Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sansan08Avatar border
TS
sansan08
Semeru, Bermandikan Bintang dan Berselimutkan Dinginnya Ranukumbolo
Jumat 15 Mei 2015 pukul 11.00 aku dan sahabatku Lita Razaqna telah merapat di Stasiun Pasar Senen untuk melakukan perjalanan ke kota malang dengan tujuan gunung Semeru ,dengan transportasi Kereta Ekonomi Matarmaja yang kami booking pertengahan April yang lalu dengan harga Rp. 115.000. Setelah Aku Solat Jum’at, kami makan siang dan memastikan semua barang bawaan tidak ada yang tertinggal di motor. kami melakukan Cek in pada 14.30 dan bergegas masuk ke Kereta untuk mendapat kabin diatas tempat duduk. Jadi untuk teman-teman yang membawa barang banyak disarankan masuk ke kereta lebih awal . Kereta mulai melaju pada pukul 15.15 WIB melewati stasiun demi stasiun, kami berusaha membunuh waktu perjalanan yang berkisar 17 Jam dengan bermain catur, tebak kata dan bercanda sebelum akhirnya mengambil posisi tidur ternyaman.

Spoiler for Pose Sebelum Tidur Panjang di Kereta:


Sabtu Tgl 16 Mei Pukul 08.15 WIB kami sampai di stasiun Malang Kota Baru, berkemas dan memastikan semua barang bawaan tak ada yang tertinggal di Kereta. Kami melangkah keluar stasiun dan diluar sudah banyak Supir Angkot yang menawarkan jasa antar langsung ke Basecamp Perhutani di Tumpang dengan tarif per mobil 120.000. Harga tersebut cukup mahal apabila hanya kami berdua saja sehingga kami mencari teman untuk sharecost ongkos tersebut. beruntungnya ada 6 orang pendaki asal jakarta dengan tujuan yang sama. Setelah dihitung lumayan per orangnya kena 15.000. Di basecamp kami mengurus SIMAKSI dengan menyertakan fotocopi Identitas dan surat keterangan Sehat dari Klinik/puskesmas. Formulir SIMAKSI bisa kita dapatkan dari petugas di basecamp. Form tersebut berisi nama ketua&anggota , waktu pendakian dan daftar barang bawaan kita selama pendakian yang dibuat dalam surat pernyataan bermaterai 6000. Mulai bulan Mei 2015 TNBTS telah memberlakukan Simaksi Online dengan kuota per harinya 300 orang dengan syarat booking anggota pendakian minimal 3 orang dan 200 orang untuk simaksi langsung di Ranupani.

Setelah proses SIMAKSI rampung, ini saatnya mengurus transportasi menuju ke ranupani. Transportasi yang biasanya dipilih oleh para pendaki adalah Jip. Mobil JIP terbagi 2 jenis yaitu JIP Terbuka dengan muatan 12 orang dengan posisi berdiri dan JIp tertutup dengan muatan 8 orang dengan posisi duduk dihargai ± Rp.650.000 per Mobil.Namun kali ini kami memilih alternatif lain untuk transportasi menuju Ranupani yaitu Truk. Dari Basecamp kami menuju ke Rumah Mbak Nur yang berada di Tumpang. Dia menyediakan Truck yang siap membawa kita ke Ranupani.

Sampai dirumah Mbak Nur kami segera meletakkan Carrier dan Daypack yang menempel di pundak dari stasiun Malang baru, beristirahat sejenak melemaskan otot yang mulai kaku. Setelah nafas sudah mulai teratur kami menuju ke Pasar mencari logistik pendakian yang masih belum kami bawa dari Jakarta seperti Tempe dan sayuran. Merasa sudah melengkapi semua daftar logistik yang akan dibawa kami singgah ke rumah makan untuk sarapan sebelum kembali kerumah Mbak Nur. Si Lita yang gak mandi dari Hari Jumat memutuskan untuk Mandi dan aku memutuskan untuk tidak mandi karena merasa masih harum. Pukul 12.00 WIB perjalanan menuju Ranupani dimulai. Sepanjang perjalanan mata sudah dimanjakan dengan lereng tebing dan ladang petani yang begitu rapi bak lukisan yang biasa kita buat di bangku SD dulu. Perjalanan yang ditempuh selama 2 Jam itu mengantarkan kami di Pos pemberhentian terakhir yaitu Desa Ranupani. Turun dari Truck kami membayar ongkos sebesar Rp. 90.000 untuk berdua.

