Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
Bagaimana Bumi Bisa Melayang di Angkasa?

Kita tanpa sadar atau bahkan lupa bahwa tanah yang kita pijak sehari-hari merupakan permukaan bumi, dimana bumi merupakan salah satu benda atau massa yang mengapung atau melayang di ruang alam semesta. Kita hidup di bumi yang melayang dan berputar. Bayangkan ada sebuah balon melayang di udara, seperti itulah bumi yang melayang di ruang alam semesta. Tapi pergerakan melayang bumi tidaklah sama dengan balon. Bumi bergerak melayang dan berputar mengikuti hukum gaya tarik menarik antar partikel/massa atau gravitasi. Kita mengenal istilah gaya gravitasi bumi, artinya gaya tarik bumi terhadap segala massa yang ada. Seandainya bumi tidak mempunyai gaya gravitasi maka tidak akan ada planet bumi karena massa penyusun bumi akan saling lepas dan akan ditarik oleh massa lain untuk membentuk massa yang baru.


Setiap hari bumi melayang dan berputar dengan kecepatan yang cenderung tetap. Perputaran bumi pada porosnya menyebabkan adanya siang dan malam hari. Bagian bumi yang terang atau siang artinya bumi sedang dikenai sinar matahari karena sisi bumi tersebut menghadap matahari, sedangkan bagian bumi yang gelap/malam artinya bumi sedang tidak mendapat sinar matahari karena sisi bumi tersebut membelakangi matahari. Bumi harus berputar pada sumbunya (rotasi) agar terjadi siang dan malam. Bila bumi tidak berotasi maka hanya akan ada satu sisi bumi yang terkena sinar matahari dan sisi yang lain akan gelap selamanya. Sisi bumi yang terkena matahari terus menerus lama kelamaan akan kering dan panas, sedangkan sisi bumi yang tidak terkena matahari akan mengalami dingin yang berkepanjangan dan membeku. Bila ini terjadi dalam waktu yang lama maka massa bumi lama kelamaan akan terbakar dan habis.


Bumi yang melayang di ruang alam semesta dipengaruhi oleh gaya gravitasi matahari. Matahari merupakan salah bintang, dimana bintang merupakan salah satu benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Ukuran matahari yaitu sekitar 330 kali lebih besar dari ukuran bumi. Bumi dan planet2 lain melayang di ruang alam semesta mengikuti kekuatan gaya tarik menariknya masing-masing terhadap matahari.


Bila kita membayangkan bumi yang bulat tentu kita berpikir kenapa kita tidak tergelincir dipinggir bumi? Dimana bagian bumi yang melengkung untuk mencirikan bumi ini bulat? Kalau memang bumi melayang kenapa kita tidak ikut merasa melayang? Besarnya massa bumi dan kecilnya manusia menyebabkan permukaan bumi yang melengkung menjadi tidak terasa, hal ini juga ditambah dengan topografi bumi yang tidak rata. Bentuk bumi memang menyerupai bola tapi tidak bulat. Kita juga tidak merasakan melayang karena bumi berotasi dengan kecepatan yang cenderung konstan. Bila bumi berotasi dengan kecepatan yang berubah-ubah secara drastis maka tentu kita akan mengalami perbedaan waktu siang dan malam yang tidak teratur dan bisa menyebabkan adanya badai.

MAHA SEMPURNA CIPTAAN TUHAN INI

SUMUR:
*Surat Fushilat (41) ayat 11
Kemudian menyelesaikan atas sama’ (Tata Surya) dan dia berupa gumpalan api (waktu itu) lalu DIA katakan padanya (sama’) dan pada Bumi, datanglah (berfungsilah) secara patuh atau terpaksa.Keduanya berkata: “kami datang secara patuh (berfungsi menurut orbitnya masing-masing).
Kalau diperhatikan, maka sama’ mempunyai berbagai arti:* Sama’ bisa berarti atmosfir.* Sama’ bisa berarti Tata Surya.* Sama’ bisa berarti semesta raya ini.* Sama’ bisa berarti angkasa/langit.Kalau kita perhatikan dengan seksama maka: Surat Al-An’am (6) ayat 99, menyatakan bahwa hujan diturunkan dari sama’, maka dia pasti turun dari atmosfir. Karena tidak mungkin hujan itu turun dari stratosfir apalagi dari ionosfir.Surat Al-Baqoroh (2) ayat 29 dinyatakan bahwa Bumi ini banyak dengan istilah “Ardhu jami’an” (Bumisemuanya), sebab kalau Bumi hanya satu tidak mungkin dikatakan semuanya. Kemudian dinyatakandiselesaikan atas sama’ berarti Bumi yang jumlahnya banyak itu menjadi satu susunan sama’ yangmestilah satu Tata Surya, dengan keterangan ada tujuh Samawat (planet-planet) di atas Bumi ini. Makasama’ pada ayat ini berarti adalah Tata Surya.

Surat An-Nahl (16) ayat 79 yang menyatakan benda yang melayang pada kekosongan angkasa berarti adalah seluruh benda-benda angkasa atau Tata Surya itu memang melayang yang diedarkan pada kekosongan angkasa berarti di semesta raya itu, maka sama’ disini adalah semesta raya.

Diubah oleh cingeling 28-05-2016 15:59
0
17.7K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.