Kasus pencurian komputer di Kelurahan Gandaria Utara oleh oknum petugas pasukan oranye, akhirnya diketahui oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dengan tegas dia meminta agar yang bersangkutan dipecat dan dipenjarakan.

Demikian disampaikan Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (31/5/2016). Namun ia mengakui baru sebatas mendengar kasus itu tapi belum mendalaminya. Jika pelaku berinisial S yang merupakan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) benar bersalah, maka pemecatan harus dilakukan.

Menurut Ahok, perekrutan PPSU dilakukan secara individual kepada yang bersangkutan. Maka bila ada personel yang berbuat tak benar, maka pemecatan bisa langsung dieksekusi. Bila berbuat pidana, maka oknum itu bisa langsung diproses hukum. “Kalau berkasus kita pecat, kalau perlu dimasuki ke penjara,” kata Ahok.

Namun demikian, Ahok juga kesulitan melakukan langkah pencegahan terhadap tindak kriminalitas di lingkungannya. Pasalnya, para pelakunya bisa siapa saja. Mulai dari staf sampai pejabat. “Memang susah. Orang PNS, pejabat saja juga ada yang maling. Ya enggak bisa,” kata Ahok.

Seperti diberitakan sebelumnya, oknum anggota pasukan oranye yang diperbantukan di Kelurahan Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jaksel ditahan di Mapolsek Kebayoran Baru lantaran mencuri komputer di kantor kelurahan tersebut.

Menurut informasi, pria yang berinisial S (35) itu mencuri 3 komputer dan scanner di kantor kelurahan pada Minggu (29/5/2016). Saat itu dia sedang tugas piket malam. Oknum petugas oranye itu sempat dipergoki rekannya Kamal (25). Tapi kemudian Kamal malah dipukuli hingga masuk ke rumah sakit. Kejadian ini juga dibenarkan Plt Lurah Gandaria Utara Sri Widodo. Menurutnya, S adalah pegawai kontrak PPSU. Sri menduga, S tidak melakukannya sendiri.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...sjakarta/16625

mungkin khilaf karena kebutuhan alcohol