Dari gerbang pemberhentian kami berjalan menuju tempat penyerahan SIMAKSI dan melakukan pembayaran Bea masuk daerah wisata. Karena pendakian kali ini bertepatan dengan hari libur maka tarif yang dikenakan untuk pendaki lokal adalah 22.500/harinya sudah termasuk asuransi kecelakaan . Setelah melunasi bea masuk tersebut kita akan diberikan tiket oleh petugas sebagai tanda bahwa pendakian yang akan kita tempuh telah diijinkan. Sebelum berangkat kami diberikan arahan oleh para petugas yang berisi bekal untuk keselamatan dan larangan berdasarkan kejadian yang telah terjadi sebelumnya. salah satunya tidak boleh mengambil apapun di gunung.

Saya jadi ingat akan kode etik seorang pencinta alam yang pernah saya pelajari sewaktu menjadi Sispala dahulu yaitu Jangan meninggalkan apapun kecuali Jejak , Jangan mengambil apapun kecuali Foto dan Jangan membunuh apapun kecuali waktu. Hal ini yang selalu kita jadikan prinsip setiap akan melakukan perjalanan outdoor.

Spoiler for Selamat Datang di Gerbang Pendakian:


Tepat jam 14.00 WIB kami mulai melangkahkan kaki dari Ranupani dengan langkah yang selaras antara kakiku dan kaki Lita. Langkah demi langkah dengan nafas yang masih teratur melewati tanjakan dengan pemandangan hutan dikiri dan dikanan jalan. 1 jam berlalu akhirnya kami sampai di Pos 1. Di pos ini terdapat penjual semangka namun karena sudah agak sore kami gak kebagian semangka manisnya Semeru yang dihargai 2.500/potong. Di pos 1 aku dan Lita beristirahat sejenak melepaskan beban dipundak dan mengambil air minum didalam daypack. Aku melihat Nafas Lita sudah mulai terengah. Aku gak heran soalnya ini adalah Gunung Kedua setelah beberapa bulan yang lalu dia pernah aku ajak ke Papandayan. Setelah peluh sudah mulai mengering kami melanjutkan langkah kaki , kami berpapasan dengan pendaki lainnya yang baru turun dari Puncak. Kita selalu saling menegur dan saling memberikan semangat. Tapi jangan pernah percaya jika ada pendaki yang bilang “Sudah dekat tinggal 2 belokan lagi” soalnya dimanapun belokan itu memang Cuma ada 2 kalo gak Kiri yha Kanan hahaha. Dari pos 1 kita akan dimanjakan oleh jalanan yang landai dan turunan hal ini membuat langkah kaki lebih cepat dibandingkan melewati tanjakan. Sekitar 10 menit berjalan kami memilih beristirahat sejenak dengan meluruskan kaki untuk menghindari kemungkinan kram.

Kembali meneguk air yang terasa dingin karena beradaptasi dengan cuaca yang mulai dingin. Kami sepakat untuk beristirahat selama 5 menit. Tak terasa Jarum Jam sudah menunjukkan kalau kami telah beristirahat sesuai kesepakatan di Awal. Kami bangkit dan berjalan lagi dikiri dan kanan masih tetap diselimuti hutan belantara dengan jurang disisi kirinya. Tapi di salah satu sudut jalan aku menemui ada Buah dengan warna orange aku sich menyebutnya Buah Berry, Buah ini bisa dimakan rasanya Asem manis namun karena letak buah agak jauh dari jangkauan aku mengurungkan niat untuk mencicipi buah tersebut.

