akarta - PDIP menggagas 'koalisi besar' dengan PKS-Gerindra-PAN dan akan melibatkan PD, Golkar, bahkan PPP dan PKB. Semangat PDIP melawan deparpolisasi sekaligus memunculkan cagub DKI terbaik tak membuat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) gentar.
"Saya kira politik memang begitu. Wajar saja, enggak ada sesuatu yang baru," kata Ahok saat ditanya soal bangunan koalisi besar yang tengah digagas oleh PDIP.
Hal ini disampaikan Ahok saat ditemui di acara 'Teman Ahok Fair' di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016) kemarin.
Ahok tak terlalu ambil pusing dengan manuver parpol. Dia memilih fokus membangun kepercayaan masyarakat pemilih.
"Yang penting sekarang bagaimana kita mendapat metode baru ketika mendapat kepercayaan warga DKI. Warga juga gotong-royong ngumpulin duit. Teman Ahok yang saya denger kalo mau nyumbang uang ditolak, nyumbang barang boleh. Ini kita nyaingin Jakarta Fair juga nih, lumayan nih," katanya.
Parpol yang kini membangun koalisi besar seakan takut dengan isu deparpolisasi yang mengiringi majunya Ahok lewat jalur independen. Padahal Ahok maju bukanlah soal deparpolisasi tapi murni karena independensi.
"Kenapa kamu enggak mau pakai parpol? Nah, saya punya hubungan baik dengan parpol. Ketemu Teman Ahok saya tanya, yang benar saja ngumpulin KTP? Ibarat udah dapat Mercedes-Benz, tinggal duduk, kamu ngajak naik bus turun naik terminal, enggak jelas pula busnya. Mereka jawab, kalau naik mobil mewah bapak naik sendirian, kalau naik bus naiknya ramai-ramai," kata Ahok di hadapan pendukungnya pada acara Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah Ecosystem.
Mengiring gelombang koalisi besar jelang Pilgub DKI, peta pertarungan menjelang Pilgub DKI semakin liar. Tak ada yang tahu siapa yang bakal diusung PDIP cs di Pilgub DKI.
(van/nrl)
detik.com