Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hyuzenhemichiAvatar border
TS
hyuzenhemichi
Gagak Rimang Kuda Ronggolawe
Assalamualaikum Wr. Wb.
Di thread ini saya akan nge-share salah satu cerita di wilayah ane nih gan emoticon-Big Grin

Dalam perjalanan sejarah Kabupaten Tuban tidak bisa dipisahkan oleh sepak terjang Adipati Ronggolawe dan kuda tunggangannya yang diberi nama Gagak Rimang pada masa itu, yang sekarang menjadi simbol Kabupaten Tuban.

Konon, nama Rangga Lawe sendiri merupakan pemberian Raden Wijaya karena berkaitan dengan penyediaan 27 ekor kuda dari Sumbawa sebagai kendaraan perang Raden Wijaya dan para pengikutnya dalam perang melawan Jayakatwang -raja Kediri. Ada juga yang menjelaskan arti Rangga berarti ksatria / pegawai kerajaan dan Lawe merupakan sinonim dari wenang, yang berarti "benang", atau dapat juga bermakna "kekuasaan" atau kemenangan.

Peradaban masyarakat Tuban tidak lepas dari konsep magis, sakral, relegius yang menjiwai kehidupan, menyisakan banyak cerita, dongeng, mitos dan legenda juga apapun namanya, di setiap sudut kawasan di Kabupaten Tuban. Konon yang tersebar secara turun-temurun dari bahasa verbal antar masyarakat, masih dipercayai sebagian masyarakat sampai sekarang, bahkan jika terus kebiasaan tersebut berjalan dengan baik akan tetap terjaga selamanya.

Legenda yang berkembang menceritakan bahwa saat awal mula membuka tlatah atau kawasan Tuban pada zaman Mojopahit dahulu terjadilah perebutan kekuasan, terjadi perselisihan dahsyat antara Kebo Anabrang dan Lembu Suro untuk memimpin Kadipaten Tuban. Perselisihan yang sudah sampai pada pertarungan fisik atau adu kesaktian berjalan berpindah-pindah tempat, namun yang paling seru terjadi di sekitaran Desa Beron Kecamatan Rengel. Di tengah perselisihan tersebut munculah Adipati Ronggolawe selanjutnya berselisih dengan Kebo Anabrang, sehingga perselisihan hebat terjadi antara Kebo Anabrang dan Adipati Ronggolawe. Seperti yang dipercaya masyarakat Adipati Ronggolawe identik dengan kendaraan tunggangannya berupa kuda yang diberi nama Gagak Rimang.
Pertarungan adu kesaktian tersebut terjadi berlangsung berhari-hari, sehingga pada suatu saat kuda tunggangan Adipati Ronggolawe tumbang terbunuh di kawasan Desa Trutup, yang sekarang bernama Talunrejo. Petilasan kuburan jaran (kuda) tersebut terdapat persis di tepi jalan Tuban – Bojonegoro Km 20 dan 5m dari garis tepi jalan Propinsi. Kondisinya sangat memprihatinkan, tepat berada di bawah rumpun pohon bambu dibatasi oleh batangan kayu yang sudah dimakan rayap dikerubungi semak perdu. Di sisi lain tempat petilasan itu sangat dekat dengan kegiatan usaha pembakaran gamping sehingga nampak debu putih menempel menutupinya.
Spoiler for Petilasan Gagak Rimang:


Menurut Pak Abdul (80 th) warga sekitar yang kebetulan memecah batu-batuan untuk bahan bangunan di dekat tempat petilasan kuburan kuda, “Saya masih sering melihat tempat ini diziarahi orang dan biasanya dilakukan pada malam hari.“ Dari tempat tersebut juga memang banyak ditemukan bekas sesaji antara lain, dupa, ceceran bunga dan botol-botol minyak. “Katanya para peziarah, di sini mempunyai yoni (kekuatan ghaib) yang sangat besar, juga banyak misteri benda-benda pusaka yang tidak tampak. “Pengunjung tempat tersebut kebanyakan dari luar daerah, ada yang dari dalam Kabupaten Tuban maupun luar Kabupaten seperti Bojonegoro, Lamongan dan sekitarnya.

Sumur
0
19.1K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread11KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.