Setelah 2 jam perjalanan dari Pos 1 akhirnya kami sampai di Pos 2. Disana ada beberapa pendaki yang beristirahat seraya menyedu Kopi atau Teh dan memasak Mi sebagai energi baru untuk pendakian. Kami Kembali beristirahat Lita mengeluarkan Roti, Madurasa dan air. Sekitar 15 menit kami beristirahat di Pos 2 aku sempat memejamkan mata sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
Berdiri dan Kembali berjalan membunuh waktu sambil berbincang dengan pendaki lainnya yang sama-sama menuju puncak. Saling mempersilakan disaat jalan sempit yang bergantian. Apalagi di perjalanan ada tanah yang longsor, disana dipasang tali untuk pendaki menyeberang. Kita secara bergantian melewati longsor tersebut. Perjalanan setelah Pos 2 mata mulai dimanjakan dengan puncak mahameru yang sudah terlihat dengan jelas mengeluarkan asap putihnya. Ini sebagai tanda bahwa perjalanan sudah semakin mendekati Ranukumbolo. Semangat terasa terisi kembali aku dan Lita kembali memacu langkah. Melewati tanjakan dan turunan yang silih berganti. Matahari semakin turun dan suasana semakin dingin. Kami memutuskan untuk beristirahat lebih sedikit untuk menghindari dingin yang menyerang.

Dengan terus bergerak maka suhu badan tetap terjaga. Kami memutuskan berhenti sebentar guna memakai Jaket, Penutup Kepala dan Sarung tangan. Lalu kami kembali berjalan hingga sampai di Pos 3. Terlihat jelas “Tanjakan Setan” telah menantang langkah kaki. Kami memutuskan untuk beristirahat di puncak tanjakan setan. Tanjakan ini memiliki sudut kemiringan sekitar 65 sampai 75 derajat menguras tenaga dan butuh tingkat kehati-hatian yang lebih agar tidak terpeleset dan jatuh. Selain itu peralatan seperti sepatu trekking atau sandal trekking yang baik mempunyai peranan penting untuk medan seperti ini.
Sampai dipuncak Tanjakan setan kami beristirahat selama 10 menit untuk kembali mengatur nafas kami dan mempersiapkan kebutuhan mendaki di Malam hari yaitu Head Lamp dan Senter. Perjalanan berlanjut menuju pos 4 dengan kondisi sudah gelap dan suhu semakin dingin.

Kandungan oksigen terasa semakin tipis sehingga pacuan nafas semakin menderu. Namun beruntungnya kami pada pendakian ini cuaca sangat cerah dengan ribuan bintang yang terhampar bebas di langit luas. Hal ini membuat Partner saya semakin bersemangat melangkahkan kakinya. Dari salah satu sudut jalan menuju pos 4 kami telah bisa melihat ratusan tenda yang berdiri di pinggiran RanuKumbolo. Kami memutuskan menikmati hamparan bintang di salah satu sudut didekat Pos 4. Bias cahaya bintang membuat danau ranu kumbolo yang merupakan surganya gunung Semeru seperti hamparan berlian yang membuat mata terbius hingga lelah pendakian seolah sirna dari tubuh yang hampir mencapai batas kekuatannya. 30 menit berlalu dingin semakin menusuk kami memutuskan turun ke daerah camp dan mendirikan tenda di pinggiran Ranukumbolo.

Sebelum mendirikan tenda saya merasakan arah hembusan angin dan mengarahkan pintu tenda searah hembusan angin sebagai patokan pendirian tenda agar tidak terlalu dingin. Setelah tenda berdiri kami segera masuk ke dalam tenda dan menunda untuk melepaskan Jaket agar panas yang terjebak di dalam jaket tetap bisa menghangatkan kami sebelum tidur. Jarum jam menunjukkan Pukul 20.15 itu berarti waktu tempuh yang telah kami lewati adalah sekitar 6 jam. Kami mulai dengan memanaskan Air dan membuat cokelat panas. Sungguh kenikmatan yang luar biasa mereguk coklat panas ditengah dingin yang mencapai minus 7 derajat Celcius. Itu hasil pengukuran dari salah satu pendaki yang memakai jam Merek Suunto yang mempunyai fitur pengukur suhu, canggih kan ?.

Setelah aku dan Lita berdiskusi kami memutuskan untuk masak mie untuk santapan malam ini. Dan bercita-cita untuk menimati hamparan bintang lagi dari sudut tenda. Namun setelah mie matang dan habis, hasrat itu dilunturkan oleh suhu yang semakin dingin. Akhirnya kami memutuskan untuk melihat bintang di mimpi. Tidur dengan pakaian lengkap memakai kaos kaki, penutup kepala dan sarung tangan karena suhu dingin sangat mudah menyerang ujung kaki, Ujung tangan dan Daun telinga. Setelah semuanya lengkap kami segera masuk ke Balutan Sleeping Bag, dan memejamkan mata ditengah dinginnya lembah Ranu Kumbolo.

