gue kuliah, Bokap mutusin buat resign dari perusahaan Jepang tempat dia kerja, dan mencoba merintis perusahaan sendiri dari uang pesangon yang ia dapet. Needless to say, ambisi bokap gue gagal dan akhirnya lama kelamaan perusahaan bokap terus menurun hingga akhirnya tutup tanpa pernah berkembang sama sekali.

Nah.. Sementara itu, gue yang lagi kuliah di luar kota ini justru menyia nyiakan kehidupan kuliah gue dengan bersenang senang ga jelas. Hingga akhirnya tanpa gue sadari gue memasuki tahun ketujuh kuliah gue. Dengan nilai yang tak kunjung membaik, akhirnya gue di DO dari kampus.. Well, ga di DO sih, kampus gue ga mau kehilangan nama baik mereka dengan men DO mahasiswa mereka dan memaksa gue untuk mengundurkan diri dari kampus.

Dengan bantuan dari temen bokap, gue dipindahin ke kampus di kota gue. Besar harapan bokap nyokap gue untuk menyelesaikan kuliah gue yang emang sedikit lagi selesai, dari 144 sks, gue tinggal 24 sks lagi menuju lulus.. Tapi lagi lagi gue dengan begonya menyia nyiakan kesempatan ini. Gue selalu cabut kuliah dan akhirnya sampe sekarang gue tulis curhatan ini, gue masih ga jelas statusnya di kampus itu..

Sampai sejauh ini gue yakin agan dan sista (Yang masih sabar baca curhatan ane) pasti ngerasa ane ini anak yang dodol banget, dikasih kesempatan kedua kok malah ga dipergunakan.. Gue bisa membela diri gue, tapi singkat cerita, iya, gue emang dodol, kok bisa bisanya gue sia siain kesempatan itu.. Penyesalan datang terlambat emang..

Sementara itu, Bokap dan Nyokap gue berusaha sekeras tenaga mencari uang. Bokap berhasil kerja lagi jadi konsultan dengan penghasilan yang cukup. Nyokap juga iseng iseng nyoba buka bisnis online dan seiring waktu terbilang sukses.. Sekarang ini gue ngebantuin nyokap gue bisnis online yang semakin lama semakin sibuk. Untungnya gue cukup mengerti hal hal berbau internet dan komputer, jadi bisa dibilang gue efektig banget bantuin bisnis online.. Adek gue juga ada satu yang lulus kuliah dari universitas negeri ternama di Indonesia dan sekarang dia punya kerjaan yang stabil. Everything are finally going in our favor again..


But not for long..



Mungkin karena usia bokap yang semakin lanjut, jasa doi sebagai konsultan semakin jarang terpakai, perlahan tapi pasti Hutang Kartu Kredit mulai membengkak. Tagihan tagihan banyak yang harus menunggak. Dan disaat yang bersamaan, adik adik gue yang lain mulai masuk kuliah. Dan entah bagaimana, mereka malah memilih kuliah yang biaya kuliahnya cukup mahal. Gue dulu saat memilih kuliah, gue sengaja pilih kuliah yang murah supaya ga memberatkan bokap nyokap meskipun saat itu keadaan finansial keluarga gue masih kuat. Makanya gue aga kesel sama kedua adek gue yang memilih masuk kuliah di tempat yang mahal. Tapi bokap dan Nyokap menyetujui pilihan mereka. Dalam hati gue tau pendidikan emang paling penting (meskipun gue ga lulus kuliah sampe sekarang) dan gue juga ga bisa ngomong banyak karena gue udah cukup menyusahkan bokap nyokap gue karena ga lulus kuliah.

Alhasil sekarang ini keadaan keluarga gue secara finansial sedang sangat kesusahan.. Pemasukan terbesar berasal dari pendapatan bokap gue yang hanya cukup untuk membayar uang semester kuliah adek adek gue, tagihan hutang kartu kredit, dan tagihan listrik dan air. Untuk belanja kebutuhan sehari hari, keluarga gue berharap dari bisnis online yang dirintis oleh nyokap gue. Sementara adek gue yang udah lulus kuliah juga ikut membantu membayar tagihan internet.

Yaa, gue tau, keadaan gue ga separah itu. Sekeluarga masih bisa makan teratur, masih bisa nonton tv, masih bisa internetan, masih punya mobil dsb dst. Gue tau masih ada orang dibawah gue yang keadaan finansialnya jauh lebih parah dari yang dialami keluarga gue. Tapi gue dan keluarga gue akhirnya merasakan desakan ekonomi yang ga pernah dirasakan semenjak bokap nyokap menikah. Itu cukup membuat keluarga gue ngedown. Uang yang didapet dari bisnis online selalu terkuras sama kebutuhan sehari hari, jadilah sekarang ini gue hampir ga pernah megang duit. Bisa punya 20.000 aja udah syukur gue..

Dan itulah dia permasalahan pertama yang gue hadapin dari sisi Ekonomi.

Next.. Sisi Pertemanan.
0
2.4K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.9KThread28.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.