Kyoto disebut-sebut sebagai prefektur yang memiliki pesona alam dan budaya. Siapapun yang tengah berkunjung ke Jepang, seolah tak melupakan Kyoto sebagai kota yang harus didatangi. Sebenarnya, apa yang membuat prefektur ini begitu diminati oleh wisatawan? penasaran kan Kawan Kawan japantrips.co  baca terus yaaa...

Keberadaan Kyoto sendiri telah menjadi magnet bagi wisatawan untuk mampir. Prefektur yang dulunya pernah menjadi ibukota Jepang ini, menyimpan banyak kisah sejarah. Bangunan-bangunan tua dan kuno yang menjadi saksi bisu kisah masa lampu masih ada di Kyoto.
Namun, kini Kyoto makin dipadati oleh manusia. Jalanan dengan pertokoan di kanan-kiri jalan dan bangunan-bangunan modern makin menjamur. Penuh sesak wisatawan membuat Kyoto tak ‘sesepi’ dulu.
​​


Berbeda ceritanya, jika kamu bepergian ke arah utara sejauh 20 kilometer. Sebuah desa yang masih sepi, Ohara, bisa dijadikan tempat untuk menenangkan diri. Desa yang dikelilingi oleh alam perawan, kuil dan taman Zen. Kehidupan pedesaan yang menyejukkan dan tak terlalu ramai. Di sinilah ‘taste’ Kyoto masa lalu dapat dicicipi.

Untuk mengakses desa Ohara dibutuhkan waktu selama 60 menit dengan naik bus dari Stasiun Kyoto. Setelah menempuh perjalanan cukup lama, pegunungan Hira-san-kei dan Kitayama akan menyambut. Tak salah lagi, Ohara sudah di depan mata. Ohara memang berlokasi di antara kedua pegunungan ini.

Atraksi utama dari Ohara yang dapat disambangi wisatawan adalah Kuil Sanzen-in. Dibangun sejak Zaman Heian, kuil Budha ini terdiri dari beberapa gedung dan taman. Taman di kuil ini merupakan spot paling cocok untuk mencari udara segar, ketenangan, dan momojigari (berburu daun momiji).



Saat musim gugur tiba, dedaunan berubah warna (koyo) dan menyajikan panorama yang elok. Tak hanya momiji, patung-patung budha berukuran mungil dan berlumut juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran, Kuil Sanzen-in selalu ramai oleh wisatawan saat musim gugur.

​​

Kamu juga dapat mengunjungi kuil lain yang banya tersebar di area Ohara. Di antaranya, Kuil Jakkoin, Kuil Jakkoin, Kuil Hosenin, Kuil Raigoin, dan Kuil Shorinin. Kerennya, Ohara juga masih memiliki satu kejutan berupa air terjun yang bernama Otonashi. Letaknya tak jauh dari Kuil Sanzen-in.

​​

Tak hanya itu, wisatawan juga dapat berburu makanan khas dengan rasa yang unik. Dibanderol dengan harga 100-180 Yen pertusuknya, Aisu Kyuri, acar mentimun dengan rasa rumput laut dapat kamu nikmati. Rasanya yang segar akan melumatkan rasa lelahmu. Selain acar mentimun, acar lobak juga dapat ditemukan di Ohara. Murah dan mak nyess! Yuk jalan-jalan ke Ohara, desa dengan taste yang benar-benar Kyoto.

Team : http://www.japantrips.co/