Minggu 17 Mei 2015 pukul 06.30 WIB kami dibangunkan oleh cahaya matahari. Impian melihat Sunrise kembali sirna karena bangun kesiangan. Aku keluar tenda dan melihat tenda telah diselimuti oleh bunga es yang membeku. Ranukumbolo diselimuti asap dingin yang luar biasa di pagi hari, membuat kami tertarik untuk mengambil beberapa potret dengan background danau yang berasap. 1 jam berlalu ratusan foto telah tersimpan di kamera, kami kembali ke tenda untuk memasak sarapan pagi dengan menu nasi, soup dan sambal telur emmmm Yummy. Modal energi untuk melanjutkan jalan-jalan berkeliling ranukumbolo.

Spoiler for Mataharinya Sudah Tinggi:


Spoiler for Suasana Pagi Di Ranukumbolo Ada Uapnya:


Spoiler for Suasana Pagi Di Ranukumbolo Ada Uapnya:



Pukul 10.00 WIB kami keluar tenda dan melanjutkan memanjakan mata dengan keindahan Gunung Semeru di point 2400 MDPL. Aku dan Lita berjalan menuju tanjakan cinta yang selalu dieluh-eluhkan oleh para kawula muda yang datang kesini untuk melakukan ritual ikat jodoh dengan syarat mendaki tanpa melihat ke belakang sambil menyebut nama orang yang diharapkan menjadi teman hidup. Lebih dari 15 menit kami sampai dipuncak tanjakan cinta melihat ke belakang dengan sudut ranukumbolo yang terlihat sangat menawan dinikmati dari atas sana, sambil mereguk air dan madurasa. Berjalan lagi ke sudut puncak mahameru betapa bentangan bunga mirip lavender mengusik mata kami.
2 jam berlalu setelah puas menikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah.

Spoiler for Sebentar Lagi Puncak Tanjakan Cinta:


Spoiler for Puncak Semeru Puncaknya Para Dewa:


Kami memutuskan untuk kembali ke tenda untuk siap-siap turun kembali ke Ranupani, makan dan melakukan packing barang bawaan termasuk sampah kami lakukan dengan kerjasama yang baik. Setelah semua beres tanpa aja jejak sampah yang kami tinggalkan, perjalanan kami mulai dengan berdoa kembali menyusuri jalanan yang kemarin kami lewati.

Spoiler for Landscape Perjalanan Pulang:


Dalam perjalanan pulang kami bertemu dengan para Rangers yang mengevakuasi salah satu pendaki yang terkena Asma untuk dibawa ke Ranupani. Menjelang magrib kami telah sampai di desa Ranupani melapor di Pos dengan menyerahkan SIMAKSI kepada petugas kemudian mencari Transportasi menuju Basecamp Tumpang. Malam itu kami akhirnya menumpang JIP bersama 6 orang pendaki lainnya yang berasal dari Jakarta dan Kediri. Sesampai di Basecamp kami memutuskan untuk menginap di saung yang disediakan oleh pihak Perhutani sebelum esok harinya kembali ke Jakarta.
18 Mei 2015 pukul 15.00 WIB kami menuju ke Stasiun Malang Baru. Sebelumnya kami membeli oleh-oleh keripik Apel khas Malang dan mencoba kuliner di Kota Malang. Ketika cek in petugas pemeriksaan meminta penumpang yang membawa gas kompor portable untuk dikeluarkan karena sebelumnya terjadi kecelakaan di Semarang, gas tersebut meledak dan menciderai salah satu Penumpang kereta . Jadi buat teman-teman yang mau camping mengunakan kompor portable hendaknya membeli gas setelah sampai didaerah tujuan saja. Karena di stasiun akan diperiksa dan disita oleh petugas.
Akhirnya sore itu kereta Ekonomi Matarmaja kembali membawa Aku dan Lita menuju Jakarta. Dalam perjalanan kami telah merasakan kerinduan untuk kembali ke suasana di lembah Gunung Semeru.
Diubah oleh sansan08 01-06-2016 04:20
nona212
nona212 memberi reputasi
1
4.7K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.